Darurat narkoba, pil buat halusinasi & mengamuk hantui anak-anak
Merdeka.com - Mengamuk, tutur kata ngaco, halusinasi.
Setidaknya tiga hal itulah yang terjadi dampak konsumsi pil PCC. Malah karena hebatnya efek mengonsumsi pil itu, korban sampai-sampai harus diikat agar tidak semakin liar. Pil tersebut berjenis somadril dan tramadol.
Peristiwa tersebut terjadi di Kendari, Sulawesi Tenggara. Ironinya, korban berjatuhan dari kalangan anak-anak. Yah, anak-anak usia produktif, SD, SMP sampai SMA.
Total, sudah sekitar 50 korban berjatuhan dan dirawat di sejumlah rumah sakit di Kendari. Jumlah tersebut bisa saja bertambah, mengingat pelaku sudah menyebar obat itu.
"Kemarin pagi dalam pendataan kami hanya sekitar 30 orang, malam ini sudah bertambah menjadi 50 orang," ujar Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara Murniati, di Kendari, Kamis (14/9).
"Para korban ini mengalami gejala kelainan seperti orang tidak waras, mengamuk, berontak, ngomong tidak karuan setelah mengkonsumsi obat yang mengandung zat berbahaya itu, sehingga sebagian harus diikat," katanya.
Murniati menambahkan, menurut pengakuan korban yang sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit, ia mendapatkan pil it dari orang tak dikenal.
"Obat itu ada yang dalam bentuk cair dan juga dalam bentuk tablet. Yang cair dicampur ke dalam minuman."
Kabag Sumda Polres Kolaka Kompol Nuzul Sukendar mengatakan korban mengaku mendapatkan barang haram itu dari seorang tukang parkir di Mall Rabam Kendari.
Pria berinisial A (17) yang juga tukang parkir itu mengaku tak sadarkan diri setelah mengonsumsi lima butir pil PCC atau Paracetamol Cafein Carisoprodol.
"Dia mengkonsumsi obat jenis PCC sebanyak 5 butir yang dia beli dari salah satu tukang parkir Mall Rabam di Wisma Hotel (belakang swalayan Nusa Mart)," ujar Sukendar dalam rilis yang diterima wartawan, Kamis (14/9).
"Peredaran obat yang dikonsumsi para korban diedarkan oleh sindikat secara sistemik di wilayah Kota Kendari," kata polisi.
Polisi bergerak cepat. Pelaku pengedar pil setan itu pun berhasil dibekuk.
Polres Kendari AKBP Jemi junaidi mengatakan pelaku inisial R, F dan ST menjual obat tersebut seharga Rp 25.000.
"Itu harga kepada korban yang pemula. Sedangkan kepada pemakai yang sudah menjadi langganan dijual dengan harga Rp40.000 per paket," katanya.
Dari tangan pelaku, polisi menyita ribuan pil.
"Kasus pertama inisial R dan F dengan barang bukti 20 butir obat jenis somadril dan inisial ST dengan barang bukti 2.631 tablet somadril. Totalnya 2.651 tablet," katanya.
Kepada para tersangka katanya, akan diterapkan Undang-Undang Kesehatan khususnya pasal 197 dan pasal 196.
"Yang bersangkutan dinyatakan sebagai penyedia, pengada dan penjual dari daftar obat G tersebut," katanya.
Diduga katanya, obat itu yang dikonsumsi oleh puluhan pasien yang dilarikan ke beberapa rumah sakit di Kota Kendari dalam dua hari terakhir, seperti diberitakan Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjalankan pola hidup yang sehat memiliki peranan yang besar dalam membantu mencegah serta mengatasi risiko-risiko berbagai penyakit.
Baca SelengkapnyaDaripada memanfaatkan obat-obatan kimia untuk mengatasi asam urat, lebih bijaksana untuk menerapkan pola hidup sehat sebagai tindakan pencegahan.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kios-kios yang menjual obat tipe G dan sangat terang-terangan transaksinya mengakibatkan banyak berjatuhan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meminum obat racun yang mengakibat korban meninggal dunia
Baca SelengkapnyaBiang keringat pada bayi adalah kondisi di mana kelenjar keringat mengalami penyumbatan atau iritasi.
Baca SelengkapnyaMeskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaKekurangan zat besi memiliki dampak yang serius pada kesehatan anak. Zat besi adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk tumbuh kembang mereka.
Baca SelengkapnyaInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak-anak.
Baca SelengkapnyaJari tangan kaku saat bangun tidur bisa menjadi tanda penyakit tertentu.
Baca Selengkapnya