Demo Tuntut Pemilu Ulang di Sumsel Ricuh, 8 Polisi Terluka Terkena Lemparan Batu
Merdeka.com - Delapan polisi terluka terkena lemparan batu massa yang berunjuk rasa menuntut Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Bawaslu Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, Jumat (3/5). Puluhan warga diamankan petugas untuk diperiksa.
Kericuhan berawal saat ratusan warga mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Tanah Abang Bersatu berunjuk rasa di KPU PALI menuntut PSU karena diduga ditemukan banyak pelanggaran. Lantaran instansi itu tak berwenang menerima laporan pelanggaran, massa diarahkan ke Bawaslu PALI di Jalan Merdeka, Kecamatan Talang Ubi.
Di depan Bawaslu PALI, massa menggelar orasi. Saat orasi itulah suasana menjadi panas. Aksi saling dorong antara polisi dan massa tak terhindarkan. Kericuhan pun terjadi.
Massa melempari batu. Alhasil, polisi yang berusaha mengamankan situasi justru terkena lemparan batu. Delapan anggota mengalami luka-luka di kepala. Dua di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit cukup serius.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi membenarkan insiden itu. Menurut dia, situasi sempat memanas dan langsung terjadi kerusuhan.
"Benar, ada kerusuhan saat unjuk rasa di kantor Bawaslu PALI. Delapan anggota polisi terluka karena terkena lemparan batu," ungkap Supriadi, Jumat (3/5).
Dikatakannya, situasi saat ini sudah kondusif. Hanya saja, pihaknya harus mengamankan 25 peserta aksi untuk diperiksa terkait kejadian itu.
"Ada 25 orang yang kita bawa ke Mapolres Muara Enim, sekarang masih diperiksa," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaBawaslu RI belum berkoordinasi dengan Polri terkait intimidasi yang terjadi di PSU Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 62.217 orang yang akan mengikuti PSU di Kuala Lumpur hari ini.
Baca SelengkapnyaKPU mengaku tidak mengetahui berapa jumlah masyarakat yang hadir waktu pencoblosan Pemilu.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaBanyaknya pihak yang mengawasi setiap proses pemungutan dan perhitungan suara.
Baca SelengkapnyaSemua petugas pemilu meninggal disebabkan kelelahan saat proses berlangsung
Baca SelengkapnyaSalah satu yang disorot soal netralitas aparat selama mengawal jalannya Pemilu tahun ini.
Baca Selengkapnya