Apartemen Kalibata City di pusaran kasus kriminal
Merdeka.com - Apartemen Kalibata City menjadi primadona di kalangan warga Ibu Kota. Betapa tidak, dengan harga yang cukup terjangkau, warga bisa merasakan hidup seperti di Apartemen kebanyakan.
Disediakan beragam fasilitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari penghuninya. Harga murah yang ditawarkan lantaran Apartemen Kalibata City merupakan rusunami yang disubsidi pemerintah.
Sayangnya, perlahan peruntukkan Kalibata City tak tepat sasaran. Satu per satu unit di sana malah dinikmati orang berduit.
'Aib' tersebut perlahan terbuka seiring terungkapnya satu per satu pelanggaran pidana di lingkungan Kalibata City.
Berawal dari kasus pembunuhan Holly Angela Hayu. Penghuni salah satu unit di Kalibata City. Kasus Holly cukup menyedot perhatian lantaran pertama kalinya seorang penghuni di apartemen tersebut tewas jatuh dari lantai 8.
Selain itu, kasus tersebut diotaki oleh seorang pejabat eselon I di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, gatot Supiartono.
Dengan dibantu tiga rekannya, Surya hakim, Abdul Latief dan pago Satria, Gatot merencanakan dengan matang untuk menghabisi Holly yang belakangan terkuak merupakan istri siri Gatot. Gatot gelap mata, kesal akan tuntutan Holly yang semakin menjadi, salah satunya meminta Gatot menceraikan istri sah-nya.
Kasus lain yang terjadi yakni berulang kalinya pihak Imigrasi Jakarta Selatan menggerebek Apartemen Kalibata City. Hal itu lantaran, di tempat tersebut kerap dijadikan sejumlah Warga Negara Asing ilegal 'ngumpet'. Peredaran narkoba juga marak terjadi di apartemen tersebut.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atas adanya kejadian ini, polisi langsung menuju ke lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaTetangga menyebut, korban sekeluarga sudah hampir dua tahun tak menghuni unit apartemen itu. Tiba-tiba datang untuk bunuh diri.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif sekeluarga itu bunuh diri. Pengakuan tetangga mereka dalam kesulitan ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jasad keluarga yang terdiri dari 4 orang yaitu EA (51), JL (18), AIL & JWA (13) ditemukan pukul 16.15 Wib
Baca SelengkapnyaPenangkapan Siskaeee dibenarkan oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjutak.
Baca SelengkapnyaDari hasil penyelidikan awal polisi diperkirakan empat mayat tersebut lompat dari lantai 22 apartemen.
Baca SelengkapnyaJasad korban pertama kali ditemukan oleh sekuriti apartemen DF yang sedang di depan lobi.
Baca SelengkapnyaBerbincang dengan Pemudik, Kapolri Jamin Mudik di Stasiun Senen Aman Tanpa Kejahatan
Baca SelengkapnyaPenahanan Siskaeee untuk mempermudah proses penyidikan yang sedang berjalan.
Baca Selengkapnya