Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Demo di masa tenang boleh atau tidak, Wiranto serahkan ke Polri

Demo di masa tenang boleh atau tidak, Wiranto serahkan ke Polri wiranto di kemenlu. ©2016 Merdeka.com/Marcheilla Ariesta

Merdeka.com - Menko Polhukam Wiranto menegaskan tak ada larangan bagi siapapun untuk menggelar demonstrasi. Wiranto mengatakan demonstrasi tak apa dilakukan meski saat masa tenang Pilkada Serentak. Pernyataan ini sekaligus meluruskan pernyataannya yang sempat menyatakan melarang demonstrasi yang dikabarkan akan digelar pada 11,12,15 Februari nanti.

Wiranto mengatakan demonstrasi dilarang apabila tak berjalan dengan tertib dan dapat mengganggu ketertiban umum. Namun, Wiranto menyebutkan KPU dan Bawaslu memiliki aturan yang meminta masa tenang diisi dengan kondisi yang tenang pula.

"Saya dengan tegas mengatakan aksi apapun silakan, siapapun silakan, tetap ada aturan main, waktunya kapan, jumlahnya berapa, temanya apa, dimana akan dilaksanakan," kata Wiranto di Kantornya, Rabu (8/2).

Sementara, saat diberitahu bahwa rencana demonstrasi pada 11 Februari merupakan aksi longmarch dengan tema menyerukan umat muslim wajib memilih pemimpin muslim, mantan Panglima ABRI ini menyerahkan kepada kepolisian apakah berkenan memberikan izin.

"Tanya polisi. Bahwa itu mengganggu kepentingan atau tidak, polisi ada aturannya di sana. Kalau demo sampai jam 6 (sore) itu boleh apa enggak, demo bawa spanduk yang kemudian mengganggu kepentingan orang lain boleh tidak, itu diserahkan kepada polisi," katanya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengancam akan membubarkan secara paksa aksi massa saat minggu tenang Pilkada Serentak. Hal itu menyusul adanya kabar aksi di tanggal 11 Februari mendatang. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan pihaknya tidak akan mengeluarkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP).

"Karena itu, kalau masih ada massa yang turun aksi ke jalan, akan kami bubarkan paksa," tegas Argo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (7/2).

Meski demikian, Argo mengakui pihaknya belum mengetahui secara pasti jumlah ormas yang akan beraksi. Polisi hanya menerima surat pemberitahuan pada 11 Februari 2017 mendatang dari Forum Umat Islam (FUI).

"Di surat itu pemberitahuannya cuma akan long march dari Monas sampai ke Bundaran HI. Itu dari FUI," kata Argo.

Dalam surat tersebut, lanjut Argo, massa akan melakukan solat berjemah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

"Itu tidak masalah. Intinya kami tidak izinkan turun ke jalan," kata Argo.

Berdasarkan informasi yang berkembang, massa dari berbagai elemen masyarakat ini akan turun ke jalan pada 11, 12, dan 15 Februari mendatang.

Pada tanggal 11 Februari, massa akan membanjiri sepanjang Jalan Sudirman-MH Thamrin dengan tuntutan menegakkan Surat Al Maidah ayat 51. Kemudian 12 Februari, ribuan massa akan menggelar salat subuh berjemaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan mengkhatamkan Al-Quran hingga 12.000 kali sepanjang hari.

Sedangkan, pada 15 Februari, seluruh umat muslim diimbau untuk Salat subuh berjemaah di masjid-masjid dan mushala. Informasinya, massa juga diimbau turun ke semua tempat pemungutan suara (TPS) untuk memantau proses pemungutan suara pilkada serentak.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polri Siagakan 4.992 Anggota Amankan Demo di KPU, Bawaslu, DPR dan MK
Polri Siagakan 4.992 Anggota Amankan Demo di KPU, Bawaslu, DPR dan MK

Polri siap mengawal kondisivitas tahapan pemilu jelang rekapitulasi hasil suara secara nasional.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai
Jokowi Minta KPU Netral di Pemilu 2024: Bertindak Sesuai Aturan Saja Dicurigai

Jokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.

Baca Selengkapnya
Dua Jenderal di Balik Barikade Kawat Berduri, Turun Tangan saat Pendemo Sampai Malam Aksi di KPU
Dua Jenderal di Balik Barikade Kawat Berduri, Turun Tangan saat Pendemo Sampai Malam Aksi di KPU

Dua jenderal TNI-Polri ikut amankan aksi demonstrasi di depan kantor KPU RI, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pendemo Makzulkan Jokowi di DPR Marah Dibagikan Makanan Bergambar Kaesang, Langsung Dibuang
Pendemo Makzulkan Jokowi di DPR Marah Dibagikan Makanan Bergambar Kaesang, Langsung Dibuang

Sejumlah demonstran pun baru menyadari, di tangannya memegang snack bergambar Kaesang Pangarep.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya
Gelombang Demonstrasi Muncul Jelang Pengumuman Hasil Pilpres, Ini Respons Gibran
Gelombang Demonstrasi Muncul Jelang Pengumuman Hasil Pilpres, Ini Respons Gibran

Aksi demonstrasi terus bermunculan menjelang pengumuman hasil Pemilu 2024. Massa di antaranya berunjuk rasa di sekitar Gedung KPU, DPR/MPR, hingga Bawaslu RI.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Depan Kantor KPU Jelang Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wakil Presiden
Kondisi Terkini Depan Kantor KPU Jelang Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden-Wakil Presiden

Pagi ini, KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden periode 2024-2029.

Baca Selengkapnya
Jokowi: ASN, TNI dan Polri Harus Netral dan Tidak Memihak di Pemilu 2024
Jokowi: ASN, TNI dan Polri Harus Netral dan Tidak Memihak di Pemilu 2024

Jokowi mengajak para pihak menjaga pesta demokrasi lima tahunan agar jujur dan adil.

Baca Selengkapnya
Polri Ungkap Situasi Keamanan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Polri Ungkap Situasi Keamanan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024

Pencoblosan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 besok.

Baca Selengkapnya