Ekonom Orba, Widjojo Nitisastro meninggal dunia
Merdeka.com - Salah satu arsitek utama perekonomian orde baru Prof Dr Widjojo Nitisastro, meninggal dunia Jumat dini hari tadi. Pria kelahiran 23 September 1927 meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pukul 02.30 WIB.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, Jumat (9/3) jenazah mantan menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional periode 1971-1973 akan disemayamkan di rumah duka Jl Bukit Golf Utama PE 3, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Usai salat Jumat, jenazah akan disemayamkan di Bappenas, setelah itu baru akan dikebumikan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.
Pada awal tahun 1980-an Widjojo Nitisastro sempat mencuat sebagai bakal calon wakil presiden periode 1983-1988. Ia dicalonkan oleh Forum Studi dan Komunikasi (Fosko), suatu organisasi beranggotakan bekas aktivis angkatan 66. Namun ia menolak.
Pengaruhnya melemah pada era kepemimpinan BJ Habibie, yang pemikiran ekonominya bertentangan dengan perekonomian Widjojo. Ia kembali ke pemerintahan sebagai Penasehat Ekonomi Presiden setelah pertanggungjawaban Habibie ditolak oleh MPR, dan masih menjabat hingga kini.
Ketika Gus Dur menjabat Presiden, Widjojo diminta untuk memimpin Tim Ekonomi Indonesia pada pertemuan Paris Club pertengahan April 2000. Misi tim ini adalah membicarakan penjadwalan kembali pembayaran utang RI, untuk periode April 2000 hingga Maret 2002 senilai 5,9 milyar AS. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebijakan hilirisasi akan menjadi kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi ke depan.
Baca SelengkapnyaNamun, Prabowo tidak menyebut dari negara mana menteri itu berasal.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaRibka kedapatan hadir di rapat koordinasi inflasi indonesia yang dipimpin langsung oleh presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaEkonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaHal itu bakal diwujudkan jika mereka berhasil menang di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnya