Hasto Kristiyanto Hadir di KPK Dinilai Bukti PDIP Hargai Proses Hukum
Merdeka.com - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto selesai jalani pemeriksaan di KPK, Jumat (24/1). Dia dipanggil sebagai saksi atas tersangka Saeful dalam kasus suap eks anggota KPU Wahyu Setiawan.
Pakar Hukum Pidana Indriyanto Seno Adji menilai, kehadiran Hasto memenuhi pemeriksaan sebagai contoh baik dari warga negara dan pengurus partai yang menghormati dan taat hukum pada kelembagaan KPK.
"Kehadiran dan kedatangan Sekjen PDIP adalah bentuk penghormatan dan penghargaan PDIP kepada kelembagaan KPK sebagai institusi penegak hukum. Kehadiran ini contoh yang baik warga negara dan taat hukum," kata Indriyanto, dikutip dari Antara, Jumat (24/1).
Menurut mantan komisioner KPK itu, proses pemeriksaan saksi merupakan sesuatu hal yang wajar. Karena ini bagian prinsip menghargai penegakan hukum yang sedang dijalankan KPK.
"Kedatangan untuk pemeriksaannya, patut diapresiasi mengingat yang bersangkutan ini adalah figur publik yang jadi representasi parpol," tegasnya.
Usai keluar pemeriksaan, Hasto mengaku mendapatkan 24 pertanyaan dari penyidik KPK. Salah satu yang dijelaskan di dalam yakni mengenai alasan PDIP ingin buronan KPK, Harun Masiku menggantikan almarhum Nazaruddin Kiemas sebagai anggota DPR.
"Mengapa saudara Harun, kami juga memberikan keterangan karena yang bersangkutan punya latar belakang yang baik, sedikit dari orang Indonesia yang menerima beasiswa dari ratu Inggris dan memiliki kompetensi dalam international economic law," kata Hasto.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan soal kesiapan partai berlambang kepala banteng menjadi oposisi atau berada di luar pemerintahan.
Baca SelengkapnyaMenurutnya penyimpangan itu harus diusut karena KPK merupakan harapan dalam menegakan hukum.
Baca SelengkapnyaPDIP siap menjadi oposisi di luar pemerintahan dan parlemen, untuk menjalankan tugas check and balance.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melontarkan kritik keras kepada Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasto dengan santai mengatakan sudah biasa hukum dipergunakan sebagai alat politik
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, 'setruman-setruman' itu tak hanya diterima oleh Ganjar Pranowo namun ada beberapa media lain yang kena 'setruman' terkait Hak Angket.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai ada kemiripan antara Soeharto dan Joko Widodo (Jokowi) dalam upaya mempertahankan kepemimpinan lewat Pemilu.
Baca SelengkapnyaHasto kemudian juga menyoroti beberapa problematika yang hulunya pada saat pencoblosan 14 Februari lalu pada sistem Sirekap KPU.
Baca SelengkapnyaHasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca Selengkapnya