Anggota DPR Asal Papua Kritik Pemerintah, Banyak Rakyat Pegunungan Tidak Diperhatikan
Merdeka.com - Anggota DPR Fraksi Gerindra Yan Permenas Mandenas menilai, masih banyak pekerjaan rumah untuk menyelesaikan masalah di Papua. Menurutnya, cara pemerintah belum efektif untuk mengakhiri konflik di Papua.
"Saya pikir masalah Papua bukan sekadar kita berikan uang otsus yang banyak tetapi banyak kejanggalan. Ada kesalahan daerah, ada juga kesalahan pemerintah pusat yang ikut serta dalam situ, sistem ini tercipta karena pusat juga mendorong itu," katanya dalam diskusi 'Peran TNI Polri dalam Menumpas KKB Papua' di DPR Senayan, Jakarta, Selasa (27/4).
"Kalau para pemimpin kita sadar untuk membangun Papua, sadar untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat di Papua, saya yakin orang di Papua akan berubah," sambungnya.
Dia mengungkapkan, banyak hal sangat menyimpang di Papua jika datang langsung ke bumi Cendrawasih itu. Yan mengaku sering turun langsung di balik gunung dan lembah di kepulauan Papua. Kata dia, banyak sekali daerah-daerah yang tidak tertangani dengan baik bahkan di luar dari pantauan pemerintah.
Bukan saja itu, kata dia, birokrasi pemerintah juga tak bisa terjangkau sampai pelosok-pelosok. Pelayanan pemerintahan yang tidak maksimal itu pun membuat masyarakat Papua tak mendapatkan pelayanan dengan baik.
"Jangankan kita bicara soal pelayanan pemerintahan, saya bolak-balik mengurusi masyarakat kita yang mengungsi di Banti, sekarang kembali lagi ke Banti yang hanya 3 kilometer dari areal PT Freeport, tambang Freeport Indonesia itu. Yang punya hak ulayat di wilayah PT Freeport sampai sekarang saja tidak ditangani, dibiarkan saja begitu," ungkapnya.
"Bayangkan masyarakat cek itu terakhir, kurang lebih sekitar 2.700 jiwa, yang ada penghuni wilayah sekitaran Freeport beroperasi, tambang besar di atas gunung kita itu dibawa habis, rakyat kita dibiarkan, jalan pun tidak dibikin, jangankan jalan, listrik rumah pun tidak dibikin," ujar dia.
Menurut anggota DPR Dapil Papua ini, pemerintah gagal melihat prospek masyarakat Papua untuk bisa memanfaatkan kekayaan sumber daya alamnya demi memakmurkan masyarakat Papua itu sendiri.
"Jadi ini sebenarnya sangat rancu sekali dan proses seperti ini dibiarkan saja oleh pemerintah. Pertanyaan saya di mana itu pikiran kita untuk bagaimana bisa memperbaiki supaya sumber daya alam di Papua itu sebesar-besarnya dimanfaatkan untuk masyarakat sekitar juga. Jadi saya pikir ini memang perlu penanganan secara total," tuturnya.
Lebih lanjut, Yan menilai aktor dari konflik di Papua juga merupakan campur tangan asing. Sehingga, pemerintah juga sulit mendeteksi otak gerombolan kriminal bersenjata di Papua.
"Sebagian pergerakan teman-teman, aktor-aktor intelektualnya ini kan tidak lagi di Papua soalnya, mereka sebenarnya dari luar negeri masuk ke Papua, itu persoalan utamanya. Jadi kita mau mendeteksi otak-otaknya susah, karena mereka berada di luar negeri semuanya," ucapnya.
"Sekarang bagaimana mereka yang ada di dalam negeri dan di luar negeri ini kita panggil, kita dudukkan bersama dan kita dialogkan dengan pemerintah pusat kita selesaikan masalah Papua," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai
Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaPPP: Kekayaan Papua Jangan Hanya Untungkan Segelintir Orang, Tapi Tidak Bawa Kemakmuran Rakyat
Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menggelar konsolidasi bersama kader dan Caleg di Nabire Papua.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menembus Kampung Terdalam Papua Dikelilingi Pemandangan Indah, Tanpa Listrik & Aspal, Warganya Damai
Di pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaJelang Berbuka Puasa Prajurit TNI Memperlihatkan Pos Penjagaan di Papua, Netizen Sebut 'Cantik Sekali Pemandangannya'
Momen ngabuburit prajurit TNI yang bertugas di Papua saat menunggu waktu berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaGugur di Papua, Jenazah Kopda Hendrianto Tiba di Padang dan Dimakamkan di Jambi
Jenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca Selengkapnya5 Fakta Masjid Istiqlal yang Tidak Banyak Orang Tahu
Lima fakta Masjid Istiqlal yang tidak banyak orang tahu
Baca SelengkapnyaPolsek Bomakia Papua Diserang Masyarakat, Kaposek dan Anggota Polisi Dianiaya sampai Kabur
Saat ini situasi di Distrik Bomakia kembali aman dan kondusif masyarakat kembali aktivitas seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaRamai Polisi & Pegawai Negeri di Papua Nugini Mogok Kerja, Ternyata Segini Besaran Gajinya
Polisi dan pegawai negeri di Papua Nugini mogok kerja karena gajinya dipotong.
Baca SelengkapnyaSaat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu
Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).
Baca Selengkapnya