Gempa bumi 5,1 SR guncang NTB
Merdeka.com - Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,1 Skala Richter (SR) kembali mengguncang Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), pukul 14.43 WITA, Kamis (6/9). Namun demikian, gempa tidak berpotensi tsunami.
Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan pusat gempa bumi terletak pada koordinat 8,29 lintang selatan dan 116,99 bujur timur.
"Gempa bumi tersebut terjadi di laut pada jarak 52 kilometer (KM) arah barat laut Kota Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, pada kedalaman 10 km," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto dilansir Antara.
Dia mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar naik flores (Flores back arc thrust).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah laut di sebelah barat laut Kabupaten Sumbawa tersebut, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan oleh masyarakat di Sumbawa Besar, Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat, dan Kota Mataram dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI).
Hingga saat, kata Agus, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
"Tapi kami mengimbau agar warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.
Sebelumnya, Pulau Sumbawa diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan 4,1 SR pada Selasa (4/9), pukul 10.45 WITA, namun tidak berpotensi tsunami.
Masyarakat yang bermukim di sebelah timur Pulau Lombok, NTB, itu sebelumnya juga dikejutkan dengan gempa berkekuatan 7 SR pada 19 Agustus 2018. Pusat gempa pada kedalaman 10 kilometer tersebut berada di darat pada jarak 30 km arah timur laut Kabupaten Lombok Timur.
Sebanyak enam orang warga di Pulau Sumbawa meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan, terdiri atas lima orang warga Kabupaten Sumbawa, dan satu orang warga Kabupaten Sumbawa.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menetapkan Status Tanggap Darurat selama 14 hari terhitung mulai 16-29 April 2024.
Baca SelengkapnyaPVMBG meminta penduduk sekitar Pulau Ruang untuk mewaspadai potensi tsunami yang bisa timbul akibat erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca SelengkapnyaDalam keterangannya, BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.
Baca SelengkapnyaPusat gempa tersebut berada di laut sebelah Barat Pulau Karatung atau berjarak 110 kilometer barat laut Karutung, Sulawesi Utara, di kedalaman 141 kilometer.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaGelombang tsunami yang diakibatkan erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara bisa mencapai 25 meter.
Baca Selengkapnya