FKUB Jakarta apresiasi program kitab kuning di Purwakarta
Merdeka.com - Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta Kiai Ahmad Syafi'i Mufid mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Purwakarta yang memasukkan program pendalaman kitab kuning ke dalam kurikulum muatan lokal sekolah umum di daerah tersebut. Hal ini dia tegaskan di sela pertemuan dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Aula Bappeda Purwakarta pada Selasa (12/9).
Menurut dia, program pendalaman kitab kuning merupakan langkah besar dalam penguatan ilmu pengetahuan Agama, apalagi terobosan luar biasa sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta dengan menerapkan kebijakan ini di sekolah umum. Karena biasanya, kitab kuning hanya diajarkan di pesantren.
"Ini langkah strategis dan tepat. Ada sinergi antara pola pendidikan di sekolah umum dengan pola pendidikan pesantren. Sangat aplikatif sekali," jelas Kiai Ahmad.
Ahmad pun mengeluhkan pola pengajaran Agama di sekolah umum yang sampai hari ini masih terkesan general dan tidak spesifik. Namun berkat hadirnya kitab kuning dalam kurikulum, dia meyakini transfer keilmuan tradisi keislaman dapat segera dipahami oleh para pelajar muslim.
Ketua FKUB Provinsi DKI Jakarta Kiai Ahmad Syafi'i Mufid bertemu Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ©2017 Merdeka.com"Sekolah terpadu semacam ini ada, tetapi biasanya dikelola oleh swasta. Ini ‘value’ nya dimasukan ke dalam kurikulum sehingga terintegrasi, saya kira memudahkan transfer keilmuan kepada pelajar," katanya menambahkan.
Dedi Mulyadi Musyrik
Pertemuan ini ternyata digunakan oleh FKUB Provinsi DKI Jakarta untuk ber-tabayyun dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi tentang sosoknya yang oleh sebagian kalangan dianggap menyimpang dan jauh dari ajaran Islam.
Informasi tentang ini diakui oleh Kiai Ahmad dia peroleh dari sosial media. Bahkan, beberapa informasi menyebut secara gamblang bahwa pria yang sudah dua periode memimpin Purwakarta tersebut termasuk ke dalam golongan kaum musyrik.
"Awalnya saya kira menyeramkan, ternyata tidak, pas ketemu, kita gali pemikirannya, kita gali programnya dalam kebijakan yang beliau lakukan ternyata beliau ini luar biasa. Saya pastikan Dedi Mulyadi sama sekali tidak musyrik," tegasnya.
Beberapa isu terkait kereta kencana, pohon yang dibalut dengan kain hitam putih dan pembangunan aneka patung wayang menjadi topik tabayyun para tokoh Agama di DKI Jakarta tersebut.
"Semuanya kami tanyakan, kita tabayyun, tidak boleh langsung menghakimi, pohon dibalut kain itu agar tidak dipaku oleh para pemasang gambar, kereta kencana kan malah sering dipinjam oleh Istana Negara, soal patung juga itu bentuk karya seni," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Solihul menilai lonjakan suara ini membawa pesan jika PKB Kota Yogyakarta adalah partai yang terbuka.
Baca SelengkapnyaSaat itu, Gus Aab dalam perjalanan dari Jember menuju Yogyakarta untuk menghadiri Konbes NU.
Baca SelengkapnyaSelama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagja juga menyinggung saat Presiden Jokowi bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaBansos yang disalurkan di daerah dengan kemiskinan yang lebih tinggi itu, rupanya terbukti menyumbang persentase suara lebih tinggi pula kepada Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Bayam Diduga Ditangkap Paksa Polisi, Ini Penjelasan Jakpro
Baca SelengkapnyaBPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
Baca SelengkapnyaProgram itu dijalankan dengan melakukan pemberdayaan keluarga miskin maupun warga yang masih pengangguran
Baca SelengkapnyaPresiden PKS langsung menyerahkan SK kepada Imam Budi Hartono
Baca Selengkapnya