Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diperiksa Polisi, Dosen di Jember Diduga Cabuli Keponakan Masih Berstatus Saksi

Diperiksa Polisi, Dosen di Jember Diduga Cabuli Keponakan Masih Berstatus Saksi Ilustrasi Interogasi. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Penyidik Satreskirm Polres Jember mulai memeriksa RH, dosen sebuah PTN di Jember yang diduga melakukan kekerasan seksual kepada keponakannya sendiri. RH datang ke Mapolres Jember sekitar pukul 10.00 dan keluar sekitar pukul 14.00 WIB, Kamis (8/4). Kedatangan RH untuk pemeriksaan perdananya di Mapolres Jember ini, luput dari pantauan wartawan yang ada di lokasi.

"Kami sudah menerima laporan tentang oknum dosen yang diduga melakukan pencabulan. Tadi sudah kita periksa, sekitar empat jam," kata Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jember Ipda Diyah Vitasari kepada awak media.

Sejauh ini, status RH masih sebatas saksi. Namun Vita mengisyaratkan, status RH akan ditentukan pada besok Jumat (9/4). Penentuan status tersangka tersebut akan berdasarkan pada gelar perkara yang dilakukan oleh polisi.

"Setelah ini kita lakukan gelar perkara, pada minggu ini. Sementara ini kita dalami dulu hasil BAP yang ada," ujar Vitasari.

Selain RH, polisi juga telah memeriksa empat orang saksi lain, termasuk pelapor. Polisi juga sudah mengantongi alat bukti berupa visum.

"Sudah kita terima hasil visum obgyn dan visum psikiatri dari dokter ahli (spesialis) di RSD dr Soebandi Jember," lanjut Vitasari.

Sebelumnya, ibu korban yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, saat dugaan kekerasan seksual kedua terjadi, putrinya sempat merekam peristiwa melalui rekaman suara di ponsel. Terkait hal itu, Vitasari mengisyaratkan rekaman tersebut turut membantu menguak dugaan kekerasan seksual yang dituduhkan kepada sang dosen.

"Rekaman itu bisa jadi alat petunjuk," papar Vitasari.

Seperti dilaporkan sebelumnya, RH yang merupakan dosen FISIP di sebuah PTN di Jember, dilaporkan karena melakukan aksi kekerasan seksual kepada keponakannya sendiri. Sang keponakan dititipkan ke rumah RH sejak Juni 2019.

Dugaan kekerasan seksual itu terjadi pada akhir Februari 2021 dan 26 Maret 2021 lalu. Peristiwa ini tercium oleh sang ibu kandung yang tinggal di Jakarta, setelah sang putri memposting ajakan untuk melawan kekerasan seksual melalui instastory-nya.

Universitas Jember (Unej) sendiri sudah mengakui, RH merupakan dosen yang mengajar di FISP Unej. "Kita akan tindak tegas, tim investigasi sudah kita bentuk untuk menyidiliki kasus ini. Kita bertindak proaktif sembari proses hukum tetap berjalan. Sebelumnya, kita juga sudah memecat dosen yang dilaporkan melakukan kekerasan seksual," ujar Iwan Taruna, Rektor Unej saat dikonfirmasi terpisah.

RH termasuk salah satu dosen yang cukup menonjol di kampusnya. RH merupakan pemegang dua gelar magister, yakni magister ilmu politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan magister kebijakan publik dari Universitas Wyoming, Amerika Serikat.

RH lalu melanjutkan studi Phd di Charles Darwin University, Australia sembari mengajar paruh waktu di kampus tersebut. Selain memegang jabatan struktural di kampus, RH saat ini sedang dipromosikan untuk menjadi guru besar di tempat ia mengajar. RH yang merupakan mantan aktivis mahasiswa itu, juga dikenal kerap menjadi konsultan di sejumlah pemerintahan daerah.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Usai Pemilu, Polisi Pastikan Kondisi Jakarta dan Sekitarnya Aman Terkendali

Usai Pemilu, Polisi Pastikan Kondisi Jakarta dan Sekitarnya Aman Terkendali

Pencoblosan Pemilu 2024 dilakukan pada Rabu, 14 Februari kemarin.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Mengejutkan Status Polisi Gadungan, Pakai Helm Wajah Ditutupi Masker Tengkorak

Mengejutkan Status Polisi Gadungan, Pakai Helm Wajah Ditutupi Masker Tengkorak

Seorang polisi gadungan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ditangkap oleh polisi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati

Polisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati

Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong

Detik-Detik Kecelakaan Beruntun 7 Mobil di Puncak, Dipicu Truk Boks Rem Blong

Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.

Baca Selengkapnya
Relawan Capres Jadi Tersangka Sebarkan Rekaman Diduga Suara Forkompida Batubara Arahkan Dukungan ke Paslon

Relawan Capres Jadi Tersangka Sebarkan Rekaman Diduga Suara Forkompida Batubara Arahkan Dukungan ke Paslon

Polisi menangkap Palti dalam kasus dugaan penyebaran informasi hoaks terkait rekaman suara

Baca Selengkapnya
Status Tanggap Darurat Diaktifkan Pascagempa, Sumedang Dihadapkan Potensi Banjir dan Longsor

Status Tanggap Darurat Diaktifkan Pascagempa, Sumedang Dihadapkan Potensi Banjir dan Longsor

Ratusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.

Baca Selengkapnya
12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap

12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap

Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Eksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok

Eksekusi Lahan dan Ruko di Jambi Ricuh, Anggota Polri Luka-Luka Dikeroyok

Kericuhan terjadi saat eksekusi lahan di Jalan Baru, Payo Selincah, Jambi Timur, Kota Jambi, Senin (18/12). Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.

Baca Selengkapnya