Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Varian BA.2.86, yang dijuluki “Pirola”, adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera. Menurut jurnal medis The BMJ pada 24 Agustus 2023, covid Pirola memiliki 34 lebih banyak mutasi dibandingkan Omicron.
Covid Pirola atau BA.2.86 adalah varian baru dari Omicron, yang merupakan varian dari SARS-CoV-2 (virus penyebab COVID-19), tetapi memiliki mutasi tambahan dibandingkan dengan subvarian Omicron yang terdeteksi sebelumnya, menurut spesialis penyakit menular Yale Medicine.
Penyakit ini pertama kali terlihat di Denmark pada 24 Juli setelah virus yang menginfeksi pasien yang berisiko sakit parah diurutkan. Covid Pirola kemudian muncul di AS dan Kanada pada bulan Agustus. Penyakit ini telah terdeteksi pada pasien lain yang menunjukkan gejala pada pemeriksaan rutin di bandara, dan pada sampel air limbah di beberapa negara.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
Para ilmuwan mengatakan covid Pirola kemungkinan tidak akan menyebabkan gelombang penyakit parah dan kematian yang menghancurkan, mengingat pertahanan kekebalan tubuh yang dibangun masyarakat di seluruh dunia akibat vaksinasi dan infeksi sebelumnya telah berjalan.
Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi. Saat ini, testing COVID-19 yang rendah membuat banyak orang tidak menyadari dirinya sudah terinfeksi. Jadi, jangan heran jika saat ini banyak orang mengalami gejala mirip flu atau ISPA di era Pirola ini.
Gejala Covid Pirola
Lantas, seperti apa gejala covid Pirola?
Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.
Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:
• Dapatkan vaksin Covid-19.
• Jalani tes Covid.
• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah
• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.
• Tingkatkan ventilasi udara.
• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
Kasus Covid Pirola di Dunia
Kasus covid Pirola yang dilaporkan hingga 29 Agustus 2023 tidak berasal dari wilayah yang sama.
Covid Pirola pertama kali terdeteksi pada Juli 2023. Sejak saat itu, varian covid ini menyebabkan infeksi pada puluhan orang di 9 negara per 4 September 2023 berdasarkan data GISAID. Kasus Pirola terbanyak berada di Denmark dengan 12 kasus. Disusul Swedia 5 kasus, Amerika Serikat 4 kasus, Afrika Selatan 3 kasus. Lalu, masing-masing 2 kasus di Prancis, Inggris, Portugal. Kemudian Israel dan Kanada masing-masing terdata 1 kasus. Pada kasus di Inggris, penderita ternyata tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan varian Pirola telah menyebar di sana, mengutip laporan The BMJ.
Efektivitas Booster Terhadap Covid Pirola
Mengutip CDC, para ilmuwan sedang mengevaluasi keefektifan booster COVID-19 terbaru yang akan datang untuk covid Pirola.
Vaksin yang diperbarui diharapkan efektif dalam mengurangi penyakit parah dan rawat inap dari covid Pirola. CDC merekomendasikan untuk selalu memperbarui vaksin COVID-19 dan suntikan booster sebagai tindakan tahunan yang sejalan dengan imunisasi flu. Orang lanjut usia dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh juga dianjurkan untuk mendapatkan suntikan guna mengurangi kemungkinan mereka mengalami gejala yang parah.
Lebih lanjut, dari laporan awal CDC dinyatakan bahwa saat ini masih belum ada bukti apa pun yang menunjukkan bahwa BA.2.86 atau covid Pirola menyebabkan penyakit yang lebih parah, kematian, atau rawat inap. Belum diketahui pula seberapa menularnya penyakit ini, dan kemungkinan besar penyakit ini tidak menyebar dengan baik serta akan mereda dalam beberapa minggu.
Namun penting untuk diingat bahwa virus ini pada intinya masih virus corona sama, jadi metode pencegahan yang dilakukan pun bisa sama, antara lain memakai masker, vaksinasi, dan cuci tangan untuk menghindari infeksi.