Ganteng-ganteng Serigala disetop KPI, ini kata para ABG
Merdeka.com - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menjatuhkan sanksi penghentian sementara pada program sinetron Ganteng-Ganteng Serigala (GGS) yang tayang di SCTV setiap pukul 19.30. Sinetron GGS ini harus dihentikan sementara selama 3 (tiga) hari berturut-turut yaitu mulai tanggal 21,22, dan 23 Oktober 2014.
Dalam siaran pers yang diterbitkan KPI seperti dikutip merdeka.com, Sabtu (11/10) dijelaskan, sanksi tersebut dijatuhkan oleh KPI, lantaran adanya pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS) pada tayangan 16 Agustus 2014.
"Pada episode tersebut sinetron ini menayangkan adegan seorang remaja perempuan melompat ke dalam api serta adegan remaja laki-laki dan remaja perempuan yang mengenakan seragam sekolah berpelukan di lingkungan sekolah. Padahal, adegan bermesraan dan berpelukan dengan menggunakan seragam sekolah di lingkungan sekolah ini sebelumnya ditemui di tanggal 30 Mei 2014."
Sejumlah orang tua mendukung langkah KPI. Mereka khawatir anak-anak mereka terpengaruh apa yang ditampilkan dalam GGS.
Yudi (39) pegawai swasta, begitu khawatir ketika melihat anak gadisnya yang baru menginjak remaja selalu menonton sinetron Ganteng-ganteng serigala. Dia mengaku jengkel ketika anaknya mulai genit akibat nonton sinetron tersebut.
"Suka SMSan melulu sama temen cowoknya saya jadi jengkel," kata Yudi di Bundaran HI Jakarta, Minggu (12/10).
Dirinya tidak suka ketika anak yang baru duduk di bangku SMP banyak disuguhkan dengan sinetron-sinetron percintaan. Dia kerap menyaksikan pertengkaran kecil antara istri dan anaknya ketika memilih tayangan sinetron.
Sinetron Ganteng-ganteng serigala memang tengah jadi idola para ABG. Berikut suara hati mereka saat sinetron ini kena semprit KPI:
Adegan mesra sudah biasa
Gebi (17) mahasiswi semester pertama STT PLN Jakarta Barat ini, mengaku penggemar setia sinetron GGS. Dia mengaku sejauh ini menikmati tayangan tersebut. Terlebih para pemainnya yang rupawan, membuat dirinya makin suka GGS."Suka banget apalagi sama Aliando dan Kevin Julio hehe," kata Gebi saat berbincang dengan merdeka.com di stasiun Sudirman Jakarta, Minggu (12/10).Dia tidak setuju jika hanya GGS yang akan dihentikan penayangannya. Menurutnya banyak sinetron yang serupa namun tidak heboh akan dicekal seperti GGS."Kenapa baru sekarang kalau mau dihentikan, kemaren-kemaren kemana aja," katanya dengan nada kesal.Gebi mengatakan jika persoalan itu masalah adegan mesra atau percintaan, hal itu sudah menjadi biasa di kalangan remaja. Jadi tidak perlu terlalu dipermasalahkan."Kaya gitu mah udah biasa kali sekarang mah, lagi udah terlanjur tayang juga kan," ujarnya.
Persahabatan sangat kental
Cyntia (17) remaja yang baru saja memulai pendidikan di perguruan tinggi swasta Jakarta ini, mengaku kaget ketika mendengar sinetron kesayangannya akan dihentikan. Dia mengatakan sangat suka dengan sinetron GGS.Cyntia tidak melihat dari sisi negatif sinetron itu, dia hanya menjadikan sebagai hiburan kala lelah dengan tugas kuliah."Liatnya sebagai hiburan aja sih," kata dia saat berbincang dengan merdeka.com di stasiun Sudirman Jakarta, Minggu (12/10).Dia mengatakan selalu melihat hal dari sisi positifnya, karena dalam sinetron tersebut kental dengan persahabatan dan keluarga. Namun, jika pihak KPI perlu memberhentikan sinetron GGS dia setuju saja."Jika itu pilihan yang baik buat masyarakat saya setuju," katanya dengan raut muka sedikit kecewa.
Suka sama artis bukan ceritanya
Tasya (15) siswi kelas X SMP Muhammadiyah Jakarta, mengaku pernah menonton sinetron GGS. Dia mengatakan menonton sinetron tersebut bukan karena suka dengan alur ceritanya, melainkan suka dengan pemainnya Aliando dan Prily."Iya pernah nonton, suka sama Aliando dan Prily bukan ceritanya," kata Tasya saat berbincang dengan merdeka.com di Bundaran HI Jakarta, Minggu (12/10).Tasya juga setuju dengan KPI untuk memberhentikan penayangannya. Menurutnya banyak adegan perkelahian dan adegan mesra, yang tidak pantas ditonton oleh anak dibawah umur."Banyak adegan berantem sama mesranya, jadi setuju kalo nggak ditayangin," katanya.
Sinetron modal niru doang
Sherly (17) siswi pondok pesantren Assidiqiyah Jakarta Barat, mengatakan jika sinetron GGS hanya meniru film luar negeri Twilight Saga. Dimana ceritanya cuma soal percintaan dan adegan mesra."Itu ngikutin twilight kan? Cinta-cintaan gitu sinetronnya", kata Sherly di Bundaran HI Jakarta, Minggu (12/10).Dia juga setuju jika KPI menindak tegas sinetron-sinetron yang tidak mendidik. Menurutnya seharusnya Indonesia memberikan tontonan yang mendidik dan menginspirasi generasi muda."Harusnya bikin sinetron yang bagus sekalian, yang mendidik kita," katanya.
Bukan muhrim pelukan
Nafisa (13) siswi SMPT RPI Jakarta, memberikan komentar tentang sinetron ganteng- ganteng srigala. Gadis yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP itu, mengaku suka dengan sinetron tersebut.Meskipun mengaku suka dengan sinetronnya, namun bukan berarti dirinya menghalalkan setiap adegan yang ada dalam sinetron GGS."Kalo adegan mesranya sih nggak setuju, kan bukan muhrim masa peluk-pelukan," kata Nafisa saat berbincang dengan merdeka.com di halte Tosari Jakarta, Minggu (12/10).Dia mengatakan pencekalan yang dilakukan oleh KPI adalah langkah yang baik, karena KPI melakukan itu bukan tanpa alasan."Iya setuju-setuju aja kalo nggak ditayangin, sekarang udah jarang nonton si," katanya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata, Segini Gaji Camat dan Lurah Se-Indonesia
Besaran gaji PNS berjenjang menyesuaikan golongan dan masa lama kerja atau dikenal dengan istilah masa kerja golongan (MKG).
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Rahasia BUMN Pupuk Jaga Ketahanan Perusahaan di Tengah Tantangan Bergerak Dinamis
Pupuk Kaltim sejak 2018 terus mengukur implementasi tata kelola perusahaan sesuai prinsip GCG dengan evaluasi dan asesmen berdasarkan CGPI.
Baca SelengkapnyaCek Lagi, Segini Besaran Gaji Petugas KPPS 2024
Keputusan untuk meningkatkan gaji KPPS pada Pemilu 2024 sejalan dengan pemahaman akan kompleksitas dan tanggung jawab yang diemban oleh anggota KPPS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPK Buka Peluang Panggil Keluarga Inti SYL untuk Usut Dugaan TPPU
"Penyidik memang membutuhkan keterangan dari pihak keluarga intinya, dalam rangka menelusuri aliran uang dan aset," kata Ali
Baca SelengkapnyaKesaksian Warga Dengar Ledakan di Markas Gegana Satbrimob Polda Jatim, Genting Bangunan Berjatuhan
Warga mendengar dua kali ledakan dari markas gegana Satbrimob Polda Jatim.
Baca SelengkapnyaAnaknya Menangis Lantaran Tak Enak Hati Minta Uang Kuliah Profesi, Respons Ayah Ini Bikin Terenyuh
Cara didikan orang tua menentukan keberhasilan anak di masa depan.
Baca Selengkapnya95 TPS di Tangerang Selatan Gelar Perhitungan Suara Ulang, 475 Kotak Suara Dihitung Lagi
Penghitungan ulang dilakukan setelah Bawaslu menjatuhkan saksi akibat kelalaian anggota KPPS membuka kotak suara sebelum jadwal pleno rekapitulasi.
Baca Selengkapnya