Diculik teman Facebook, siswi SMP ditemukan di kamar kontrakan
Merdeka.com - Seorang siswi kelas 3 Sekolah Menengah Pertama bernama Siska di Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah menjadi korban penculikan oleh teman wanitanya yang dikenal lewat jejaring sosial facebook.
Kapolsek Bandar Yusi Andi Sukmana, mengatakan kasus tersebut diketahui setelah keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Dia menyebut setelah korban dilaporkan hilang selama satu minggu, keduanya ditemukan pihak kepolisian di sebuah rumah kontrakan di Jatiasi, Bekasi, Jawa Barat.
"Kami dapat laporan, ada warga kami yang menjadi korban penculikan. Langsung kami telusuri melalu jejaring sosial korban, dan akhirnya korban kami dapatkan," ujar Yusi, Kamis, (7/1).
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
Yusi mengatakan selain menemukan korban, pihaknya juga berhasil mengamankan pelaku yang diketahui merupakan perempuan paruh baya.
Mendapati keduanya, tim buser langsung pulang ke Batang. Saat tiba di Mapolsek Bandar menjelang petang, suasana haru pecah. Saat mobil tim unit Buser datang korban.
Katanya, saat ditemukan dengan keluarga, kakak dan ibu korban, langsung memeluk erat gadis hitam manis tersebut. Merasa syukur keluarga kesayangannya tersebut telah kembali.
Terpisah, Ibu Korban, Kartum mengatakan selama hilang, perasaan saya tidak bisa tidur siang malam. "Setiap sholat selalu ingat saya. Sampai saya bingung saat mau lapor sekolah dan guru. Saya sampai tidak bisa mengucapkan, kehilangan anak saya ini," ucapnya dengan berderai air mata.
Lebih lanjut, menurutnya, pihak kepolisian masih menelusuri motif pelaku membawa korban, yakni dengan meminta keterangan pelaku, korban dan keluarga korban.
Selain itu, saat ini polisi juga telah membawa korban untuk melakukan proses visum untuk menjadikan bahan pertimbangan dalam penyelidikan.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mendapatkan laporan telah ada tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang dialami korban siswi SMPN 101, inisial SA
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban langsung melaporkan kasus tersebut usia viral.
Baca SelengkapnyaOrangtua VEC menjemput korban di Jepara, selanjutnya melaporkan peristiwa tersebut ke Polrestabes Semarang.
Baca SelengkapnyaPelaku sedang dalam perjalanan ke Jakarta untuk diperiksa di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca SelengkapnyaAtas perbuatannya ini, ia kini harus meringkuk di tahanan meski sempat tak mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaInsiden ini terjadi di sebuah rumah di Jalan Prabu Siliwangi Raya, Uwung Jaya Cibodas Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaDia dibawa oleh seorang pria berinisial A (18) yang dikenal melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaSiswi SMP berinisial A (16) dianiaya temannya hingga pingsan beredar di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaHingga saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku.
Baca SelengkapnyaTerkait apakah tersangka melakukan ancaman terhadap korban atau iming-iming masih didalami.
Baca Selengkapnya