Ancaman virus MSS, warga Bali diimbau potong babi di RPH
Merdeka.com - Adanya kasus Meningitis Streptococcus Suis (MSS) yang ditemukan pada daging babi membuat keresahan warga Bali. Terlebih dalam waktu dekat umat di Bali akan merayakan hari kemenangan Galungan setelah Nyepi.
Sehari sebelum perayaan Galungan umat melaksanakan hari Penampahan atau memotong hewan kurban. Pemotongan secara bersama atau patungan dalam membeli babi sudah tentu dilakukan di masing-masing lingkungan Banjar.
Terkait hal itu, untuk sementara waktu pemerintah Kota Denpasar mengimbau agar warga tidak memotong hewan Babi di rumah. Warga diminta memotong hewan Babi di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Denpasar.
"Agar terpantau kesehatan hewan babi yang akan dipotong, kita himbau warga untuk tidak melakukan pemotongan di rumah. Ini penting untuk diperhatikan," tegas Kepala UPT Rumah Potong Hewan Kota Denpasar, Gede Nyoman Wiratanaya di Denpasar Bali, Selasa (14/3).
Lanjutnya, bilamana ada yang memotong di rumah karena kegiatan upacara adat atau keagamaan, masyarakat sebaiknya melaporkan ke Dinas Pertanian dan peternakan. "Kalau mau potong di rumah sampaikan kepada kami. Nanti biar petugas RPH yang mendampingi untuk dilakukan pengecekan kesehatan dari babi yang akan dipotong," jelasnya.
"Nanti didampingi dokter hewan dan diberikan cara pemotongan yang benar, itu kalau motongnya di rumah. Tetapi ya sebaiknya motong di RPH," tambahnya.
Hingga saat ini kata dia, pasca-ancaman virus MSS justru sama sekali tidak mempengaruhi jumlah pemotongan babi di RPH. Diakui jumlah pemotongan di RPH tetap normal yakni sekitar 70 ekor per hari.
"Tidak mengalami penurunan maupun peningkatan. Sejauh ini, tidak ada babi yang terindikasi bakteri MSS, karena sebelum melakukan pemotongan, babi diperiksa terlebih dahulu oleh dokter hewan," ujarnya.
Dikatakan, jika ada babi sakit, dokter hewan tidak mengizinkan untuk memotong. "Kami memiliki 4 dokter hewan yang bertugas setiap hari dan 12 penjagal (potong hewan). Sebelum ada MSS, tetap saja hewan sebelum di potong kita periksa kesehatannya," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaHormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu
Bapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran
Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.
Baca SelengkapnyaCara Mencegah Usus Buntu pada Anak, Jaga Asupannya tetap Sehat
Usus buntu pada anak adalah kondisi medis di mana apendiks, organ kecil yang menempel pada usus besar mengalami infeksi dan peradangan.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaMomen Antusias Masyarakat Sambut Ganjar Menginap di Rumah Warga Boyolali
Meski hujan, ratusan warga desa yang terdiri dari berbagai kalangan masih tampak antusias dan semringah menyambut Ganjar pada Jumat (29/12) malam.
Baca Selengkapnya