Golkar pasrahkan nasib Budi yang terbelit suap politisi PDIP ke KPK
Merdeka.com - Fraksi Partai Golkar di DPR belum menentukan sikap terkait dugaan keterlibatan anggota Komisi V DPR Budi Priyatno dalam kasus tangkap tangan (OTT) Politisi PDIP Damayanti Wisnu Putranti oleh KPK. Budi sendiri belum dipanggil oleh Fraksi Golkar untuk dimintai keterangan sejauh mana keterlibatannya.
"Kita belum bertemu dan memanggil saudara Budi sejauh mana keterlibatan beliau. Tapi yang saya dengar itu hanya pengakuan sepihak dari tersangka," kata Bendum Golkar dari kubu Aburizal Bakrie (Ical), Bambang Soesatyo di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/1).
Menurut dia, keterangan sepihak Damayanti belum bisa dijadikan alat bukti keterlibatan Budi dalam kasus suap proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu.
"Kan kalau tertangkap tangan kemudian harus ada bukti-bukti konkret yang lengkap, jadi ini baru keterangan sepihak. Jadi belum bisa dikatakan ada dua alat bukti," tegas dia.
Namun demikian, Bambang menyerahkan proses hukum atas dugaan keterlibatan Budi ini ke tangan KPK.
"Kalau saya lihat memang tidak hanya Damayanti, tapi ada beberapa anggota DPR dan dua anggota yang ruangannya sudah disegel dan digeledah. Apapun kita serahkan kepada KPK proses hukumnya," tandas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKS dan Golkar membuka pintu koalisi bagi partai politik lain ingin bergabung di Pilkada Depok.
Baca SelengkapnyaAirlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada Pemilu 2024 suara PPP hanya mencapai 3,87 persen atau kurang 0,13 persen dari batas ambang parlemen.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar tidak pernah memiliki skenario untuk merebut kursi ketua DPR RI.
Baca SelengkapnyaSelain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaPPP menyebut, telah terjadi perpindahan suara partainya secara tidak sah kepada Partai Garuda yang menyebabkan PPP tak lolos ambang batas parlemen 4 persen.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, pasangan Prabowo-Gibran diusung Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PBB dan PSI di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca Selengkapnya