Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anggota DPRD Kota Tangerang Melaporkan Balik Warga Mengaku Dianiaya ke Polisi

Anggota DPRD Kota Tangerang Melaporkan Balik Warga Mengaku Dianiaya ke Polisi Anggota DPRD Tangerang Melaporkan Balik Warga. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Epa Emilia (42), anggota DPRD Kota Tangerang, yang dilaporkan tindak pidana penganiayaan oleh pengusaha kontraktor Jopie Amir (26), pada Minggu (19/9) kemarin, membantah segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Anggota Komisi II DPRD Kota Tangerang, itu malah menuding balik pelapor bahwa materi laporan yang disampaikan ke Polres Metro Tangerang, adalah pemutar balikan fakta.

Epa menerangkan, bahwa kejadian penganiayaan itu bermula saat terlapor mendatangi rumah kontrakan pelapor pada Minggu (19/9) malam untuk menagih janji pekerjaan yang disepakati sejak Februari 2021 lalu.

Sebelumnya kata Epa, pelapor sempat menyanggupi pekerjaan interior rumah terlapor dengan nilai kontrak Rp250 juta dan pelapor telah memberikan pelapor uang sebesar Rp225juta. Namun 5 bulan berselang, pekerjaan interior seperti yang dijanjikan pelapor tidak kunjung dikerjakan.

"Setelah saya jumpa dengan Jopie, akhirnya terjadi perdebatan hingga berebutan HP tarik-menarik, tangan saya terpelintir dan Pabuadi (sopir terlapor) untuk melerai," kata Epa ditemani Pabuadi, sopir terlapor.

Selanjuntnya, Pabuadi terang Epa, berteriak meminta Jopie melepaskan pelintiran tangan terlapor. Namun, permintaan itu dihalang-halangi oleh rekan Jopie yang ada di ruang kontrakan tempat tinggal pelapor.

"Hingga Pabuadi meronta, lalu terjadilah baku hantam saat itu, saat itu lah Pabuadi mengeluarkan pistol mainan (airsoft gun) yang di pukul secara reflek oleh Pabuadi yang mengenai wajah Jopie Amir yang sedang melintir tangan saya," kata dia.

Karena melihat wajahnya dipukul menggunakan senjata, Jopie kemudian berteriak bahwa persoalan tersebut hanya salah paham dan meminta berdamai.

"Kemudian Jopie Amir melepas pelintiran tangan, ini saya hanya salah faham marilah damai secara kekeluargaan, lalu dibuat surat pernyataan damai yang ditandatangani saksi-saksi yang merupakan rekan bisnis pelalapor," ucap dia.

"Lalu saya membawa Jopie ke RS Sintanala, untuk dilakukan pengobatan dengan biaya Rp700 ribu sekian. Tapi esok hari Jopie Amir bukan menyelesaikan persoalan sesuai dengan surat pernyataan ini melainkan membuat laporan polisi ke Polres Metro Tangerang kota, dengan laporan pengeroyokan dengan identitas tak sesuai (diduga palsu)," lanjut Epa.

Atas laporan yang dilayangkan Jopie Amir itu, Epa kemudian membuat laporan balik ke Mapolretro Tangerang, dengan sangkaan pasal 351 tentang pengeroyokan pada Rabu (22/9) dini hari.

"Selanjutnya saya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian," ucap Epa.

Sebelumnya diberitakan, seorang pengusaha berinisial JP (26), asal Cirebon, Jawa Barat, mengaku dianiaya anggota DPRD Kota Tangerang berinisial EA. Dia melaporkan penganiayaan itu ke Mapolres Metro Tangerang.

Berdasarkan keterangan korban pada surat laporan Polisi Nomor: LP/B/1034/IX/SPKT/Polres Metro Tangerang Kota/Polda Metro Jaya tertanggal Senin (20/9) kemarin, penganiayaan itu terjadi pada Minggu (19/9) kemarin. EA disebutkan melakukan perbuatan itu karena kecewa dengan hasil pekerjaan pelapor terkait jasa desain interior rumah.

"Menurut keterangan pelapor, peristiwa penganiayaan itu bermula saat terlapor meminta tolong pelapor mencarikan jasa interior. Terlapor saat itu memberikan uang kepada pelapor Rp225 juta. Lalu pelapor mendapatkan jasa pembuat interior dengan kesepakatan pembayaran Rp175 juta," tertera pada surat laporan polisi itu.

Beberapa waktu kemudian, EA mendatangi rumah JP untuk mempertanyakan kejelasan penyelesaian pekerjaan itu. Terlapor yang terlanjur kecewa kemudian memarahi pelapor dan memukul pipi sebelah kanan dan kepala pelapor menggunakan senjata api.

Akibatnya, pipi pelapor memar. Kepalanya juga mengalami terluka dan harus mendapat empat jahitan.

Korban kemudian melaporkan peristiwa penganiayaan itu ke Mapolres Metro Tangerang. Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kompol Abdul Rachim mengaku belum mengetahui ihwal laporan itu.

"Belum monitor Bang. Saya cek dulu ya," ucap Abdul Rachim singkat.

Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo menegaskan, pihaknya bakal meminta klarifikasi dari anggota Dewan yang dilaporkan ke polisi itu. "Sekretaris yang juga sebagai ketua fraksi untuk melakukan pemanggilan, klarifikasi rencananya hari Kamis (23/9) besok. Kita ingin dengar penjelasan dari yang bersangkutan dulu. Informasi awal itu," ucap dia.

Sementara itu, EA yang merupakan anggota komisi II DPRD Kota Tangerang, tidak merespons upaya klarifikasi dari merdeka.com. Dia tidak menjawab saat dihubungi melalui pesan singkat maupun telepon.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jalan di Tangerang Disemprot Air untuk Kurangi Polusi, Ini Tanggapan Menkes Budi Gunadi
Jalan di Tangerang Disemprot Air untuk Kurangi Polusi, Ini Tanggapan Menkes Budi Gunadi

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengomentari langkah polisi dan Pemkot Tangerang menyemprotkan air ke jalan untuk mengurangi polusi.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa di Medan Dirampok dan Dianiaya, Pelaku Mengaku Anggota Polisi
Mahasiswa di Medan Dirampok dan Dianiaya, Pelaku Mengaku Anggota Polisi

Para pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.

Baca Selengkapnya
Perwira Polisi Ajak Anak Buah Makan Angkringan di Pinggir Jalan, Bilang ke Pedagang 'Ada yang Buat Kurus Enggak?'
Perwira Polisi Ajak Anak Buah Makan Angkringan di Pinggir Jalan, Bilang ke Pedagang 'Ada yang Buat Kurus Enggak?'

Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jadi Anggota DPD, Ini Tugas Komeng Jika Terpilih Wakili Jawa Barat di Senayan
Jadi Anggota DPD, Ini Tugas Komeng Jika Terpilih Wakili Jawa Barat di Senayan

Sederet tugas dan wewenang Komeng jika terpilih menjadi anggota DPD dari Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Lima Anggota Ormas Pengeroyok Polisi di Bandung Ditangkap, Satu Pelaku Ditembak di Kaki
Lima Anggota Ormas Pengeroyok Polisi di Bandung Ditangkap, Satu Pelaku Ditembak di Kaki

Pengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.

Baca Selengkapnya
Terlibat Narkoba & Telantarkan Keluarga, 3 Polisi Polres Metro Tangerang Dipecat Tidak Hormat
Terlibat Narkoba & Telantarkan Keluarga, 3 Polisi Polres Metro Tangerang Dipecat Tidak Hormat

Tiga Anggota Polres Metro Tangerang Dipecat dengan Tidak Hormat

Baca Selengkapnya
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar

Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.

Baca Selengkapnya
Komandan Polisi Panggil Perwira Muda Lulusan Akpol 2023, Ditanya Isi Tas Jawabannya Mengejutkan
Komandan Polisi Panggil Perwira Muda Lulusan Akpol 2023, Ditanya Isi Tas Jawabannya Mengejutkan

Saat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget

Baca Selengkapnya
Kematian Seorang Warga saat Kebakaran di Tanjung Priok Dinilai Janggal, Polisi Tangkap Satu Orang
Kematian Seorang Warga saat Kebakaran di Tanjung Priok Dinilai Janggal, Polisi Tangkap Satu Orang

Dari hasil penyelidikan polisi ditemukan kejanggalan terkait penyebab kematian AZSN.

Baca Selengkapnya