Anggota DPR Aceh Mengaku Dikeroyok Polisi saat Temui Demonstran
Merdeka.com - Anggota DPR Aceh Azhari Cage mengaku menderita luka lebam di beberapa bagian tubuh serta tergores, setelah diduga dipukuli sejumlah polisi saat terjadi unjuk rasa mahasiswa di Gedung DPR Aceh, Kamis (15/8).
"Dari hasil visum dokter Rumah Sakit Bhayangkara, ada lebam di rusuk, bahu dan kepala serta ada goresan di punggung," ungkap Azhari Cage kepada wartawan, Banda Aceh, Jumat (16/8).
Pernyataan tersebut dikemukakan Azhari Cage di Gedung DPR Aceh. Dalam pernyataan tersebut Azhari Cage didampingi Ketua DPR Aceh Sulaiman, para ketua fraksi dan komisi serta sejumlah anggota lembaga legislatif tersebut.
Azhari Cage mengaku dikeroyok dan dipukuli polisi yang mengamankan unjuk rasa mahasiswa dalam memperingati 15 tahun perdamaian Aceh.
Saat itu, Azhari Cage mengaku mendapat perintah pimpinan DPR Aceh menjumpai pengunjuk rasa. Azhari Cage mendapat tugas tersebut selaku Ketua Komisi I DPR Aceh didampingi Bukhari Selian dari Fraksi PAN selaku anggota komisi.
Dia sempat menjumpai mahasiswa. Saat itu, massa mahasiswa mendesak menaikkan bendera bulan bintang di satu dari dua tiang bendera utama DPR Aceh.
Sebelum dipukuli, Azhari Cage mengaku berada di ruang komisi I setelah memfasilitasi mahasiswa bertemu dengan Ketua DPR Aceh di ruang rapat pimpinan dewan. Tiba-tiba terdengar kerusuhan di halaman Gedung DPR Aceh.
"Saya melihat ada mahasiswa dipukuli polisi. Saya berteriak jangan dipukuli. Tapi, saya pun ikut dipukuli. Setelah insiden tersebut, beberapa mahasiswa dibawa polisi," ungkap dia.
Azhari Cage menegaskan, insiden tersebut merupakan bentuk pelecehan terhadap institusi negara, karena DPR Aceh merupakan lembaga resmi negara dan diakui konstitusi Republik Indonesia.
"Di DPR Aceh saja mereka berani memukul anggota dewan. Bayangkan kalau terjadi di luar gedung dewan dengan korban masyarakat, saya tidak bisa bayangkan," ketus Azhari Cage.
Azhari Cage mengatakan dia sudah melaporkan dugaan pengeroyokan dan pemukulan ke Polda Aceh agar insiden tersebut diusut tuntas, sehingga jelas duduk persoalan serta memenuhi rasa keadilan.
"Kami mendesak Polda Aceh menindaklanjuti laporan pemukulan tersebut serta menindak tegas oknum polisi jika terbukti melakukan pemukulan," pungkas Azhari Cage.
Anggota DPR Aceh Mariati menyesalkan dan mengecam dugaan pemukulan dan pengeroyokan tersebut. "Kami sesalkan dan mengecam pengeroyokan anggota DPR Aceh Azhari Cage. Walau dibilang tidak ada, tetapi rekaman video yang beredar jelas tampak Azhari Cage dikeroyok. Video tidak bisa bohong," ujar Mariati.
Ketua Fraksi Gerindra PKS DPR Aceh Abdurrahman Ahmad juga mendesak Kapolda Aceh mengusut pengeroyokan itu.
"Tindakan pengeroyokan Anggota DPR Aceh sudah melampaui batas. Apalagi tindakan tersebut dilakukan di sekitar Gedung DPR Aceh ketika anggota dewan tersebut sedang bertugas," kata Abdurrahman Ahmad.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
anggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca SelengkapnyaSebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaPengalihan arus mungkin diberlakukan apabila massa semakin membludak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,
Baca SelengkapnyaSebelumnya diberitakan, aksi pengusiran paksa pengungsi Rohingya dilakukan mahasiswa dari berbagai kampus di Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaPersonel keamanan nantinya akan ditempatkan di sekitar Gedung DPR untuk mencegah massa masuk ke dalam gedung.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).
Baca SelengkapnyaKetiga pengungsi Rohingya yang lari tersebut adalah laki-laki, Sana Ullah (22), Shobir Hossain (19) dan Azim Ultah (19).
Baca SelengkapnyaPolisi akan melakukan pengamanan demi menjaga kondusifitas selama aksi unjuk rasa berlangsung.
Baca Selengkapnya