Din yakin Syafii Maarif tak asal ceplos ungkap pelantikan BG batal
Merdeka.com - Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin angkat bicara terkait dengan pernyataan tokoh Muhammadiyah, Syafii Maarif yang menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak jadi melantik Komjen Pol Budi Gunawan Sebagai Kapolri. Menurut Din, hal tersebut memang benar disampaikan oleh Presiden Jokowi ketika menelepon secara langsung Syafii usai salat Jumat pekan lalu.
"Buya Syafii mengatakan itu hanya menyampaikan berita karena ada telepon presiden dan perlu disampaikan ke publik. Saya yakin betul itu keluar dari hati nurani, beliau orang cerdas dan ceplas ceplos," ujar Din sesaat sebelum memasuki acara pengajian bulanan Muhammadiyah di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Kamis (5/1) malam.
Lanjut Din, sebenarnya pernyataan Syafii Maarif sudah jelas, bahwa Presiden Jokowi tidak jadi melantik Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Presiden.
"Beliau sudah mengambil keputusan dan keputusan itu bukan BG. Itu diperkuat dengan pernyataan mensesneg. Feeling saya mengatakan, beliau (Jokowi) akan mengambil dan mengumumkan hal tersebut sebelum keberangkatannya ke luar negeri. Namun saya jadi kecele karena ternyata pengumuman tersebut belum juga diungkapkan," sesalnya.
Namun, Din tidak menampik, bahwa bisa saja Presiden Jokowi mengubah pernyataannya tersebut dan justru melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.
"Ada bisikan lain dari luar negeri di sana maka, bisa saja diubah keputusan tersebut mau tidak mau mari kita terima karena itu hak beliau sebagai presiden," tandasnya.
"Apa pun keputusan presiden walau sulit, mari terima dengan legowo tidak perlu aksi dan reaksi itu hak presiden," pungkasnya.
Sebelumnya, tokoh Muhammadiyah, Syafii Maarif yang juga merupakan ketua tim sembilan menegaskan Presiden Jokowi tidak anak melantik Komjen Budi Gunawan menjadi Kapolri. Dia mendapatkan informasi tersebut langsung dari mulut Jokowi.
"Saya dapat telepon dari presiden jam 19.15 Wib saat masih di masjid. Intinya pak presiden menyatakan batal melantik BG," katanya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (4/2).
Meski demikian Jokowi tidak membicarakan siapa nama pengganti BG yang akan diajukan menjadi Kapolri. Menurutnya persoalan tersebut juga bukan bagian dari kewenangan tim sembilan.
"Nggak tahu siapa yang akan menggantikan. Itu tugas Kompolnas yang mengusulkan nama ke Presiden. Tim Sembilan tidak punya wewenang," ujarnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies melihat ada kepastian untuk berlayar sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBahlil berharap pemilihan presiden (pilpres) kali ini hanya berlangsung satu putaran saja.
Baca SelengkapnyaAturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin mengingatkan bahwa kedudukan dan kapasitas Wapres dalam pemerintahan tetap di bawah Presiden.
Baca SelengkapnyaGathan sebelumnya mengaku usai menembak membuang senpi ke Kali Ciliwung.
Baca SelengkapnyaSyarifuddin menyebut, para pejabat MA juga saling mengingatkan untuk menjaga netralitas.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaBahlil menjelaskan untuk siapa yang nanti menjadi pihak diadukan semua dikembalikan kepada hasil penelaahan dari kepolisian.
Baca Selengkapnya