Anggota DPR Nilai Konflik Papua Karena Pemerintah Tak Buka Ruang Dialog
Merdeka.com - Anggota DPR Fraksi Gerindra Yan Permenas Mandenas berbicara konflik di Papua yang masih terus terjadi. Menurutnya, permasalahan mendasar di Papua adalah tidak pernah diajak dialog oleh pemerintah.
"Hampir semua elemen masyarakat di Papua, termasuk teman-teman kelompok KKB, kemudian OPM, intelektual di bawah Benny Wenda dan lain-lain itu, semua teriak meminta untuk bagaimana menyelesaikan damai di tanah Papua itu melalui dialog dengan Jakarta, tetapi kita tahu bahwa konsep dan ruang dialog itu tidak pernah dibuka Jakarta sampai hari ini," katanya dalam diskusi di DPR, Selasa (27/4).
Yan mengaku sudah berdiskusi dengan para aktivis maupun kelompok di Papua terkait adanya situasi penembakan yang terjadi. Dia mendorong kekerasan ini diakhiri agar masyarakat tidak menjadi korban. Tetapi, kelompok-kelompok Papua justru mempertanyakan kapan diajak dialog oleh pemerintah.
"Pertanyaan mereka ternyata kapan kita bisa dialog dengan Jakarta untuk menyelesaikan masalah Papua seperti Aceh, kalau Aceh gencatan senjata bisa dilakukan, kenapa pemerintah tidak bisa mendorong itu, supaya kita selesaikan dengan pola yang sama," ucapnya.
"Saya pikir mungkin akan tuntas dan kita ajak teman-teman OPM aktif semua yang ada di hutan itu untuk turun dan serahkan senjata dan serahkan diri, sepakati bersama bahwa tidak ada lagi aksi teror dan tembak-menembak seperti ini," tambahnya.
Menurutnya, masyarakat di Papua juga tidak menginginkan pertumpahan darah dan aksi saling balas dendam panjang terus terjadi. Dia yakin bila kelompok kriminal di Papua terus ditumpas tanpa dialog, generasi baru akan muncul. Polanya akan tetap sama hingga tak kunjung selesai.
"Karena yang akan kita ubah adalah bagaimana mengubah mindsetnya, mindset berpikir orang di Papua, baik itu secara politis, pendekatan ekonomi kita harus ubah semua dengan cara resolusi yang kita berikan melalui dialog," terangnya.
Yan menegaskan, jika pemerintah bisa membuka dialog maka sebuah kesepakatan damai bisa diwujudkan. Kesepakatan bersama pertikaian di Papua pun bisa di akhiri.
"Tapi kalau itu tidak ada ruang sama sekali yang diberikan oleh pemerintah, sampai kapanpun jangankan saya di DPR, tokoh-tokoh Papua pun semua teriak hal yang sama, apalagi yang ada di grassroot yang ada di balik gunung, di balik hutan," pungkas anggota DPR Dapil Papua itu.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah
Indonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun
Baca SelengkapnyaSolusi Komnas HAM untuk Presiden Terpilih Menangani Konflik di Papua
Komnas HAM mengingatkan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih tidak melakukan pendekatan keamanan berlebihan di Papua.
Baca SelengkapnyaSebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai
Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PPP: Kekayaan Papua Jangan Hanya Untungkan Segelintir Orang, Tapi Tidak Bawa Kemakmuran Rakyat
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menggelar konsolidasi bersama kader dan Caleg di Nabire Papua.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaRespons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres
Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Baca SelengkapnyaEmosi 13 Prajurit TNI AD Siksa Anggota KKB: Korban Kerap Bikin Onar dan Serang Petugas
Korban terlibat dalam tindakan separatisme dan membakar fasilitas umum di Papua
Baca SelengkapnyaNaik 300 Persen, PSI Peroleh 42 Kursi DPRD di Papua Raya
Kenaikan perolehan suara ini karena PSI dianggap menjadi partai yang toleran dan representasi dari Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaGanjar Terima Ajakan Dialog KPK: 10 Tahun Saya Jadi Gubernur Tidak Korupsi dan Membohongi
KPK bakal mengundang tiga calon presiden (capres) 2024 yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo untuk memaparkan visi misi.
Baca Selengkapnya