Chef Vania Wibisono, Terkesima dengan Makanan Enak di Banyuwangi
Merdeka.com - Chef Indonesia, Vania Grania Wibisono terkesan dengan kuliner dan keramahan masyarakat Kabupaten Banyuwangi. Hal ini disampaikan Vania saat menemani masyarakat Banyuwangi memasak di ajang Festival Banyuwangi Kuliner di Taman Blambangan, Selasa(23/4).
"Saya senang, makanan enak, orangnya ramah.Begitu masuk suasana beda, udara segar, datang disambut musik angklung, masih begitu alami, hal yang belum saya dapat di daerah lain," kata Vania.
Saat memasak di hadapan ratusan peserta, Vania mengaku senang dengan antusiasme masyarakat, ada tanya jawab, dan saling berbagi pengalaman memasak.
"Tadi juga belajar bareng, antusias, Ibu-ibu tanya bumbu dasar dari rawon, karena ada yang pakai cengkeh, kayu manis, ada yang diulek, jadi tiap daerah memang beda-beda sesuai selera," kata perempuan yang telah menulis buku resep makanan Antistres ini.
Di atas panggung, Vania memasak ditemani istri Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, sambil dialog berbagi pengalaman memasak.
"Di pendopo semalam makanan enak, Indonesia banget. Ibu paling suka makanan apa," tanya Vania kepada Ipuk.
"Semua suka. Tapi kalau dikasih pilihan ya rujak soto sama pecel rawon," kata Ipuk menjawab.
Saat di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Vania disambut dengan ragam kuliner lokal Banyuwangi seperti sego tempong dan pepes ikan. Menurutnya, kuliner yang campur-campur di Banyuwangi merupakan keberanian yang ternyata menghasilkan rasa yang tidak mengecewakan, dan tidak banyak ditemukan di Indonesia.
"Pecel dicampur rawon, rasanya benar-benar nyatu bisa klop. Tidak banyak ada kuliner seperti ini di dunia, maupun di kota kota lain. Sekarang memang lagi tren dengan kuliner fushion seperti ini, tapi Banyuwangi sudah melakukannya sejak dulu, dari nenek moyangnya. Dan ini tidak mudah. Ini makanan tradisional Banyuwangi yang sangat luar biasa," paparnya.
Vanian menjelaskan, mengapa rasa pecel rawon begitu pas dan mudah diterima di lidah, karena kedua makanan yang disatukan tersebut sebenarnya memiliki bumbu dasar yang sama.
"Mengapa bisa nyatu, karena pada dasarnya mereka kuliner pecel dan rawon disatukan dengan bumbu dasar yang sama, keduanya ada unsur bawang merah, bawang putih, juga sama-sama pakai cabe," jelasnya.
Kuliner pecel memiliki cita rasa yang menonjol dari rasa sambal kacangnya, sementara rawon dari rempah kluek untuk kaldunya. Untuk kuliner pecel rawon, dua rempah tersebut harus seimbang, agar menghasilkan cita rasa yang khas.
"Bahannya harus fress, jadi simpel rasanya pasti enak. Sayur jangan terlalu rebus kelamaan, supaya vitamin dan mineral tidak hilang," terangnya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum informasi tentang wisata di Banyuwangi yang hits dan terbaru, sangat cocok untuk memanjakan mata di akhir pekan.
Baca SelengkapnyaSelain terkenal dengan pesona pantainya yang menawan, Balikpapan juga mempunyai aneka kuliner khas yang lezat dan menggugah selera.
Baca SelengkapnyaTabuhan rancak khas rebana kuntulan memecahkan keriuhan di tengah Alun-Alun Taman Blambangan, Banyuwangi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan menjadi momentum untuk menggeliatkan perekonomian warga dan para pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa makanan dan minuman yang terletak di sebelahnya. Jumlah makanan yang dibawanya pun tidak sedikit.
Baca SelengkapnyaWarung ini masuk daftar teratas wisata kuliner khas Banyuwangi
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.
Baca SelengkapnyaSelain hiburan musik yang memukau, Kapanlagi Buka Bareng Festival 2024 juga menawarkan kesempatan untuk berbelanja dengan harga yang sangat menggiurkan.
Baca Selengkapnya