Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fakta Baru Tewasnya Pratu Ida Bagus: Ditembak dari Dekat & KST Kenakan Baju Loreng

Fakta Baru Tewasnya Pratu Ida Bagus: Ditembak dari Dekat & KST Kenakan Baju Loreng Kronologis Tewasnya Pratu Ida Bagus Papua. ©2021 Merdeka.com/Nur Habibie

Merdeka.com - Pratu Ida Bagus Putu, anggota Yonif 403/WP, gugur dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KST) di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Kejadian itu diketahui terjadi pada Selasa (21/9) pagi.

Dandim 1715 Yahukimo, Letkol Inf Kristian Irreuw mengatakan, Pratu Ida meninggal dunia saat ingin mengamankan helikopter yang tengah mengevakuasi jenazah Suster Gabriela Meilan (22).

"Almarhum ini mau mengamankan pengamanan heli yang mau turun mengevakuasi Gabriela Maelani, Nakes yang udah meninggal itu pagi jam 06.00 Wit. Jadi ada tembakan, pas jam 06.30 Wit, almarhum ini enggak tahu itu memang dari jarak dekat," kata Kristian saat dihubungi merdeka.com, Rabu (22/9).

Ia menyebut, terduga pelaku yang melakukan penembakan terhadap Pratu Ida menggunakan pakaian loreng yang mirip dengan seragam Papua New Guinea (PNG)

"Karena yang nembak ini memang pakai pakaian loreng juga, mereka punya pakaian loreng ini sedikit kaya PNG gitu, tidak terang tapi belel ya. Jadi kemungkinan senjata yang dipakai itu senjata-senjata yang dari Heli SI dari tahun lalu yang satu. Yang satu senjata yang memang senjatanya standar TNI-Polri," sebutnya.

"Iya betul (Pakai baju loreng dan saru), kelompok KST yang ada di Pegunungan Bintang Pimpinan Lamek itu, loreng ini dari PNG," tambahnya.

Ia menegaskan, atribut TNI maupun senjata dibeli KST dari PNG.

"Iya (dapat dari PNG) mereka belanja senjata maupun atribut-atribut pakaian dari sana. Kami mantau di lapangan mereka memakai pakaian seperti itu dari Kelompok Lamek," ujarnya.

Lalu, terkait dengan kejadian penembakan yang terjadi pada 13 September 2021 lalu, para petugas sedang berada di bawah lembah. Saat itu, para terduga pelaku atau KST itu dibantu oleh para simpatisan Papua Merdeka dalam melakukan pembakaran, penganiayaan serta pembunuhan terhadap Nakes.

"Sehingga nakes-nakes itu tidak berpikir bahwa mereka akan diserang, mereka pikir bahwa akan diserang itu pos TNI-Polri. Tapi terbalik, tiba-tiba tanggal 13 itu jam 9 (pagi waktu setempat) mereka diserang juga, dibakar mereka enggak bisa buat apa-apa. Begitu lari keluar, udah mereka ada yang meninggal ini dibantai," jelasnya.

Atas insiden itulah, mereka melakukan penebalan personel dalam melakukan pengamanan di lokasi tersebut. Salah satu personel yang membantu pengmanan itu yaitu Pratu Ida, yang merupakan anggota Batalyon dari Satgas 403 Yogya.

"Upaya-upaya kita, kami sudah kirim pasukan dari 751, perintah Bapak Panglima, pasukan sudah turun untuk menambah penebalan di Satgas 403 dari Yogya. Yang kena ini kan dari Yogya, Pasukan Pamtas (Pengamanan Perbatasan) mereka dari Yogya. Itu Batalyon yang namanya Pamtas ya, itu dari Jawa Tengah ini, dari Sleman," ungkapnya.

"Baru, ini baru ganti. Baru serah terima dengan pasukan yang lain, jadi ini baru semua ini pasukan 403. Belum setahun ya," sambungnya.

Oleh karena itu lah, para pasukan atau Satgas 403 Pamtas itu tidak menguasai medan. Sehingga, membuat Pratu Ida menjadi korban penembakan KST/KST.

"Kita memang terus terang, kalau pasukan dari luar iya tidak mengusai medan. Mereka kelompok ini kan lebih menyatu dengan alam, lari diketinggian dengan cepat. Tapi kalau mau dilihat hutan di Pegunungan Bintang ini, bukan hutan lebat," jelasnya.

"Gunung-gunung yang memang tinggi, tapi tidak lebat seperti itu. Jadi karena mereka menguasai medan, disitu lah kita sering kalah (Apalagi mereka di luar dari Papua) Betul," tutupnya.

Sebelumnya, Pratu Ida Bagus Putu, anggota Yonif 403/WP, gugur dalam kontak senjata dengan kelompok kriminal bersenjata (KST) di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (21/9) pagi.

Dandim 1715 Yahukimo Letkol Inf Kristian Irreuw yang dihubungi Antara membenarkan korban gugur saat baku tembak dengan KST pimpinan Lamek Taplo.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
7 Warna Petir dari yang Umum Hingga Paling Langka, Ternyata Ada Maknanya

7 Warna Petir dari yang Umum Hingga Paling Langka, Ternyata Ada Maknanya

Tanpa banyak disadari orang, petir sebenarnya muncul dalam berbagai macam warna. Yuk, cek ada warna apa aja!

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Pohon Pelawan di Bangka Belitung, Batangnya Berwarna Merah dan Penghasil Madu Liar

Fakta Unik Pohon Pelawan di Bangka Belitung, Batangnya Berwarna Merah dan Penghasil Madu Liar

Pohon yang tumbuh di Bangka Belitung ini memiliki ciri khas yang unik serta sebagai penghasil madu liar yang sulit didapat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bule Cantik  Ini Senang Banget Belajar Gendongan Anak Pakai Jarik Batik 'Lucu Banget'

Bule Cantik Ini Senang Banget Belajar Gendongan Anak Pakai Jarik Batik 'Lucu Banget'

Momen lucu pasutri beda negara belajar pakai jarik untuk bayi. Sang istri girang baru pertama kali pakai. Berikut informasinya.

Baca Selengkapnya
Fakta-fakta Banjir di Bandung Pagi Ini, Sebabkan Kemacetan di Dayeuh Kolot hingga Baleendah

Fakta-fakta Banjir di Bandung Pagi Ini, Sebabkan Kemacetan di Dayeuh Kolot hingga Baleendah

Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu.

Baca Selengkapnya
Bikin Nangis, Kisah Pilu Kakek 80 Tahun Andalkan Jualan Kerupuk Demi Sambung Hidup Bareng Anak ODGJ

Bikin Nangis, Kisah Pilu Kakek 80 Tahun Andalkan Jualan Kerupuk Demi Sambung Hidup Bareng Anak ODGJ

Kisah lansia 80 tahun rela berjualan kerupuk demi hidupi anak ODGJ ramai disorot warganet. Begini informasinya.

Baca Selengkapnya
Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Dagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya

Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.

Baca Selengkapnya
Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya

Paman di Tanjung Priok Tega Bunuh Keponakannya, Begini Kronologinya

Sejumlah barang bukti diamankan dari pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap keponakannya

Baca Selengkapnya
Terdampak Kekeringan, Begini Pilunya Warga Majalengka Harus Cuci Baju di Sungai yang Keruh

Terdampak Kekeringan, Begini Pilunya Warga Majalengka Harus Cuci Baju di Sungai yang Keruh

Kondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya