Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cegah Bansos Salah Sasaran, Rumah Warga Miskin di Kota Tangerang Diberi Label

Cegah Bansos Salah Sasaran, Rumah Warga Miskin di Kota Tangerang Diberi Label petugas kelurahan Labeli Keluarga Miskin penerima bantuan sosial di rumah warga.petugas kelurahan La. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah Kota Tangerang memberikan label tersendiri bagi warga miskin penerima bantuan sosial. Penanda ini dipasang di rumah mereka dengan tujuan mengefektifkan penyaluran bantuan sosial dari pemerintah agar tepat sasaran.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kota Tangerang Suli Rosadi, mengungkapkan, pelabelan keluarga penerima manfaat (KPM) ini sengaja dilakukan guna menghindari salah sasaran.

Saat ini, bantuan pemerintah bagi warga miskin di Kota Tangerang, cukup beragam, baik yang disalurkan melalui Kementerian Sosial, Pemprov Banten, dan Dinas Sosial Kota Tangerang, mulai dari penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), PBI JKN KIS, KIP, Jamsosratu, Bantuan Lansia, Bantuan Difabel, Rutilahu, Tangerang Cerdas dan KUBE.

"Saya berharap, masyarakat Kota Tangerang yang tidak layak menerima bantuan untuk proaktif terhadap program ini. Sehingga jumlah kemiskinan serta bantuan yang dikucurkan baik dari Pemerintah Kota Tangerang maupun pusat bisa lebih tepat sasaran," kata Plt Kadis Sosial Kota Tangerang, Suli Rosadi dalam keterangan tertulisnya.

Dia mencontohkan, untuk wilayah Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang. Sejak dilakukan verifikasi lapangan data oleh petugas gabungan dari Dinsos, Camat dan Lurah dalam beberapa hari terakhir, sedikitnya lebih dari 50 keluarga telah mengundurkan diri dari daftar penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).

Dengan labelisasi seperti itu, lanjut dia, para KPM yang dinilai sudah mampu tersebut, menyadari kalau mereka tidak layak menerima bantuan pemerintah. Meski masih banyak juga keluarga yang tidak sadar dan masih ingin menerima bantuan sosial Pemerintah.

"Masih banyak keluarga yang belum sadar walau rumahnya sudah dilabel Keluarga Miskin. Tidak ada hukumnya, tapi kami beri sanksi sosial berupa labelisasi itu," katanya.

"Sehingga jumlah kemiskinan serta bantuan yang dikucurkan baik dari Pemerintah Kota Tangerang maupun pusat bisa lebih tepat sasaran," ungkap dia.

Sementara Siti Jubaidah, warga RW 07 Kelurahan Neglasari, Kecamatan Neglasari yang sebelumnya menerima bantuan sosial pemerintah, memutuskan rumahnya tidak diberikan label miskin, dengan konsekuensi tidak lagi menerima bantuan sosial Pemerintah.

"Seperti salah satunya Ibu Jubaidah, saat diverifikasi lapangan oleh petugas Dinsos Kota Tangerang, Jubaidah langsung menyatakan tidak mau dipasang label dan memilih mengundurkan diri. Karena dia juga menyadari secara sadar seharusnya dia tidak menerima," ucap dia.

Artinya, lanjut Suli, tanpa paksaan kepada KPM, dengan kemauannya sendiri. Wanita tiga anak ini bersedia digraduasi dan menandatangani pemberhentian penerimaan bantuan Keluarga Miskin setelah kini dirinya sudah memiliki rumah yang layak, memiliki kendaraan roda empat serta lima kontrakan yang terisi setiap bulannya.

"Saya sudah terima sejak 2016, beras telur dan uang setiap bulannya. Saya terima dari Kementerian Sosial. Jadi saya tidak dapat nantinya, enggak masalah. Kalau sekarang harus dilabelisasi Keluarga Miskin, saya tidak mau. Malu lah saya dengan tetangga, apalagi kalau keluarga saya datang ke rumah, apa kata mereka," jelas Siti.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Sosialisasikan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', Atikoh Kenang Tak Mampu Bayar Kos saat Kuliah
Sosialisasikan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', Atikoh Kenang Tak Mampu Bayar Kos saat Kuliah

Atikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu
Ganjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu

Ganjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu
Tanggapi Kubu Ganjar, Istana: Penyaluran Bansos Tak Ada Hubungan dengan Proses Pemilu

Saat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.

Baca Selengkapnya
Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat
Kasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat

Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh
Curhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh

Kebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Tegaskan Bansos Atas Nama Pejabat itu Kebohongan dan Pembodohan
Cak Imin Tegaskan Bansos Atas Nama Pejabat itu Kebohongan dan Pembodohan

Cak Imin Tegaskan Bansos Atas Nama Pejabat itu Kebohongan dan Pembodohan

Baca Selengkapnya
Ini Identitas 14 Tahanan Kabur dari Polsek Tanah Abang
Ini Identitas 14 Tahanan Kabur dari Polsek Tanah Abang

Polisi juga menemukan sebuah sejadah yang diikat bersambung.

Baca Selengkapnya
Terungkap Identitas 6 Tahanan yang Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang
Terungkap Identitas 6 Tahanan yang Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang

Awalnya ada 14 tahanan yang melarikan diri, namun 8 orang sudah kembali diamankan.

Baca Selengkapnya