DPR Rapat Bareng Panglima TNI 26 September, Singgung Kasus Effendi Simbolon & Kasad?
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi I Abdul Kharis meminta polemik pernyataan anggota Komisi I Effendi Simbolon dengan Kasad Jenderal Dudung Abdurachman bisa selesai setelah adanya permohonan maaf. Dia berharap masalah Effendi dan TNI ini tidak berlanjut lagi.
"Kan sudah ada permintaan maaf dari Pak Effendi, selesailah, sudahlah. Kita anggap selesailah, sudah. Enggak usah diperpanjang,” kata Kharis di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (14/9).
Kharis menyebut Komisi I akan kembali menggelar rapat dengan TNI pada 26 September mendatang. Meski agenda rapat membahas anggaran, dia tidak menutup kemungkinan rapat itu turut membahas polemik anggota Komisi I dan Kasad.
"Yang saya tahu ada rapat tanggap 26 dengan Menhan, Panglima, dan kepala staf. Tanggap 26 insya Allah," kata dia.
Politikus PKS itu menyebut adanya polemik akibat pernyataan salah satu anggota tidak akan membuat Komisi I berdiam diri dan enggan bicara dalam rapat bersama TNI.
“Enggak saya kira kita rapat biasa saja kok enggak ada perubahan, terus kemudian terus enggak pada ngomong gitu? Ya enggak lah. Kita rapat tetap rapat. Pembahasan anggaran kita kritisi masalah anggaran. Itu biasa,” kata dia.
Menurut Kharis, Komisi I tidak akan berubah dan tetap mengawasi TNI. "Ya tetap dilakukan fungsi DPR kan pengawasan," pungkas Kharis.
Effendi Simbolon Minta Maaf
Sebelumnya, Effendi Simbolon menyampaikan klarifikasi terkait pernyataannya yang menyebut TNI gerombolan dan berujung menjadi polemik. Politikus PDIP itu mengaku tidak ada niat tidak menghormati TNI.
“Sejatinya, sejujurnya saya tidak pernah menstigma TNI gerombolan, tapi lebih kepada kalau tidak ada kepatuhan itu sepeti gerombolan,” kata Effendi saat konferensi pers di Fraksi PDIP.
Effendi lantas menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh prajurit TNI hingga Punawirawan. "Dari lubuk hari terdalam saya mohon maaf atas apapun perkataan saya yang menyingung, meyakiti, tidaknyaman di hati para prajurit. Dari mulai tamtama hingga perwira bahkan hingga sesepuh yang tidak nyaman," kata dia.
Effendi juga menyampaikan permintaan maaf pada Kasad Dudung hingga panglima TNI Jenderal Andika Perkasa terkait pernyataannya yang menuai protes.
"Sekali lagi saya mohon maaf, kepada selurub prajurit baik yang bertugas maupun purna, juga pada panglima saya minta maaf, juga kepada Kasad saya mohon maaf, juga Kasal," kata dia.
Respons Dudung
Jenderal Dudung Abdurachman memerintahkan anak buahnya di seluruh Tanah Air untuk berhenti marah ke anggota DPR RI Effendi Simbolon. Sebab, Effendi telah meminta maaf ke TNI karena ucapannya beberapa waktu lalu.
"Saya dengar hari ini pak Effendi Simbolon meminta maaf. Artinya menurut saya memang beliau punya hak konstitusional sebagai anggota dewan, tapi kami TNI, khususnya TNI Angkatan Darat punya kehormatan dan harga diri," ujar Dudung saat kunjungan ke Riau
Menurut Dudung, kehormatan dan harga diri TNI tidak boleh diganggu oleh siapapun. Apalagi, kata Dudung, TNI disibukkan dengan kegiatan operasi di daerah dan membantu rakyat.
"Ini yang tidak boleh diganggu, kami TNI AD melaksanakan tugas-tugas. Baik di daerah operasi maupun tugas-tugas lainnya untuk membantu rakyat ini luar biasa. Kasihan prajurit-prajurit kita," jelasnya.
Reporter: Delvira Hutabarat
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron
Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaSedih, Pangdam Siliwangi Melepas Dua Jenderal, Mayjen TNI Dadang Arief 'Lebih Sedih Kalau Persib Kalah Terus'
Koorsahli Panglima TNI, Mayjen TNI Dadang Arief sedih harus meninggalkan Kodam III/Siliwangi, namun lebih sedih ketika melihat Persib kalah terus.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP: Pemberian Pangkat Jenderal Bertentangan dengan Fakta Demokrasi
Hasto mengingatkan masa reformasi atau saat Prabowo diberhentikan sebagai TNI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengalaman Eks Panglima TNI Hadapi Situasi Genting saat Tugas di Istana Dampingi Jokowi
Bukan hal yang mudah, situasi genting kerap dihadapi oleh mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Baca SelengkapnyaCucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan
Cucu para Jenderal TNI Teruskan Darah Militer, Sosok Sang Kakek Tak Sembarangan
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaJelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca SelengkapnyaPotret Panglima TNI dan Kasad Pakai Brevet Hiu Kecana, Gagah dan Sangar
Potret gagah Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak.
Baca SelengkapnyaGeramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu
Geramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu
Baca Selengkapnya