Anggota DPR usul hakim jalani tes narkoba
Merdeka.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap hakim Pengadilan Negeri Bekasi bernama Puji Wijayanto karena kasus narkoba. Wakil Ketua Komisi III DPR RI Tjatur Sapto Edy mengusulkan agar para hakim menjalani serangkain tes narkoba.
"Melihat fakta perkembangan penyebaran narkoba terbaru, bahwa ada oknum hakim yang tertangkap tangan sedang pesta narkoba," kata Tjatur kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (17/10).
Narkoba sudah mulai merasuk dan membahayakan generasi semua kalangan. Tidak hanya pelajar, guru, atau orang biasa. Tetapi hakim pun yang seharusnya mengadili suatu perkara benar atau salah justru sedang menggunakan narkoba.
"Oleh karena itu kami mengusulkan agar dilakukan tes narkoba berkala dan random kepada aparat penegak hukum serta pejabat tinggi negara," tegas Ketua Fraksi PAN ini.
Diberitakan sebelumnya, selain menangkap hakim Puji Wijayanto, Badan Narkotika Nasional (BNN) juga menangkap seorang pengacara. Pengacara itu diketahui adalah rekan Puji dan ikut ditangkap di Illegal Hotel & Club di Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, kamar 331, kemarin.
"Ada salah satu rekan yang ditangkap itu seorang pengacara," kata Deputi Pemberantasan BNN Irjen Benny Mamoto di kantor BNN, Jakarta, Rabu (17/10).
Tetapi, Benny belum tahu pasti apakah yang ditangkap itu seorang pengacara atau bukan. Sebab, informasi ini baru pengakuan dari hakim Puji.
"Kami pastikan dulu apa dia pengacara yang terdaftar ada izin, atau hanya pengacara yang menangani kasus. Karena kami akan konsolidasi dulu sama pengadilan," ujar dia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto ungkap PDIP menerima tekanan terkait hak angket
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca SelengkapnyaDalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.
Baca SelengkapnyaPotret kompak jenderal TNI-Polri kakak beradik sama-sama ikuti rapat.
Baca SelengkapnyaEks Kasat Narkoba Polres Lampung, AKP Andri Gustami jadi perantara peredaran narkotika jenis sabu milik jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaDPR menyoroti pemecatan 249 nakes Non-ASN di Manggarai dan gagalnya 500-an bidan pendidik gagal jadi P3K
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghormati capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang mencoba latihan blusukan.
Baca Selengkapnya