Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Eksistensi Keraton Pajang dan Protes Keras Kasunanan Surakarta

Eksistensi Keraton Pajang dan Protes Keras Kasunanan Surakarta Kasultanan Karaton Pajang. ©2020 Merdeka.com/arie sunaryo

Merdeka.com - Setelah hebohnya Keraton Agung Sejagat di Purworejo, bermunculan keraton-keraton lain. Kasus adanya keraton baru sebenarnya juga terjadi di pusat kebudayaan dan trah kerajaan Mataram, khususnya Kota Solo.

Sejak tahun 2010, seorang warga mengaku sebagai raja Kasultanan Keraton Pajang. Raja tersebut memang menempati lokasi yang bersebelahan dengan petilasan Keraton Pajang, di Desa Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo.

Munculnya Kasultanan Karaton Pajang di Desa Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo pernah mendapat penolakan dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Sebab, Kerajaan Pajang yang didirikan Jaka Tingkir sudah runtuh sejak 400 tahun lalu. Saat ini lokasi keraton yang tak jauh dari Keraton Kasunanan Surakarta tersebut tinggal petilasan.

Salah satu putri Paku Buwono XII, GKR Wandansari atau yang akrab disapa Gusti Moeng mengaku pernah menyampaikan penolakan tersebut. Adik kandung raja Solo saat ini, Paku Buwono XIII tersebut juga heran, pendiri Kasultanan Keraton Pajang, Suradi, mendapatkan gelar Sultan Prabu Hadiwijaya Khalifatullah IV.

"Historinya dari mana? Kalau merasa keturunan Sultan Pajang, terus menghidupkan lagi ya tidak bisa. Wong Pajang itu sudah pindah ke Kotagede. Dari Kotagede kemudian turun ke Keraton Kartasura, kemudian ke Keraton Surakarta," kata Gusti Moeng, Jumat (17/1).

Menurut Gusti Moeng, beberapa kerajaan di tanah air tidak bisa berdiri lagi. Diantaranya Majapahit, Demak dan Mataram. Terlebih setelah masa kemerdekaan dan berdirinya NKRI sejak tahun 1945, seluruh kerajaan sudah mendukung pendirian Republik Indonesia.

"Saat ini sudah tidak bisa mendirikan kerajaan lagi. Keraton itu adanya hanya 250 saat BPUPKI, yang ikut mendirikan republik. Sekarang yang masih lengkap 48 kerajaan, tergabung dalam Forum Komunikasi dan Informasi Kerajaan Nusantara (FKIKN)," terangnya.

Tujuan Keraton Pajang

Terpisah, pendiri Kasultanan Keraton Pajang, Suradi berdalih keraton tersebut didaftarkan sebagai yayasan. Tujuannya hanya sekedar untuk melestarikan kebudayaan. Dia mendaftarkan sebagai Yayasan Kasultanan Karaton Pajang pada 2010.

"Tujuan saya hanya ingin nguri-uri (melestarikan) kebudayaan yang ada sejak zaman Pajang dahulu," katanya.

Terkait protes dari Kasunanan Surakarta, ia tak menampiknya. Namun dia berdalih keraton yang dia dirikan tidak mengganggu ketertiban umum.

"Dulu memang pernah ditolak, tapi seiring berjalannya waktu, tidak pernah ada masalah. Yang penting kan kami tidak mengganggu orang lain," ucapnya.

Asal Muasal

Nama Kasultanan Karaton Pajang diambil dari Kerajaan Pajang yang didirikan Jaka Tingkir atau Sultan Hadiwijaya yang diperkirakan telah runtuh lebih dari 400 tahun yang lalu. Lokasi keraton tak jauh dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat maupun bekas Keraton Kartasura.

Raja Kasultanan Karaton Pajang bergelar Sultan Prabu Hadiwijaya Khalifatullah IV. Pria tengah baya bernama asli Suradi tersebut mengaku mendapatkan mandat mendirikan Kerajaan Pajang dari Kanjeng Sultan Suryo Alam yang merupakan sultan di Kasultanan Dhimak, Kabupaten Demak.

"Tahun 2009 saya dilantik menjadi Adipati. Kemudian tahun 2010 saya daftarkan kerajaan ini sebagai Yayasan Kasultanan Karaton Pajang," ujar Suradi, saat ditemui wartawan, Kamis (16/1).

Lebih lanjut Suradi menceritakan, usai berhasil mengelola keraton dengan pesat, tahun 2015 gelarnya naik menjadi Sultan. Dan pada tahun lalu ia diberikan gelar Sultan Prabu Hadiwijaya Khalifatullah IV. Suradi mengaku tak khawatir dengan penangkapan raja dan ratu Keraton Agung Sejagat di Purworejo,

"Kerajaan yang kita dirikan ini hanya untuk merawat budaya. Kalau itu (Purworejo) nalarnya tidak dipakai. Tidak ada istilah keraton sejagat. Kan sudah ada kerajaan Arab, kerajaan Inggris, apa mungkin dia bisa menundukkan mereka?" katanya.

Biaya Operasional

Dia menambahkan, selama ini mengeluarkan biaya sendiri untuk operasional keraton. Suradi mengaku selama ini bekerja sebagai kontraktor bangunan. Keraton yang dipimpinnya juga tidak pernah menarik iuran.

"Tidak pernah ada iuran, justru saya yang mengeluarkan uang untuk menyelenggarakan event. Kalau misalnya ada, itu sumbangan seikhlasnya," kilahnya.

Terpisah, Kapolsek Kartasura, AKP Dani Permana Putra menyampaikan, hingga saat ini tidak ada laporan terkait keberadaan Keraton Kasultanan Pajang.

"Selama ini situasi masih landai, tidak ada laporan apapun," tutupnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Raja Surakarta PB XIII Pimpin Kirab 1.000 Tumpeng Sambut Lailatul Qadar
Raja Surakarta PB XIII Pimpin Kirab 1.000 Tumpeng Sambut Lailatul Qadar

1.000 tumpeng dibawa ke Sriwedari untuk diserahkan Pemkot Solo. Usai didoakan para ulama keraton, tumpeng dibagikan ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Selamatkan Ndalem Sasono Mulyo, Keluarga Keraton Surakarta Saweran
Selamatkan Ndalem Sasono Mulyo, Keluarga Keraton Surakarta Saweran

Pemkot Solo dan Kementerian PUPR lebih memprioritaskan Alun-alun Utara dan Selatan untuk revitalisasi awal.

Baca Selengkapnya
Prabowo Terima Pangkat Jenderal Bintang Empat, Gibran Belum Ucapkan Selamat
Prabowo Terima Pangkat Jenderal Bintang Empat, Gibran Belum Ucapkan Selamat

Gibran mengaku sedang meninjau progres revitalisasi Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ganjar Sambangi Ponpes Roudlotussolihin Lampung, Dititipkan Pesan Jalankan UU Pesantren sampai ke Daerah
Ganjar Sambangi Ponpes Roudlotussolihin Lampung, Dititipkan Pesan Jalankan UU Pesantren sampai ke Daerah

Ganjar Pranowo menyambangi Pondok Pesantren Roudlotussolihin, Lampung Selatan.

Baca Selengkapnya
Sri Sultan Hamengkubuwono X Apresiasi Bulog Atas Bantuan Pangan di Yogyakarta
Sri Sultan Hamengkubuwono X Apresiasi Bulog Atas Bantuan Pangan di Yogyakarta

Perum Bulog melaksanakan penyaluran beras Bantuan Pangan ke masyarakat di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya
Aksi Pensiunan Jenderal Kopassus Berkali-kali Ogah Injak Karpet Merah, dari Bali hingga Istana Negara
Aksi Pensiunan Jenderal Kopassus Berkali-kali Ogah Injak Karpet Merah, dari Bali hingga Istana Negara

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dikenal dengan sikapnya yang menolak menginjak karpet merah saat berada di acara tertentu.

Baca Selengkapnya
Selain Prabowo, Ini Daftar Purnawirawan TNI Sandang Gelar Jenderal Kehormatan Bintang Empat
Selain Prabowo, Ini Daftar Purnawirawan TNI Sandang Gelar Jenderal Kehormatan Bintang Empat

Sebelumnya, ada deretan pensiunan TNI yang telah lebih dulu mendapat gelar jenderal kehormatan.

Baca Selengkapnya
Dua Lulusan Terbaik Akmil dengan Pangkat Jenderal Kehormatan, Ada Presiden dan Menteri
Dua Lulusan Terbaik Akmil dengan Pangkat Jenderal Kehormatan, Ada Presiden dan Menteri

Dua tokoh pernah dapat pangkat Jenderal Kehormatan bintang empat.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya