Dosen UNS teliti daun sirsak jadi obat anti kanker

Kamis, 18 Juni 2015 13:52 Reporter : Arie Sunaryo
Dosen UNS teliti daun sirsak jadi obat anti kanker Penelitian daun sirsak. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejumlah dosen Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengembangkan eksplorasi aktivitas bioaktif pada daun sirsak. Hasilnya daun yang biasanya jadi sampah itu bisa bermanfaat untuk anti kanker nasopharynx dan serviks.

Meski hingga saat ini hasil penelitian tersebut belum diuji secara kedokteran, namun hasil uji laboratorium di fakultas tersebut ternyata mampu mematikan sel kanker.

Prof Dr Okid Parama Astirin MS, salah satu dosen peneliti mengatakan pihaknya saat ini fokus pada dua jenis kanker tersebut. Pasalnya kanker serviks dan nasopharynx yang menyerang tenggorokan itu disebabkan karena virus. "Ini bisa menyerang siapa saja dengan umur berapapun," ujar Okid kepada wartawan, Kamis (18/6).

Okid menambahkan, dalam penelitiannya digunakan daun sirsak yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Hal ini karena jika terlalu tua maka bahan aktifnya sudah hilang. Hasil penelitian tersebut masih dalam bentuk isolat sirsak. Namun untuk dijadikan obat, harus diuji klinik. Dia mengaku sudah melakukan kerja sama dengan perusahaan farmasi.

Selain Okid, dalam penelitian tersebut sejumlah dosen Fakultas Kedokteran lainnya yang terlibat di antaranya Dr Adi Prayitno, drg MKes serta Dosen Farmasi F MIPA Anif Nur Artanti. Mereka menggunakan proses pemanasan dalam oven dengan suhu maksimal 50 derajat celcius setelah daun sirsak dicuci dan dikeringkan.

Kemudian daun sirsak tersebut diblender hingga menghasilkan serbuk daun sirsak sebanyak 600 gram. Serbuk daun sirsak tersebut lalu dibuat menjadi pasta melalui proses ekstraksi dengan ethanol 95 persen.

"Setelah melalui beberapa proses lanjutan maka diperoleh isolat sirsak yang diujikan pada sel kanker. Dari hasil pengujian tersebut, ternyata sel kanker mati," jelasnya.

Selain mengembangkan penelitian manfaat daun sirsak sebagai obat kanker, Okid mengaku saat ini pihaknya juga telah mengembangkan inovasi pemanfaatan daun sirsak dalam bentuk bioproduk sebagai agen terapi kanker. Produk tersebut berupa teh celup yang merupakan salah satu alternatif bioproduk daun sirsak sebagai agen terapi.

"Harapan kami agar angka kejadian kanker serviks dan nasopharing di Indonesia dapat diturunkan," pungkasnya.

[hhw]

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini