Awal Ramadan, marak penjualan aksesoris sisik penyu di Berau
Merdeka.com - Sempat menghilang di pasaran, perdagangan aksesoris dari penyu sisik di Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, kembali marak di pekan pertama Ramadan ini. Aktivis satwa meminta pemerintah dan aparat segera melakukan penertiban.
Protection of Forest & Fauna (ProFauna) Indonesia melansir, di Pasar Sanggam Adjidilayas di Tanjung Redeb, sejak awal Ramadan, ditemukan 8 lapak pedagang yang berjualan aksesoris penyu sisik seperti gelang, cincin dan mata kalung.
"Delapan lapak pedagang itu menggelar dagangannya terang-terangan," kata Tim Komunikasi ProFauna Indonesia, Bayu Sandi, dalam keterangan dia, Selasa (30/5).
Bayu menerangkan, aksesoris mengandung sisik penyu itu dijual dengan harga yang bervariasi. Dimana, untuk cincin dijual Rp 5.000-Rp 10.000, gelang Rp 25.000-Rp 60.000 serta aksesoris kalung Rp 10.000-Rp 15.000.
"Ya, setelah sempat bersih dari perdagangan aksesoris yang terbuat dari sisik penyu, sekarang di pasar itu (Pasar Adjidilayas) muncul lagi. Yang jelas, perdagangan aksesoris dari penyu ini, dilarang Undang-undang," ujar Bayu.
"Dugaan kuat, hasil kerajinan dalam bentuk aksesoris penyu sisik itu, dipasok dari Pulau Derawan, juga masih di perairan Berau," tambahnya.
Bayu menegaskan, ProFauna mendesak aparat terkait menertibkan perdagangan aksesoris itu, sebelum jumlah pedagang dan lokasi penjualan semakin meluas. "Karena itu perdagangan itu jelas-jelas melanggar Undang-undang," ungkap Bayu.
Semua jenis penyu, telah dilindungi oleh undang-undang, sehingga segala bentuk perdagangannya termasuk bagian tubuhnya adalah dilarang. Menurut UU No 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, pelaku perdagangan satwa dilindungi seperti penyu itu bisa diancam dengan hukuman penjara 5 tahun dan denda Rp 100 juta.
"Selain melanggar hukum, perdagangan aksesoris karapas penyu sisik sangat berpotensi mengganggu kelestarian penyu sisik yang keberadaannya di Indonesia. Sebab yang paling kritis di antara enam jenis penyu yang lain, adalah penyu sisik," pungkas Bayu.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.
Baca SelengkapnyaPemkot Pasuruan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan menggelar Pasar Murah Ramadan.
Baca SelengkapnyaIni dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Program ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga menjelang Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaApalagi, Bulan Ramadan segera tiba, masyarakat hendaknya lebih fokus beribadah
Baca SelengkapnyaMunculnya masalah pencernaan saat melakukan puasa Ramadan bisa diatasi dengan menerapkan sejumlah cara.
Baca SelengkapnyaRata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.
Baca SelengkapnyaSejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaBayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca Selengkapnya