BNPT Ungkap Alasan FPI Dibubarkan Meski Banyak Terlibat Kegiatan Kemanusiaan
Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan alasan pemerintah membubarkan Front Pembela Islam (FPI). Boy menegaskan, pemerintah melihat FPI lebih banyak keburukan daripada memberikan manfaat kepada masyarakat meski dianggap membantu masyarakat dengan kegiatan kemanusiaan.
"Pemerintah melihat bahwa FPI banyak mudaratnya ketimbang memberikan manfaat kepada masyarakat. Walaupun kita tahu aktivitas FPI banyak kaitan masalah dengan kemanusiaan," ujar Boy dalam rapat dengan Komisi III DPR RI, Selasa (25/1).
Boy menjelaskan pemerintah melihat FPI lebih banyak keburukan. Karena salah satunya aktivitas mendukung organisasi terorisme yang dilarang. Sehingga dalam rapat membahas pembubaran yang dihadiri Menko Polhukam, sepakat FPI harus dibubarkan.
"Dan memang yang merefer, mengapa aktivitas FPI dilarang. Terdapat adanya maklumat di media sosial. Terdapat video-video statement, menyatakan mendukung kegiatan-kegiatan organisasi yang dilarang," ujar Boy.
Sejumlah bukti berupa foto, rekaman video juga menunjukkan FPI terlibat dalam aktivitas organisasi teroris ISIS.
"Ada gambar-gambar, rekaman video, seolah-olah sedang persiapan berlatih atau melakukan tindakan-tindakan sebagaimana video-video yang beredar terkait aktivitas entitas ISIS," kata Boy.
"Jadi model kepala dipenggal, didemokan itu. Jadi atas dasar pengamatan, pencermatan, dokumentasi, video-video, ucapan-ucapan yang dilakukan oleh pimpinan-pimpinan dari FPI, pemerintah melihat bahwa FPI banyak mudaratnya ketimbang memberikan manfaat kepada masyarakat," tegasnya.
Hal-hal tersebut mempengaruhi watak dan karakter anak muda yang tergabung dalam FPI atau yang menonton video tersebut
"Ajakan-ajakan kata-kata yang telah dikeluarkan itu bisa mengubah watak, karakter, anak-anak muda yang tergabung atau pun yang menyaksikan video itu. Maka pada waktu itu, akhirnya setelah ada keputusan bersama FPI dikatakan sebagai organisasi yang dilarang untuk beraktivitas," jelas Boy.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri dinilai perlu diberhentikan dengan tidak hormat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaIa memastikan, tidak ada pengeroyokan terhadap dalam kejadian tersebut dan lebih kepada perkelahian.
Baca SelengkapnyaAksi KKB mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaKorban terlibat dalam tindakan separatisme dan membakar fasilitas umum di Papua
Baca Selengkapnya