Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Djoko Susilo minta 'upeti' Rp 12 M ke perusahaan percetakan

Djoko Susilo minta 'upeti' Rp 12 M ke perusahaan percetakan Sidang Djoko Susilo. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Dua petinggi PT Pura Baru Utama (PBU), Yoyo Subagyo dan Yohannes Mulyono, mengaku pernah memberikan uang sebesar Rp 5,5 miliar untuk terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan simulator, Djoko Susilo .

Menurut mereka, awalnya Djoko meminta Rp 12 miliar usai mereka memenangkan proyek pengadaan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) pada 2009 dengan nilai kontrak sebesar Rp 129 miliar.

Yoyo Subagyo merupakan Direktur PT Pura Baru Utama. Sementara Yohanes Mulyono adalah Direksi PT Pura Baru Utama.

Sementara itu mantan Direktur Pemasaran PT Pura Baru Utama, Maryadi, juga turut bersaksi hari ini. Dia mengaku pernah dipanggil oleh Djoko Susilo dan diminta menyumbang buat Korlantas Polri sebesar Rp 12 miliar.

Meski begitu, mereka berdalih permintaan itu bukan pemerasan, tapi hanya sumbangan operasional buat Korlantas Polri.

"Pertengahan 2008, Pak Kakor (Djoko) panggil saya. Saya lalu berangkat ke Jakarta menemuinya. Dia minta Rp 12 miliar buat sumbangan operasional. Katanya nanti akan mengutus orang namanya Legimo. Lalu permintaan itu saya sampaikan ke direksi," kata Maryadi saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (18/6).

Saat dicecar majelis hakim, Yohanes mengakui laporan dari Maryadi itu. Tetapi menurut dia, perusahaannya hanya sanggup memberikan Rp 7 miliar.

"Pak Maryadi pernah menyampaikan ada permintaan sumbangan buat operasional Korlantas Polri. Permintaan awalnya sekitar Rp 12 miliar. Tapi kalau jumlah segitu terlalu besar. Kami enggak sanggup. Kami batasi Rp 7 miliar," kata Yohanes.

Menurut saksi Yoyo, PT Pura Baru Utama adalah perusahaan pabrik kertas, percetakan offset, unit converting, unit hologram, bengkel, bangunan, transportasi, dan lainnya. Mereka menjadi rekanan Korlantas Polri sejak 2001, buat mencetak STNK dan BPKB.

Namun, menurut Maryadi, akhirnya PT PBU cuma sanggup memberikan 'upeti' sebesar Rp 5,5 miliar. Duit itu diberikan dalam empat kali penyerahan. Yang menerima penyerahan itu adalah Bendahara Korlantas Polri, Kompol Legimo Pudjo Sumarto.

"Duit itu dibungkus kardus bekas makanan dan minuman. Yang ambil pak Legimo sebagai utusan pak Djoko," ujar Maryadi.

Pada persidangan yang lalu, Legimo pun mengakui pernah mengambil uang di PT Pura Baru Utama di Kudus, Jawa Tengah. Dia mengaku mengambil uang itu atas perintah atasannya, Djoko Susilo .

(mdk/ren)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemprov DKI Terima 149 Aduan Terkait THR, Paling Banyak dari Perusahaan di Jakarta Selatan
Pemprov DKI Terima 149 Aduan Terkait THR, Paling Banyak dari Perusahaan di Jakarta Selatan

Pemprov DKI Jakarta menerima 149 aduan terkait pembayaran THR di perusahaan swasta.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi Minta Alokasi Pupuk Subsidi Ditambah, Dirut Pupuk Indonesia Respons Begini
Presiden Jokowi Minta Alokasi Pupuk Subsidi Ditambah, Dirut Pupuk Indonesia Respons Begini

Perusahaan berkomitmen memenuhi tambahan ketersediaan pupuk subsidi untuk para petani.

Baca Selengkapnya
Pesan SBY untuk Prabowo Jika Menang Pilpres 2024: Naikkan Gaji Prajurit TNI, Jangan Hanya Modernisasi Alutsista
Pesan SBY untuk Prabowo Jika Menang Pilpres 2024: Naikkan Gaji Prajurit TNI, Jangan Hanya Modernisasi Alutsista

SBY meminta Prabowo memprioritaskan kenaikan gaji prajurit jika terpilih menjadi presiden.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Usai Putusan MK, Prabowo: Sekarang Lakukan Persiapan untuk Menghadapi Masa Depan
Usai Putusan MK, Prabowo: Sekarang Lakukan Persiapan untuk Menghadapi Masa Depan

Prabowo juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukungnya memenangkan kontestasi pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Bupati Sidoarjo Sempat Lolos OTT, KPK Buka Suara
Bupati Sidoarjo Sempat Lolos OTT, KPK Buka Suara

OTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.

Baca Selengkapnya
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.

Baca Selengkapnya
Prabowo Puji Meutya Hafid Lebih Paham Isu Pertahanan saat Kampanye di Sumut, Sindir Anies?
Prabowo Puji Meutya Hafid Lebih Paham Isu Pertahanan saat Kampanye di Sumut, Sindir Anies?

Prabowo menilai Meutya sebagai pimpinan Komisi I DPR sangat paham dengan isu-isu pertahanan ketimbang pihak lain.

Baca Selengkapnya
Prabowo Tegaskan Komitmen untuk Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan
Prabowo Tegaskan Komitmen untuk Wujudkan Kemandirian Industri Pertahanan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mengembangkan dan mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Dukung Prabowo tapi Tolak Mundur dari PDIP, Budiman Sujatmiko Dianggap Pengecut
Dukung Prabowo tapi Tolak Mundur dari PDIP, Budiman Sujatmiko Dianggap Pengecut

Sikap Budiman Sudjatmiko yang menolak mundur dari PDIP seusai mendukung bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dinilai sebagai perilaku pengecut.

Baca Selengkapnya