![Cegah Aliran Air Tersumbat, BNPB Akan Ledakkan Batuan Sisa Banjir Lahar Gunung Marapi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/5/26/1716710320307-b3n4c.jpeg)
Cegah Aliran Air Tersumbat, BNPB Akan Ledakkan Batuan Sisa Banjir Lahar Gunung Marapi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana meledakkan batuan besar sisa material Gunung Marapi pascabanjir lahar hujan pada 11 Mei 2024 lalu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana meledakkan batuan besar sisa material Gunung Marapi pascabanjir lahar hujan pada 11 Mei 2024 lalu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulisnya dikutip Minggu, (26/5) mengungkapkan, hal itu bertujuan untuk mencegah terjadinya penyumbatan alur aliran air apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi di hulu.
Berdasarkan hasil survei udara, terdapat titik batuan besar dengan potensi bencana tinggi di kawasan itu ke depannya.
"Pasca-galodo banyak batuan besar dengan diameter lebih dari dua meter dengan berat hingga ratusan kilogram berserakan di jalanan," tuturnya.
Selain peledakan batu-batu besar (demolish), langkah lanjutan untuk penanganan bencana banjir lahar juga berupa normalisasi daerah aliran sungai, pembangunan sabo dam, dan penguatan early warning system.
Sementara, Sekretaris Daerah Kabupaten Agam Edi Busti mengatakan, jika masyarakat setempat setuju dan tidak mempermasalahkan, peledakan batu itu rencananya dilakukan minggu depan.
Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan adanya potensi bahaya bencana banjir lahar dingin Gunung Ibu di Halmahera Barat.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang lahar dingin melanda wilayah Sumatra Barat pada Sabtu (11/5) malam.
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca SelengkapnyaTim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan, Sabtu (8/6), menutup upaya pencarian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaBencana tersebut dilaporkan menimbulkan dampak kerusakan yang serius hingga ditetapkan dan diberlakukan masa tanggap darurat selama 14 hari.
Baca SelengkapnyaSelama ini peringatan dini bencana banjir di Sumatera Barat hanya mengandalkan hasil analisa dan prakiraan cuaca diterbitkan BMKG.
Baca SelengkapnyaPemkab setempat berupaya membuat penahan hulu sungai dari puncak gunung Marapi dan normalisasi aliran air ke pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat korban meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang 6 kabupaten dan kota di Sumatera Barat bertambah menjadi 50 orang.
Baca Selengkapnya