Doni Monardo Ajak Bonek 'Hijaukan' Jatim dari Covid-19
Merdeka.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta suporter Persebaya yang dikenal dengan julukan Bonek "menghijaukan" atau membantu upaya menuju zona hijau Provinsi Jawa Timur dan Kota Surabaya. Pada masa pandemi Covid-19 di Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya merupakan kawasan zona merah atau berisiko tinggi terhadap kasus penyebarannya.
"Jadikan Jatim dan Surabaya menjadi 'hijau'," katanya seperti dikutip dari laman resmi klub Persebaya, di Surabaya, Kamis (16/7).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana tersebut meminta Bonek membuat Jatim dan Surabaya menjadi zona hijau atau tidak berisiko dan tidak berdampak Covid-19.
Dia berpesan kepada Bonek agar tidak bosan melakukan sosialisasi protokol kesehatan sekaligus turut mencegah penyebaran Covid-19.
"Untuk itu dari gerakan yang sudah dilakukan Bonek dan Persebaya, saya yakin bisa berhasil mengurangi risiko penularan Covid-19," ucap dia.
Menurut dia, upaya pencegahan adalah strategi paling efektif dan diharapkan seluruh pihak tidak membiarkan masyarakat terpapar Covid-19.
Doni juga memuji gerakan elemen suporter yang dilakukan secara masif, seperti Gerakan Sejuta Masker dan kampanye "Tri Wani" (tiga berani), yakni "wani bermasker"." wani cuci tangan", dan "wani jaga jarak".
"Pesan bapak Presiden Joko Widodo dalam menghadapi pandemi Covid-19 adalah 20 persen medis dan 80 persen pencegahan. Nah, ujung tombak pencegahan adalah dari komunitas masyarakat itu sendiri," ujar Doni.
Sementara itu, Presiden Persebaya Azrul Ananda menyampaikan Bonek sudah melakukan aksi-aksi kemanusiaan sejak lama, bahkan aktivitas melawan Covid-19 mulai Maret 2020.
"Bonek kalau frekuensinya sudah sama, maka mereka akan bergerak secara masif untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama, dan masing-masing komunitas adalah ujung tombak pencegahan Covid-19," tandas Azrul.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaBansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jangan Asal, Ini Waktu yang Tepat untuk Mandi Demi Kesehatan
Mandi adalah rutinitas harian kebanyakan orang. Namun, apakah waktu mandi pagi atau malam memiliki efek pada kesehatan?
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBersaksi di Sidang MK, Menko Muhadjir Sebut Bansos Bukan Program Dadakan Jelang Pilpres 2024
Muhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.
Baca SelengkapnyaMoeldoko Pastikan Bansos Tidak Akan Dihentikan: Program Jaminan Sosial Sudah Lama Digagas Pemerintah
Sebelumnya Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis berpandangan pembagian bansos oleh pemerintah sangat rentan disalahgunakan
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya