Hendak tengok tambak garam, Zainudin tenggelam saat seberangi sungai
Merdeka.com - Seorang petambak garam di Desa`Pangarengan, Kabupaten Sampang, Pulau Madura, Jawa Timur, tewas tenggelam di sungai saat hendak melintas menuju lokasi tambak miliknya. Petani itu bernama Zainudin (50 tahun), warga Dusun Deng Paddeng, Desa Pangarengan, Kecamatan Pangarengan, Sampang.
"Kejadiannya tadi siang, sekitar pukul 12.00 WIB," kata kerabat korban, Sally Nawali, di Sampang, seperti dilansir dari Antara, Kamis (30/7).
Sali mengatakan, peristiwa itu terjadi saat korban hendak bekerja di tambak garam miliknya di desa setempat. Buat menuju lokasi tambak, dia harus menyeberang sungai menggunakan sampan. Namun saat itu, sampan kecil yang biasa digunakan untuk menyeberang sungai itu, sedang berada di seberang.
"Nah, si Kakek ini maksa dengan berenang. Karena saat itu arus deras, dan kemungkinan napasnya tidak kuat, lalu ia tenggelam," ujar Sally.
Tenggelamnya petambak garam itu sempat membuat geger warga setempat. Ratusan orang dari berbagai dusun membantu melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai, hingga di bibir Pantai Desa Pangarengan.
Sekitar dua jam kemudian, Zainudin ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, tak jauh dari lokasi korban pertama kali tenggelam.
Sally yang juga keponakan Zainudin menambahkan, aparat kepolisian Polpos Pangarengan juga ikut membantu melakukan pencarian, serta sejumlah anggota TNI dari Koramil Pangarengan.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang, Akhmad Fauzan menyatakan, kasus nelayan tenggelam di Desa Pangarengan itu memang murni kecelakaan yang disebabkan oleh aksi nekat korban.
"Menurut warga dia memang pandai berenang sejak kecil. Tapi, karena sudah lanjut usia, atau napasnya tidak kuat, makanya tenggelam," kata Akhmad.
Akhmad mengatakan, petugas telah melakukan penyelidikan di tempat kejadian pertama dan di tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.
Baca SelengkapnyaSisindiran Sunda ini juga mempunyai pesan yang hendak disampaikan pada pembaca atau para pendengar.
Baca SelengkapnyaSehelai rambut buktikan Harimau Jawa masih ada meski telah dianggap punah puluhan tahun lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kecerdasan bayi bisa mulai dibentuk semenjak masih janin oleh ibu.
Baca SelengkapnyaMuhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaMenyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, Mayjen Kunto dan Istri melakukan ziarah ke makam orangtua dan putra sulungnya.
Baca SelengkapnyaBukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaCinta kasih adik terhadap kakak kadang terjalin dengan cara yang tak biasa.
Baca Selengkapnya