Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Warga Wonogiri Takut Anaknya Masuk Sekolah Khilafatul Muslimin

Cerita Warga Wonogiri Takut Anaknya Masuk Sekolah Khilafatul Muslimin sekolah khilafatul muslimin di wonogiri. ©2022 Merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Khilafatul Muslimin Wonogiri memiliki sebuah sekolah setingkat madrasah ibtidaiyah, di Dukuh Jaten, Desa Wonorejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.

Berdasarkan keterangan polisi, Madrasah Ibtidaiyah Usman Bin Affan Sekolah Ukhuwah Islamiah (PPUI) Khilafatul Muslimin tersebut didirikan bulan Februari 2021 lalu.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, pendirian sekolah yang memanfaatkan rumah kontrakan salah satu pengurus itu pada awalnya mendapatkan penolakan dari warga. Para pengurus kemudian mengajukan izin ke pemerintah desa.

Pemerintah desa yang merasa tidak memiliki kewenangan pun akhirnya tidak berani mengeluarkan izin. Namun kegiatan pendidikan tetap berjalan meski hanya diikuti beberapa siswa. Itupun berasal dari luar daerah.

Sutrisno, warga Dukuh Jaten mengaku tidak berani mengikuti kegiatan Khilafatul Muslimin maupun kegiatan pendidikan di madrasah untuk anaknya. Apalagi, lanjut dia, para pengurus kelompok tersebut tidak menggunakan dasar Pancasila.

"Warga kampung sini yang ikut kelompok mereka belum ada. Anak-anak sing masuk TPA (madrasah ibtidaiyah) juga belum ada," ujar Sutrisno saat ditemui wartawan, Kamis (16/6).

Ketua RT 01 RW 09 Dukuh Jaten, Ridiyanto para pengurus Khilafatul Muslimin di desanya memang hampir tidak pernah melakukan interaksi dengan warga. Demikian juga warga setempat juga enggan berkomunikasi.

"Mereka itu nggak bermasyarakat di sini kok. Masyarakat juga nggak mau ke dalam sini (kompleks Khilafatul Muslimin), takut gitu lho masuk lokasi sini," katanya.

Dengan ditutupnya sekolah tersebut, dikatakan Ridiyanto, warga merasa lega. Terlebih sebelumnya warga sudah sepakat dan menandatangani surat pernyataan penolakan.

"Semua pada nggak mau (ada sekolah dan tempat kegiatan Khalifatul Muslimin), sudah memberi pernyataan pada aparat desa, kecamatan. Warga sudah pada tanda tangan di atas materai. Tanda tangan penolakan," tandasnya.

Sebelumya diberitakan, Polres Wonogiri mengamankan 7 orang untuk diperiska. Mereka terdiri dari kepala sekolah, pengasuh dan guru. Ketujuh orang tersebut berinisial YH, SG, IZ, SB, MI, RW dan AR.

"Terduga pelaku merupakan warga dari luar wilayah Wonogiri," ujar Kapolres.

Selain pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya, sebuah buku silabus kurikulum, 5 buah buku materi kegiatan belajar, dan surat pernyataan kesanggupan orang tua murid tentang mengikuti kegiatan belajar di PPUI Madrasah Ibtidaiyah.

"Kelompok Khilafatul Muslimin ini diduga telah melanggar pasal 71 UURI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 65 UURI no.11 tahun 2020 tentang cipta kerja," katanya.

Saat ini, lanjut Kapolres, kegiatan PPUI Khilafatul Muslimin telah dihentikan. Papan nama sekolah pun juga tekah diturunkan. Sementara para murid yang berusia 5-7 telah dikembalikan ke orang tua dengan pendampingan dari perlindungan anak (PPKB dan P3A).

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi

Baca Selengkapnya
Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Tercatat dalam peristiwa itu, sebanyak kurang lebih 65 orang terbunuh.

Baca Selengkapnya
Ibunya Sudah Meninggal, Siswi SD ini Rawat Adiknya Hingga Sekolah pun Sambil Menggendongnya

Ibunya Sudah Meninggal, Siswi SD ini Rawat Adiknya Hingga Sekolah pun Sambil Menggendongnya

Kisah siswi SD yang merawat adiknya usai ibunya meninggal begitu menyentuh hati. Dia bahkan sampai membawanya ke sekolah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Masjid Tua di Wonogiri Ini Menyimpan Al-Qur'an Berusia 500 Tahun, Ini Faktanya

Masjid Tua di Wonogiri Ini Menyimpan Al-Qur'an Berusia 500 Tahun, Ini Faktanya

Masjid tua itu konon merupakan peninggalan Ki Ageng Pandanaran

Baca Selengkapnya
Dulu Siswi Kini Jadi Istri, Kisah Cinta Kepala Sekolah Ini Jadi Sorotan Warganet

Dulu Siswi Kini Jadi Istri, Kisah Cinta Kepala Sekolah Ini Jadi Sorotan Warganet

Kisah cinta siswi dan kepala sekolah yang berakhir di pelaminan mencuri perhatian warganet.

Baca Selengkapnya
Kapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan

Kapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan

Jenderal Sigit memberikan atensi seluruh jajaran menjaga kamtibmas selama Ramadan untuk menjaga kekhusyukan masyarakat selama menunaikan ibadah puasa.

Baca Selengkapnya
Kisah Wanita Sukses Jualan Kue di Pinggir Jalan Omzet Jutaan per Hari, Nyaris Bangkrut karena Dikerjai Orang

Kisah Wanita Sukses Jualan Kue di Pinggir Jalan Omzet Jutaan per Hari, Nyaris Bangkrut karena Dikerjai Orang

Mbak War permah dibuat nyaris bangkrut oleh orang yang iri. Mirisnya, hal itu dilakukan oleh orang terdekatnya.

Baca Selengkapnya
Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit

Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit

Mayoritas warga di sana merupakan petani yang menggarap lahan tadah hujan. Kalau musim kemarau lahan itu dibiarkan kosong.

Baca Selengkapnya
Mengenal Pesantren Langitan Tuban, Didirikan Murid Pangeran Diponegoro, Awalnya Tempat Belajar Agama bagi Keluarga dan Tetangga

Mengenal Pesantren Langitan Tuban, Didirikan Murid Pangeran Diponegoro, Awalnya Tempat Belajar Agama bagi Keluarga dan Tetangga

Sang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.

Baca Selengkapnya