Diduga stres kena PHK, pemuda di Medan ditemukan gantung diri
Merdeka.com - Ahmad Fauzi (21), ditemukan tewas dengan leher menggantung di rumahnya Jalan Agenda Ujung, Medan Petisah, Rabu (4/10). Dia diduga nekat bunuh diri karena stres setelah menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Berdasarkan keterangan abang korban bernama Dimas (27), sekitar pukul 13.00 WIB, dia bangun dan menuju kamar mandi. Saat melewati dapur dia melihat adiknya sudah meninggal dunia dalam keadaan tergantung pada seutas tali," kata Kapolsek Medan Baru, Kompol Victor Ziliwu.
Dimas kemudian menghubungi keluarga dan kepala lingkungan setempat. Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada Polsek Medan Baru.
Sekitar pukul 13.56 Wib, petugas Inafis Polrestabes tiba di lokasi kejadian. Mereka memeriksa jasad Fauzi.
Selanjutnya, jenazah Fauzi dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan. Rencananya jasad pemuda itu akan diautopsi di sana.
Polisi masih menyelidiki kasus ini. "Dugaan sementara korban mengalami stres karena sudah 2 bulan tidak bekerja. Dua bulan lalu dia di-PHK," jelas Victor.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaDiduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaKondisi kesehatan Supardi menurun drastis dan dinyatakan meninggal pada pukul 9.30 WIB
Baca SelengkapnyaJika Terpilih Menjadi Anggota DPD, Segini Gaji dan Tunjangan yang Akan Diterima Komeng
Baca SelengkapnyaLima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca SelengkapnyaMengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca Selengkapnya