Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dianggap Cemarkan Nama Baik Asrama Ashram soal Paedofil, Pemerhati Anak Dipolisikan

Dianggap Cemarkan Nama Baik Asrama Ashram soal Paedofil, Pemerhati Anak Dipolisikan Ilustrasi Pelecehan Seksual. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Koordinator Sekolah Ashram Klungkung Bali, I Wayan Sari Dika melaporkan pengacara sekaligus pemerhati anak, Siti Sapurah alias Ipung ke Polda Bali. Ipung dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik di media sosial.

"Klien saya Wayan Saridika CS yang melaporkan karena dia yang merasa keberatan. Sudah hampir seminggu lalu, sekitar tanggal 18 Februari dilaporkan Februari)," kata pengacara dari I Wayan Sari Dika, Nyoman Yudhara, saat dikonfirmasi, Rabu (27/2).

Laporan ini buntut ramainya kabar yang beredar soal paedofilia oleh tokoh besar Bali di Ashram Gandhi Puri Svagram, di Kabupaten Klungkung. Ipung dilaporkan karena dianggap menyebar kata-kata yang bernada menghina atau memfitnah di media sosial tentang Ashram.

"Saya punya bukti dan saya punya fakta, saya setorkan ke penyidik, Ujaran-ujarannya di medsos dengan berulang-ulang mengatakan Ashram sebagai tempat paedofilia itu berulang-ulang disebutkan. Seolah-olah Ashram itu sebagai tempat kejahatan," ujarnya.

Dia menambahkan, kabar negatif yang beredar membuat anak-anak yang ada di asrama menjadi tertekan dan terintimidasi.

"Penyebutan nama Ashram, seolah-olah Ashram sesuatu hal yang sangat jelek sekali konotasinya dan membuat adik-adik kami yang di Ashram itu tertekan dan merasa terintimidasi, ketakutan jadinya," ujar Yudhara.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Bali, Hengky Widjaja membenarkan laporan tersebut. Laporan itu sedang ditangani Ditreskrimsus.

Untuk diketahui, kasus dugaan pelecehan seksual ini kabarnya sudah terjadi hampir 10 tahun lalu. Akhir Januari 2019 lalu, kasus ini akhirnya muncul ke permukaan. Awal mulanya karena perang komentar di laman Facebook pribadi milik istri Gubernur Bali, Putri Koster.

Dalam laman tersebut, istri Gubernur berfoto dengan salah satu pendiri sekolah asrama di Bali berinisial AIU atau GI. Dalam foto tersebut, keduanya tampak sangat akrab. Rupanya foto ini mengundang komentar dari beberapa orang pemerhati anak. Salah satunya Siti Sapurah atau yang akrab disapa Ipung. Ipung dan rekan-rekannya menanyakan keakraban istri gubernur dengan orang yang disebut-sebut sebagai pelaku paedofilia.

"Ada teman saya yang komentar. 'kok ibu gubernur malah cekikikan dengan pelaku paedofil ya?'" kata Ipung saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (30/1).

Komentar itu mengundang reaksi dari istri Gubernur. Dia merasa 'diserang' secara pribadi atas kasus yang tidak diketahuinya. Saling balas komentar menjadi panjang. Dari komentar itu, Ipung mengetahui bahwa istri gubernur dan terduga pelaku berinisial GI merupakan teman sejak lama. Istri Gubernur merasa ada yang ingin merusak hubungan baiknya dengan GI. Lalu Ipung ikut berkomentar dan menjelaskan singkat.

"Saya bilang kasus ini kasus lama dan sudah jadi rahasia umum. Cuma semua bungkam, kalau ada bagian dari keluarga korban yang bicara, apakah baru mulai bereaksi?" kata Ipung.

Istri gubernur meminta pihak-pihak yang mengetahui kasus ini, agar melapor ke polisi. Akhirnya Putri Koster mengundang Ipung dan rekan-rekannya untuk diskusi di rumahnya, Wisma Sabha Utama, Denpasar. Pertemuan digelar, Senin (28/1) malam. Sekitar pukul tujuh malam.

"Akhirnya semua cerita tentang kasys itu kami disampaikan. Sejak tahun 2008, 12 anak kabur. Hingga akhir 2015. Kami bilang ke ibu Gubernur, semua assessment dan data ada di Prof Suryani (psikiater yang menangani kasus ini)," ucapnya.

Mendengar itu, istri Gubernur kaget. Meskipun berteman dengan GI sejak kecil, dia tidak pernah membicarakan hal pribadi. Apalagi kasus ini. Dia juga kaget karena kasus ini tidak sampai ditangani polisi. "Ibu Gubernur hanya bilang 'ini membahayakan'," jelas Ipung.

Menurut Ipung, istri Gubernur berjanji membantu untuk menyelesaikan kasus ini. Sebab, jika bicara yang lebih umum, Bali masih menyisakan persoalan krusial yakni masalah paedofilia.

"Ibu gubernur bertanya 'Kalau (kasus) ini misalnya ditindaklanjuti, apa yang bisa bunda bantu?' Saya jawab tolong dekatin Prof Suryani, data korban di dia. Lalu dia bilang 'Bunda bantu, semoga saja bunda bisa bantu karena berteman dengan Prof Suryani."

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya
Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar
Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar

Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar

Baca Selengkapnya
Senyum Bahagia Anak Eks Kapolri Foto Bareng Jenderal Peraih Adhi Makayasa, Sosok Panutan di Polri
Senyum Bahagia Anak Eks Kapolri Foto Bareng Jenderal Peraih Adhi Makayasa, Sosok Panutan di Polri

Komjen Polisi Wahyu Widada lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Dia menjadi lulusan terbaik serta meraih Adhi Makayasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Poin-Poin Penting Putusan MK di Sidang Sengketa Pilpres 2024
Poin-Poin Penting Putusan MK di Sidang Sengketa Pilpres 2024

MK sebelumnya menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres 2024 diajukan Anies-Cak Imin maupun Ganjar dan Mahfud.

Baca Selengkapnya
Anies Serukan Perubahan di Desa Termiskin Jateng, PDIP Pasang Badan Bela Ganjar
Anies Serukan Perubahan di Desa Termiskin Jateng, PDIP Pasang Badan Bela Ganjar

Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Pabrik Arang Batok Kelapa di Jaktim yang Disegel Bisnis Turun Temurun, Sudah Eksis Lebih dari 40 Tahun
Pabrik Arang Batok Kelapa di Jaktim yang Disegel Bisnis Turun Temurun, Sudah Eksis Lebih dari 40 Tahun

Pabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Gejala ISPA pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Gejala ISPA pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering menjangkiti si kecil.

Baca Selengkapnya
Datangi Batalyon 512, Kasad Maruli Sambil Gendong Anak Anggota TNI dan Memberikan Pesan yang Begitu Mendalam
Datangi Batalyon 512, Kasad Maruli Sambil Gendong Anak Anggota TNI dan Memberikan Pesan yang Begitu Mendalam

Dalam kesempatannya, ada momen menjadi sorotan saat Kasad memberikan pesan begitu mendalam.

Baca Selengkapnya
Kenang Masa Muda, Jenderal Polisi Anak Eks Kapolri Dulu Tak Yakin Sang Istri Mau Menerimanya 'Aku Beruntung'
Kenang Masa Muda, Jenderal Polisi Anak Eks Kapolri Dulu Tak Yakin Sang Istri Mau Menerimanya 'Aku Beruntung'

Mengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.

Baca Selengkapnya