Berangkat Lewat Jalur Ilegal, 5,3 Juta Pekerja Migran Tidak Tercatat BP2MI

Merdeka.com - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menjelaskan saat ini masih ada sindikat yang melakukan proses pengiriman pekerja migran Indonesia secara ilegal. Dia menjelaskan kejahatan tersebut melibatkan pemilik modal atau pengusaha.

"Persoalan tersebut tidak akan selesai jika pengiriman PMI undocumented terus terjadi," kata Benny dalam pesan singkat, Rabu (17/6).

Pihaknya kata dia mencatat sebanyak 3,7 juta orang PMI yang telah terdata. Tetapi pendataan itu berbeda saat di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sebanyak 4,5 juta orang. Kemudian angka PMI tersebut juga akan berbeda jika hasil dari World Bank yang mencatat 9 juta.

"Maka ada selisih 5.3 juta PMI yang tidak tercatat sistem BP2MI," kata Benny.

Dia menyakini selisih tersebut indikasi PMI berangkat melalui jalur nonprosedural. Kebanyakan dari mereka tidak memiliki dokumen yang lengkap. "Ini akan jadi bertolakbelakang," kata Benny.

Benny menuturkan, karena para PMI ini tidak terdaftar oleh pemerintah membuat mereka tidak terkontrol perlindungan negara. Tidak hanya itu, para PMI ilegal itu juga akan berpengaruh pada penerimaan devisa negara.

"Bisa dibayangkan kalau 5,3 juta selisih, yang mereka memilih lewat cara-cara non prosedural," kata Benny.