Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demokrat klaim investigasi TPF Munir digarap secara projustisia

Demokrat klaim investigasi TPF Munir digarap secara projustisia Munir dan Suciwati. ©istimewa

Merdeka.com - Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera memberikan penjelasan terkait keberadaan dokumen dan fakta hasil Tim Pencari Fakta (TPF) kematian aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib. SBY mengaku terus bekerja bersama para mantan menteri yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk membuka kasus ini.

Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto mengatakan pernyataan SBY menunjukkan pemerintahannya saat itu juga berupaya menegakkan hukum kasus Munir secara pro-yustisia. Langkah hukum seperti memanggil, memeriksa, dan mengadili pihak yang terlibat juga telah dilakukan.

"Pak SBY ingin menerangkan kepada publik, bahwa substansinya kita juga ingin menegakkan apa yang sudah direkomendasikan TPF. Dan pada saat Pak SBY memimpin negara ini, Pro-yustisia sudah dilakukan, memanggil, memeriksa dan mengadili beberapa orang yang sudah direkomendasikan TPF itu," kata Didik di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/10).

Didik memastikan pemerintah SBY juga telah menjalankan rekomendasi TPF untuk menyelesaikan kasus Munir. Fakta yang direkomendasikan TPF kasus Munir telah ditindaklanjuti secara pro-yustisia.

"Tentu ini juga sudah dilakukan standing yang dilakukan Pemerintah sendiri. Karena projustisia yang dilakukan terkait Munir yang dilakukan waktu itu, sudah direkomendasikan oleh kawan-kawan yang tergabung dengan TPF," tegasnya.

"Dan fakta yang kita ketahui bahwa rekomendasi TPF ini menjadi salah satu dokumen yang kemudian ditindaklanjuti dalam proses hukum, yaitu projustisia," sambung Didik.

Ditambahkannya, saat TPF menyerahkan dokumen berisi fakta temuan kasus Munir, SBY telah menyampaikannya kepada aparat penegak hukum baik pihak kepolisian dan kejaksaan.

"Pada saat TPF sampaikan pada presiden saat itu, seluruh dokumen yang disampaikan kawan-kawan TPF yang ada tujuh bundel itu sudah didistribusikan kepada aparat penegak hukum, kejaksaan, kepolisan untuk ditindaklanjuti didalam proses projustisia," klaimnya.

Oleh karena itu, anggota Komisi III ini meminta publik untuk menunggu penjelasan dari SBY soal kebenaran penegakan hukum kasus Munir dalam dua hingga tiga hari ke depan.

"Nah kita sudah sudah membaca twiter Pak SBY bahwa Kita tunggu dua-tiga hari ke depan Pak SBY akan menjelaskan standingnya," pungkasnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rektor Mundur, Kejati Pastikan Kasus Dugaan Korupsi di UNS Tetapi Diselidiki Sambil Tunggu Hasil BPKP
Rektor Mundur, Kejati Pastikan Kasus Dugaan Korupsi di UNS Tetapi Diselidiki Sambil Tunggu Hasil BPKP

Pemeriksaan BPKP untuk mengaudit, investigasi atau mengetahui berapa besar kerugian.

Baca Selengkapnya
KY Terima 3.593 Laporan Masyarakat, 42 Hakim Dijatuhi Sanksi
KY Terima 3.593 Laporan Masyarakat, 42 Hakim Dijatuhi Sanksi

Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai mengatakan, pihaknya menerima 3.593 laporan masyarakat terkait pengawasan perilaku hakim dan investigasi.

Baca Selengkapnya
Komisi III DPR Minta Kejagung Tak Tutup Ada Tersangka Lain di Korupsi Kereta Besitang-Langsa
Komisi III DPR Minta Kejagung Tak Tutup Ada Tersangka Lain di Korupsi Kereta Besitang-Langsa

Modusnya, para pelaku melakukan korupsi dengan sengaja memecah proyek

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hasto Usulkan TPN Ganjar-Mahfud Bentuk Tim Khusus Investigas Kecurangan Pemilu 2024
Hasto Usulkan TPN Ganjar-Mahfud Bentuk Tim Khusus Investigas Kecurangan Pemilu 2024

Awan gelap demokrasi tetap terjadi dan mengganggu seluruh legitimasi dari proses demokrasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Komisi III DPR Ingin  Dugaan Korupsi di Antam Jadi Momen 'Bersih-bersih' BUMN
Komisi III DPR Ingin Dugaan Korupsi di Antam Jadi Momen 'Bersih-bersih' BUMN

Korupsi yang diduga dilakukan Budi Said di Antam ditaksir mencapai Rp1,1 triliun

Baca Selengkapnya
Menyusul Megawati, Eks Kasau dan Kasal Pendukung Ganjar di Pilpres Bakal Ajukan Amicus Curiae ke MK
Menyusul Megawati, Eks Kasau dan Kasal Pendukung Ganjar di Pilpres Bakal Ajukan Amicus Curiae ke MK

Para purnawirawan TNI dan sejumlah tokoh tergabung dalam F-PDR menilai pelaksanaan pemilu 2024 merusak iklim sehat demokrasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Komisi II DPR Nilai Perlu Revisi UU Pemilu Terkait Cuti Kampanye Pejabat Negara
Komisi II DPR Nilai Perlu Revisi UU Pemilu Terkait Cuti Kampanye Pejabat Negara

Komisi II DPR mengatakan, secara teknis harus dipertegas ulang jadwal cuti khusus untuk para pejabat saat ingin kampanye politik.

Baca Selengkapnya
Jelang Debat Kedua Cawapres, TPN Ganjar-Mahfud Datangi KPU Ingatkan Integritas
Jelang Debat Kedua Cawapres, TPN Ganjar-Mahfud Datangi KPU Ingatkan Integritas

Deputi Bidang Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis menyebut, kedatangan dirinya ke KPU hanya untuk menjaga integritas Pemilu

Baca Selengkapnya
Pensiunan Jenderal TNI Harap Hakim MK Beri Putusan Sengketa Pilpres Sesuai Hati Nurani
Pensiunan Jenderal TNI Harap Hakim MK Beri Putusan Sengketa Pilpres Sesuai Hati Nurani

Mereka menilai iklim demokrasi yang sudah berjalan rusak akibat proses Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya