BNPB sebut rakyat kecil paling rentan terkena longsor
Merdeka.com - Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa 40,9 juta jiwa atau 17,2 persen rakyat Indonesia tinggal di daerah rawan tanah longsor dan sebagian besar merupakan rakyat miskin. Melihat kondisi ini, Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengharapkan pemerintah sungguh-sungguh dapat memproteksi mereka.
"Pemerintah harus betul-betul memproteksi rakyat," ungkapnya di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (2/4).
Lebih jauh Ia mengatakan bahwa kebanyakan rakyat yang rentan terhadap bahaya tanah longsor adalah rakyat miskin. Mereka tidak bisa memproteksi diri beda dengan mereka yang kaya.
"Misalnya puncak. Puncak itu daerah rawan tanah longsor, tapi karena di situ yang tinggal orang kaya makanya dapat diproteksi, maka tidak terjadi tanah longsor," katanya.
Kondisi hidup miskin, menurut Sutopo, kemudian membuat masyarakat yang akhirnya memilih tinggal di lereng-lereng bukit berisiko tinggi terkena tanah longsor. Selain itu, rakyat memilih tinggal di lereng-lereng karena tanahnya gembur dan subur.
"Karena miskin mereka pilih di lereng-lereng, karena murah. Mereka pilih lereng dan tanah yang gembur karena subur. Tapi, tanah subur memang berkah, tapi juga ada bahayanya," ungkapnya.
Menurutnya, yang dapat dilakukan pemerintah antara lain membuat tata ruang yang lebih efektif. Selain itu, pemerintah perlu melakukan mitigasi struktural, seperti penguatan dan penambahan sistem peringatan dini, juga mitigasi non-struktural, seperti sosialisasi bahaya tanah longsor.
Sutopo juga mengimbau perusahaan-perusahaan untuk turut ambil bagian dalam usah mencegah bencana tanah longsor, agar bencana tanah longsor sungguh-sungguh menjadi perhatian bersama.
"Perusahaan juga harus bertanggung jawab, misalnya dengan bangun sistem peringatan dini, sehingga penanggulangan bencana bisa jadi urusan bersama," tutupnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Banjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Baca SelengkapnyaCurah Hujan Tinggi, BNPB Minta Masyarakat Waspadi Potensi Banjir dan Tanah Longsong
BNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca Selengkapnya21.000 KK Terdampak Banjir dan Longsor di Pesisir Selatan, Kerugian Capai Rp157 Miliar
Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
16 Korban Banjir Bandang dan Longsor di Pesisir Selatan Ditemukan Meninggal Dunia
Tim gabungan masih berjibaku di lapangan untuk mencari korban yang masih belum ditemukan hingga sore ini.
Baca SelengkapnyaBeras dan Rokok Jadi Komoditas Pengeluaran Terbesar Warga Jakarta
Berdasarkan data BPS mencatat beras dan rokok sebagai pengeluaran terbesar dalam rumah tangga.
Baca SelengkapnyaTanah Longsor Tewaskan 4 Orang dan Putus Jalan di Luwu, Ratusan Polisi Dikerahkan Bantu Evakuasi
Bencana tanah longsor di Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu menyebabkan empat orang warga meninggal dan jalan provinsi terputus.
Baca SelengkapnyaPemudik Arah lebak Harus Waspada, Titik-Titik Ini Rawan Longsor!
BPBD meminta pengendara selalu waspada jika melintasi jalan tersebut.
Baca SelengkapnyaSejumlah Daerah di Jateng Dilanda Bencana Longsor dan Tanah Bergerak, Telan Korban hingga Warga Harus Relokasi Rumah
Bencana longsor di Sragen menyebabkan seorang ayah dan anak perempuannya tewas tertimbun tanah
Baca SelengkapnyaBNPB Ungkap Alih Fungsi Hutan Memperparah Dampak Longsor di Bandung Barat
“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul
Baca Selengkapnya