Berusia 131 tahun, Mercusuar buatan Belanda di Semarang masih kokoh
Merdeka.com - Dibangun sejak 1884, mercusuar di Pelabuhan Tanjang Emas Semarang Jawa Tengah masih kokoh berdiri. Usianya sudah 131 tahun.
Tim dari merdeka.com dan Portrait of Indonesia, Senin (19/1) melihat dari dekat mercusuar tersebut. Terbuat dari baja, mercusuar ini menjulang tinggi sekitar 30 meter.
Mercusuar bercat putih itu sudah menjadi pemandu puluhan tahun bagi para pelaut. Perannya sangat vital bagi pelaut yang hendak berlabuh di pelabuhan Tanjung Emas. Namanya Mercusuar Willem III.
"Saat ini mercusuar masih berfungsi dengan baik. Tiap hari 5 petugas secara bergantian menjaga mercusuar untuk memandu pelaut," kata petugas sarana navigasi pelayaran pelabuhan Tanjung Emas Januri.
Mercusuar yang dibangun pada pemerintah kolonial Belanda ini satu-satunya di Jawa Tengah. "Kami hanya merawatnya saja, dibersihkan dengan baik setiap hari," ujarnya.
Jangkauan cahaya mercusuar ini sejauh 20 mil. Dari menara ini sanggup memancarkan sinyal cukup untuk memandu para pelaut yang akan memasuki pelabuhan.
Kala itu Semarang menjadi kota pengekspor gula ke luar negeri. Fungsi Pelabuhan Tanjung Emas menjadi tempat berlabuh kapal-kapal besar dari berbagai negara. Pada masa itu, Semarang sudah menjadi penghasil gula nomor 2 di dunia.
Mercusuar Willem III kala itu dibangun untuk memfasilitasi lalu lintas armada kapal-kapal VOC yang memasuki pelabuhan. Belanda saat itu juga membangun gudang-gudang di sekitar serta membangun secara apik pelabuhan Tanjung Emas agar bisa disinggahi kapal-kapal besar.
Sekarang ini, mercusuar secara resmi dikelola oleh pemerintah di bawah Kementerian Perhubungan. Mercusuar Willem III juga menjadi saksi bisu bahwa Semarang tumbuh menjadi kota berniaga berkat berkembangnya Pelabuhan Tanjung Emas.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaRumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaTak hanya dikenal di Surabaya, ia juga membangun sejumlah bangunan di Malang dan Semarang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wilayah Kelenteng Sam Poo Kong dulunya berada di pinggir laut. Kini jaraknya sekitar 7 km dari bibir pantai
Baca SelengkapnyaTempat itu biasa digunakan orang untuk bersemedi dan menenangkan diri.
Baca SelengkapnyaBengkel mobil di Jalan Trans Sulawesi Poros Luwu Utara-Palopo, Kecamatan Masamba, Luwu Utara meledak, Minggu (21/4) malam. Satu orang tewas dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaSurabaya dan Gresik adalah dua nama kota di Indonesia, akan tetapi di luar negeri, kedua nama itu juga dipakai untuk nama sebuah kampung.
Baca SelengkapnyaHeru Susanto sopir truk scania penyebab kecelakaan kereta api di perlintasan Madukoro, Semarang dituntut pidana selama 6 bulan penjara.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnya