Guru SMP di Jakbar Tabrak 3 Murid Saat Memundurkan Mobil di Sekolah, Ini Kronologinya
Beruntung para siswa tersebut tak ada yang meninggal dunia meski beberapa harus menjalani operasi.
Beruntung para siswa tersebut tak ada yang meninggal dunia meski beberapa harus menjalani operasi.
Guru SMP di Jakarta Barat menabrak tiga orang muridnya saat pulang sekolah mengendarai mobil. Kejadian itu saat guru sedang memundurkan mobilnya.
Peristiwa itu terjadi Kamis (18/1) lalu. Saat kejadian, kebetulan sedang hujan dan anak-anak berteduh di pos satpam,
"Terus ada guru (di sekolah tersebut) bawa mobil mau pulang, keluar dari sekolah mundur kan, kondisi hujan tidak terlihat anak itu," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo, Selasa (22/1).
Kondisi hujan yang lebat membuat guru tersebut sama sekali tak mengira ada murid-muridnya di pos satpam tersebut hingga terdorong mepet ke tembok.
"Abis teriak-teriak, gurunya turun diikuti temen-temen guru lain, waduh ada anak kita ini. Dibawalah anak-anak itu ke UKS. Terus dipanggil ortunya, dikabarkan anaknya kecelakaan" katanya.
Ketiga anak itu bernama Adina yang mengalami luka memar, Indah Kirana dan Aliya mengalami nyeri di perut.
"Kemudian anak kedua Indah Kirana sama Aliya sakit perutnya, di bawalah ke RS. Sampai di RS diperiksa dokter terus Indah Kirana ditindak oleh dokter dirawat. Di CT Scan dan sebagainya, terus tanggal 15 Januari, kejadian kan kamis, malam jumat malam sabtu malam Minggu, malam Senin boleh bawa pulang untuk rawat jalan dan kontrol," jelasnya.
Akibat kejadian yang menimpa tiga muridnya itu, guru tersebut merasa sangat terpukul dan menyesal.
Guru tersebut berkomitmen bertanggung jawab atas pengobatan para korban.
Terkait kondisi korban, saat ini ketiganya sudah berada di rumah masing-masing. Sementara itu, pihak sekolah diminta menyiapkan gara guru untuk tidak membawa mobil ke sekolah jika kondisi parkiran tidak memungkinkan.
"Kalau ruang luas tidak masalah, tapi kalau ruang halaman sempit ya jangan. Silakan saja diatur sekolah masing masing yang penting ruang gerak untuk aktivitas siswa itu tidak terganggu. Nanti kalau dibilang jangan parkir di sekolah jadi masalah baru," ucapnya.
"Pokonya situasional. Lihat kondisi real memungkinkan mengganggu aktivitas anak enggak," pungkasnya.
Polisi juga masih mendalami pelaku konvoi sekaligus mememastikan mobil terbakar terkena petasan.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini pihak kepolisian masih mendalami kronologi kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaSelama disekap korban tidak diberi makan dan minum, hanya disuruh menenggak minuman keras
Baca SelengkapnyaMomen siswa dengan 'gentle' mengejar mobil yang tak sengaja ditabraknya untuk melakukan tindakan terpuji.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaIbu dan anak itu meninggal dunia usai tertimpa truk atau angkutan khusus tambang yang melintasi desa tersebut.
Baca SelengkapnyaHujan yang membawa angin kencang tersebut turut membuat kilatan petir di langit Makkah.
Baca SelengkapnyaKeterangan keluarga pelaku diketahui, pelaku sering berdiam diri dan bengong.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kronologi keributan pemotor dan sekuriti di jalan Prof. Dr. Satrio, Setiabudi
Baca Selengkapnya