Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPRD Jember Bantah Pemakzulan Dipicu Bupati Faida Maju Pilkada Lewat Jalur Independen

DPRD Jember Bantah Pemakzulan Dipicu Bupati Faida Maju Pilkada Lewat Jalur Independen Konpers bersama 11 partai di Jember. ©2020 Merdeka.com/Muhammad Permana

Merdeka.com - Koalisi 11 partai yang memiliki kursi di DPRD Jember menegaskan, Hak Menyatakan Pendapat (HMP) tidak terkait dengan pencalonan bupati Jember, dr Faida untuk maju Pilkada dari jalur independen. Sebab, proses bergulirnya HMP telah melalui proses yang cukup panjang, jauh sebelum Faida memutuskan maju dari jalur independen.

"Pasca-keluarnya HMP, masyarakat disuguhi opini seolah-olah ada yang terzalimi. Itu adalah opini yang menyesatkan," ujar Bambang Wahjoe, Sekretaris DPC PDIP Jember, dalam konferensi pers bersama 11 partai yang digelar di Rumah Makan Lestari, Jember, Rabu (29/7).

Pernyataan bersama 11 partai ini sekaligus untuk membantah pernyataan bupati Faida. Sebelumnya, Faida menyebut pemakzulan atau pemberhentiannya terkait dengan rencananya yang maju dalam Pilkada 9 Desember 2020 mendatang dari jalur independen.

“Tidak ada komunikasi politik yang baik dari bupati sejak awal berkuasa,” ujar Bambang.

PDIP merupakan salah satu dari empat partai pendukung Faida saat memenangkan Pilkada Jember 2015 lalu. Tiga partai lain yakni NasDem, PAN dan Hanura. Adapun Hanura saat ini tidak memiliki kursi di parlemen.

“Kita sejak awal mendorong proses HMP karena melihat ada arogansi dari bupati dengan mengabaikan semua peraturan yang berlaku. Sebagai bekas partai pendukung, kita sudah ikhlas (kalau Faida diberhentikan),” ujar Hj Lilik Niamah, Ketua DPD PAN Jember.

Dalam konferensi pers bersama tersebut, para pimpinan partai kembali mengulang dan menegaskan sederet permasalahan yang mendera birokrasi di Pemkab Jember selama empat tahun di bawah kepemimpinan bupati Faida. Mereka juga menyayangkan adanya gerakan yang mereka sebut sebagai 'pemutarbalikan opini' melalui media-media dan akun-akun tertentu di media sosial.

Menurut Sekretaris DPC Partai Gerindra Jember, Ahmad Anwari, upaya memberhentikan Faida dari jabatan bupati, bukan didasarkan oleh dendam politik.

“Partai-partai yang ada di sini itu, bukan membenci Faida. Tetapi membenci bupati Jember Faida. Karena baru kali ini, fungsi sistem pemerintahan tidak terjadi. Di zaman Faida. Sayangnya, ada pemelintiran berita, seolah-olah HMP karena dia maju dari jalur independen,” tegas Anwari.

Menurut Ketua DPD PKS Jember, Ahmad Rusdan, sejak awal Faida menjabat sebagai bupati, pihak legislatif sudah berupaya menjalankan fungsi kontrolnya. Tetapi upaya DPRD itu selalu diabaikan karena sikap bupati.

“Akibatnya, terakhir berdasarkan audit LHP Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Laporan Keuangan APBD Jember 2019 mendapat predikat disclaimer. Ini adalah predikat terburuk sepanjang sejarah Jember dan menunjukkan bupati susah diingatkan,” jelas pimpinan partai pemilik 6 kursi di DPRD Jember ini.

Karena itu, 11 pimpinan partai itu mendorong wakilnya di DPRD Jember untuk menindaklanjuti hasil audit BPK dengan predikat disclaimer itu.

“Kita dorong untuk ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum,” pungkas Rusdan.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Endus Rencana Jokowi Lanjutkan Distribusi Bansos Beras hingga Desember Cawe-Cawe untuk Pilkada
PDIP Endus Rencana Jokowi Lanjutkan Distribusi Bansos Beras hingga Desember Cawe-Cawe untuk Pilkada

PDIP meminta indikasi tersebut disoroti penyelenggara pemilu.

Baca Selengkapnya
Mahfud Sepakat MK Larang Jadwal Pilkada 2024 Diubah: Bagus, Hentikan Langkah Jokowi Kendalikan Pilkada
Mahfud Sepakat MK Larang Jadwal Pilkada 2024 Diubah: Bagus, Hentikan Langkah Jokowi Kendalikan Pilkada

Jokowi mengajukan ke MK agar jadwal Pilkada 2024 dimajukan September dengan alasan agar pelaksanannya mudah

Baca Selengkapnya
Mengintip Besaran Anggaran Pilkada Bali 2024, Dipakai buat Apa Saja?
Mengintip Besaran Anggaran Pilkada Bali 2024, Dipakai buat Apa Saja?

Usai pendatangan NPHD, dana akan cair paling lambat 14 hari setelahnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Tegaskan Pilkada Sesuai Jadwal, November 2024
Jokowi Tegaskan Pilkada Sesuai Jadwal, November 2024

"Sampai saat ini tidak ada yang namanya untuk percepatan atau pemajuan Pilkada," kata Jokowi.

Baca Selengkapnya
PKS DKI Usung Sohibul Iman, Eks Wakil Ketua DPRD hingga Mardani Ali Sera untuk Pilkada DKI
PKS DKI Usung Sohibul Iman, Eks Wakil Ketua DPRD hingga Mardani Ali Sera untuk Pilkada DKI

Tetapi, keputusan akhir tetap ada di DPP karena diyakini tidak akan sembarangan menentukan dukungan untuk calon gubernur maupun wakil gubernur yang diusungnya

Baca Selengkapnya
Pilkada Jakarta: Batas Penyerahan Syarat Dukungan Cagub-Cawagub Independen 8-12 Mei 2024
Pilkada Jakarta: Batas Penyerahan Syarat Dukungan Cagub-Cawagub Independen 8-12 Mei 2024

Cagub-cawagub harus memperoleh dukungan dari pemilih yang termuat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum terakhir, yakni sebanyak 618.968 dukungan.

Baca Selengkapnya
Sidang Putusan Perkara PHPU Pilpres 2024 Tetap Digelar Tanggal 22 April
Sidang Putusan Perkara PHPU Pilpres 2024 Tetap Digelar Tanggal 22 April

Per hari ini delapan hakim konstitusi sudah mulai mengagendakan RPH.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar Ajak Rakyat Terlibat Usut Kecurangan Pemilu: Kembalikan Indonesia ke Jalur Demokrasi
TPN Ganjar Ajak Rakyat Terlibat Usut Kecurangan Pemilu: Kembalikan Indonesia ke Jalur Demokrasi

Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud mengajak partisipasi rakyat Indonesia mengungkap kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
PDIP Pastikan Gugatan di PTUN Jalan Terus Meski Permohonan Sengketa Pilpres Ditolak MK
PDIP Pastikan Gugatan di PTUN Jalan Terus Meski Permohonan Sengketa Pilpres Ditolak MK

PDIP menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak keseluruhan permohonan sengketa hasil Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya