DPR: Pemerintah Lebih Baik Tunda Haji, Utamakan Kesehatan Calon Jemaah
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily meminta pemerintah harus memprioritaskan kesehatan calon jamaah haji. Jika diberi kesempatan mengirimkan jamaah, harus dijamin protokol kesehatan selama di Arab Saudi.
"Saya meminta pemerintah tetap harus memprioritaskan kesehatan para jemaah dan kalaupun diberikan kesempatan untuk menyelenggarakan ibadah haji, kesehatan jamaah harus dijamin termasuk juga protokol kesehatannya selama di Arab Saudi," ujar Ace di Gedung DPR, Rabu (2/6).
Ace mengatakan, Arab Saudi belum memberikan kepastian apakah akan digelar haji tahun 2021 atau tidak. Kabar WHO memberikan EUA vaksin Covid-19 Sinovac melegakan. Ace mengatakan, kendala vaksin sebagai syarat haji perlu dipastikan kembali pemerintah dengan adanya hal ini.
"Kalau pun Indonesia diberikan kuota haji oleh arab Saudi, ya tentu kita sambut dengan baik. Namun harus dipastikan memang kendala vaksin ini sudah tidak menjadi masalah bagi kita," katanya.
Politikus Golkar ini juga menyoroti waktu tinggal 1,5 bulan dari pemberangkatan haji. Ace menegaskan, pemerintah sebaiknya realistis untuk menunda pemberangkatan haji
"Artinya kalau saya, merekomendasikan lebih baik pemerintah realistis saja, kita lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan jemaah," ucapnya
"Dari pada memberikan harapan-harapan, sebetulnya kita juga tidak bisa memberikan jaminan kepada mereka lebih baik kita tegas saja, lebih baik menunda pemberangkatan," pungkasnya.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas merasa heran mengapa Indonesia belum mendapatkan izin masuk ke Arab Saudi. Yaqut mengaku belum mengetahui kriteria apa yang digunakan otoritas Saudi untuk mengizinkan suatu negara bisa masuk ke wilayahnya.
Padahal jika larangan masuk Arab Saudi disebabkan Covid-19, menurut bekas pimpinan Gerakan Pemuda Ansor itu, penanganan pandemi di Tanah Air terbilang baik.
"Penanganan Covid saya kira menjadi isu penting. Penanganan Covid di Indonesia termasuk relatif bagus. Saya belum tahu kenapa warga Indonesia masih belum diizinkan masuk ke Saudi," kata Yaqut seperti dikutip dari laman Kemenag, Rabu (2/6).
Menurut dia, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia masih lebih rendah dibanding sejumlah negara yang diizinkan masuk. Amerika Serikat bahkan menjadi negara dengan kasus tertinggi di dunia. Oleh sebab itu, Yaqut menjadi bingung kriteria digunakan Arab Saudi mengizinkan suatu negara memasuki wilayahnya.
Seperti diketahui, otoritas penerbangan Saudi baru saja memberikan izin masuk untuk 11 negara, yaitu Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Italia, Inggris, Irlandia, Jepang, Jerman, Perancis, Portugal, Swedia, dan Swis. Sementara Indonesia bersama dengan Afrika Selatan, Argentina, Brasil, India, Lebanon, Mesir, Pakistan dan Turki, masih dalam masa penangguhan izin masuk oleh otoritas penerbangan Saudi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.
Baca SelengkapnyaPara jemaah haji diminta untuk mempertimbangkan faktor keselamatan dan keamanan dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji.
Baca SelengkapnyaJelang pelaksanaan haji, Pemerintah Arab Saudi sudah terbitkan 171.000 visa jemaah haji.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 320 peserta yang diumumkan lolos seleksi calon petugas PPIH Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama terus mematangkan layanan haji, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai layanan lainnya di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaMarak Umrah Backpacker, DPR Minta Menag Yaqut Atur Regulasi untuk Jemaah Indonesia
Baca SelengkapnyaPemerintah Arab Saudi melarang keras jemaah haji maupun umrah membawa jimat.
Baca SelengkapnyaMenag Yaqut dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan dengan masyariq untuk memastikan persiapan akhir.
Baca SelengkapnyaJemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.
Baca Selengkapnya