Fasilitas Pelayanan Covid-19 pada 164 RS di Jatim Diaktifkan Kembali

Merdeka.com - Meningkatnya kasus Covid-19 di Jawa Timur membuat semua pihak mulai meningkatkan kewaspadaannya. Gubernur Khofifah Indar Parawansa pun mengaktifkan kembali pelayanan fasilitas Covid-19 di 164 rumah sakit yang ada di provinsi itu.

"Saat ini 164 rumah sakit di Jatim kembali membuka layanan pasien Covid-19. Isoter juga kembali direaktivasi. Saya mohon kita semua waspada tapi jangan panik, Insyaallah pemerintah bekerja keras untuk memberikan perlindungan bagi keselamatan dan perlindungan kesehatan masyarakat," tutur Khofifah, Senin (7/2).

Ia menambahkan, pihaknya juga menyiagakan kembali para tenaga kesehatan (nakes) dan relawan. Selain itu, mereka juga mempersiapkan fasilitas isolasi terpusat (isoter).

Fasilitas isoter ini hanya diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang bergejala ringan dan tanpa gejala. Sementara pasien dengan gejala sedang dan berat akan diarahkan ke fasilitas rumah sakit rujukan Covid-19.

"Fasilitas isolasi terpusat (Isoter) ini disiapkan Pemprov Jatim bersama Pemkab/Pemko khusus bagi pasien tanpa gejala maupun bergejala ringan," jelasnya.

Ratusan Tempat Tidur Isoter

Ia menambahkan, di RS Lapangan BPWS Sisi Bangkalan disiapkan sebanyak 330 tempat tidur (TT) yang diperuntukkan bagi pelayanan pasien Covid-19 tanpa gejala maupun gejala ringan di wilayah Madura. Pada fasilitas isoter di RS Lapangan BPWS juga dilengkapi dengan musala, TV, dan Wi-Fi dengan dukungan 82 tenaga kesehatan (nakes), serta 6 mobil ambulans yang telah disiagakan.

Sementara MPP Kabupaten Sidoarjo disiapkan kapasitas tenaga tambahan yang tersedia adalah 85 TT, dengan 10 nakes dan memiliki fasilitas untuk olahraga.

"Jadi kita harus melakukan langkah-langkah sinergitas antisipatif kolaboratif dengan seluruh stakeholder termasuk di dalamnya dengan Forkopimda provinsi dan kabupaten/kota khususnya para kepala daerah," kata Khofifah.

Imbau Warga Taat Prokes

Ia mengatakan bahwa isolasi mandiri (isoman) dapat dilakukan jika kondisi rumah sesuai untuk dijadikan tempat isoman, seperti memiliki kamar tidur dan kamar mandi yang terpisah. Hal itu menjadi perhatian agar transmisi virus dapat dihindari.

"Tetapi kalau misalnya jika isolasi di rumah dikhawatirkan justru berpotensi terhadap kemungkinan transmisi, maka silakan ke isoter," imbaunya.

Selain mengecek kesiapan isoter, Khofifah kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu menjalankan disiplin protokol kesehatan (prokes). Pasalnya, Menteri Kesehatan RI memprediksi puncak lonjakan kasus Covid-19 terjadi pada Minggu ketiga bulan Maret 2022.

"Seiring melonjaknya kasus covid-19 sejak awal Februari ini, mohon masyarakat makin ketat menjaga disiplin protokol kesehatan. Sebab, menurut prediksi Menkes kemungkinan puncaknya pada minggu ketiga Maret 2022," pintanya.