Fakta-Fakta Bahaya Cikibul
Merdeka.com - Ciki ngebul atau Cikibul kembali ramai dibicarakan. Bukan karena jajanan kekinian ini memiliki keunikan dapat mengeluarkan asap, melainkan memicu keracunan.
Kementerian Kesehatan mencatat, sudah ada 10 anak mengalami keracunan akibat mengonsumsi Cikibul. Kasus tersebut tersebar di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jakarta.
Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anas Maruf mengatakan, keracunan yang dialami anak-anak bukan karena snack berwarna warni yang dikonsumsi. Tetapi akibat nitrogen cair atau liquid nitrogen yang berlebihan.
"Snacknya enggak masalah, itu ciki-cikian yang ada di pasaran. Tapi kali ini penyajiannya dengan nitrogen cair," kata Anas saat konferensi pers, Kamis (12/1).
Sebetulnya, keracunan akibat Cikibul ini bukan kali pertama. Pada Juli 2022 lalu, keracunan Cikibul sempat meramaikan jagat maya. Saat itu, seorang anak yang mengonsumsi Cikibul di Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengalami luka bakar.
Empat bulan kemudian atau November 2022, kasus yang sama terjadi. Sebanyak 23 anak dilaporkan keracunan Cikibul di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Satu di antaranya terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit.
Pada 21 Desember 2022, seorang anak laki-laki berumur 4,2 tahun harus dilarikan ke Rumah Sakit Haji Jakarta setelah setelah mengonsumsi jajanan jenis Cikibul. Pasien mengeluhkan nyeri perut hebat diduga keracunan nitrogen cair pada Cikibul.
Kementerian Kesehatan meminta semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya konsumsi jajanan Cikibul atau yang dikenal juga dengan sebutan ice smoke atau napas naga.
Berikut fakta-fakta bahaya Cikibul:
Picu Luka Bakar
Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan aturan untuk mencegah terjadinya keracunan akibat Cikibul. Ketentuan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor KL.02.02/C/90/2023 tentang Pengawasan Terhadap Penggunaan Nitrogen Cair Pada Produk Pangan Siap Saji.
Aturan itu ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu pada 6 Januari 2023.
“Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai upaya pencegahan dan peningkatan kewaspadaan pada penggunaan nitrogen cair pada pangan siap saji untuk mencegah terjadinya keracunan pangan,” kata Dirjen Maxi.
Dalam SE tersebut, dijelaskan bahwa penggunaan dan penambahan nitrogen cair pada makanan pangan siap saji yang berlebihan dan dikonsumsi jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. Di antaranya radang dingin, luka bakar atau cold burn pada jaringan kulit, tenggorokan terasa seperti terbakar, bahkan dapat terjadi kerusakan internal organ.
Hal ini disebabkan oleh suhu yang teramat dingin dan langsung bersentuhan dengan organ tubuh dalam waktu yang panjang. Selain itu, menghirup uap asap nitrogen dalam jangka waktu yang lama juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas yang cukup parah.
“Nitrogen cair ternyata tidak hanya berbahaya bila dikonsumsi, uap asap nitrogen yang dihirup dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kesulitan bernapas yang cukup parah,” terang Dirjen Maxi.
Merusak Kulit dan Mata
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni membenarkan, dampak mengonsumsi nitrogen cair lewat Cikibul berkepanjangan adalah kerusakan internal pada organ.
Ia menjelaskan, cold burn atau luka bakar dingin merupakan kerusakan lokal pada kulit dan jaringan lainnya akibat pembekuan. Hal ini disebabkan karena paparan dingin yang berkepanjangan.
"Adapun risiko bahaya nitrogen cair apabila bersentuhan dengan tubuh, yaitu bisa menyebabkan kerusakan termal yang parah pada kulit, mata, maupun organ. Namun, tingkat keparahan cedera tergantung pada durasi dan area kontak,” kata Dini, Minggu (8/1).
Dari beberapa kasus, cedera terjadi ketika kulit telanjang dan jaringan terbuka lainnya bersentuhan dengan nitrogen cair selama lebih dari beberapa detik.
“Misalnya, hal ini dapat terjadi jika seseorang menahan makanan berlapis nitrogen cair di mulutnya terlalu lama, atau jika camilan menempel di gusinya. Dengan itu, ada baiknya lebih waspada dengan pilihan jajanan yang ingin dikonsumsi sang anak,” ujarnya.
Merusak Lambung dan Usus
Ahli Gizi, Ati Nirwanawati mengatakan, makanan mengandung nitrogen cair dapat membahayakan lambung dan usus. Tidak hanya menyebabkan radang dingin dan luka bakar pada beberapa jaringan lunak tubuh, seperti kulit.
"Bila terpaksa ingin mengonsumsinya usahakan cairannya menguap dan jangan sampai tertelan karena sangat berbahaya pada lambung dan usus," katanya kepada merdeka.com, Kamis (14/7).
Cikibul merupakan jajanan kekinian yang banyak dijual dan dicari karena keunikannya. Saat dikonsumsi, Cikibul dapat mengeluarkan asap yang berasal dari nitrogen dalam keadaan cair pada suhu yang sangat rendah.
Cairan nitrogen jernih, tidak berwarna dan berbau sehingga tak mengubah rasa jika digunakan untuk makanan. Sensasi inilah yang membuat ciki ngebul banyak menarik perhatian sekaligus digemari masyarakat utamanya anak-anak.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaJaka Sembung jadi tokoh fiksi yang berasal dari Indramayu Jawa Barat. Intip fakta menariknya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukit Bego merupakan sebuah bukit galian yang kini dimanfaatkan sebagai lokasi wisata
Baca SelengkapnyaFakta adalah pijakan yang kokoh dalam membangun pemahaman tentang dunia di sekitar kita.
Baca SelengkapnyaApakah benar burung gagak adalah tanda kematian. Yuk, simak faktanya!
Baca SelengkapnyaBanjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca SelengkapnyaDi balik kelezatannya yang menggugah selera, tahu gejrot ternyata punya banyak fakta menarik.
Baca SelengkapnyaRasa sakit dan nyeri di kaki mungkin muncul ketika berdiri seharian. Ikuti cara ini untuk mengatasinya.
Baca Selengkapnya