Amankan Demo Tolak UU Cipta Kerja, Polresta Surakarta Terjunkan 563 Personel
Merdeka.com - Polresta Surakarta menerjunkan sedikitnya 563 personel gabungan untuk mengamankan aksi demonstrasi yang akan digelar hari ini, Kamis (8/10). Ratusan personel tersebut terdiri dari anggota Polresta Surakarta, Ditsamapta Polda Jateng, Brimob dan Pemerintah Kota Solo.
Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, pihaknya telah menerima permohonan izin aksi pada hari ini pukul 14.00 WIB dari sekelompok massa. Namun pihaknya mengimbau kelompok tersebut untuk tidak melakukan aksi demi mencegah terjadinya kerumunan yang bisa menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19.
“Jadi tepatnya baru tadi pagi, kelompok yang akan melaksanakan kegiatan menyampaikan pendapat di muka umum di Gladag, pada siang hari ini jam 14.00 WIB,” ujar Ade di sela melakukan pemantauan di Bundaran Gladag.
Ade menyampaikan, kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa di saat pandemi ini sangat rentan terhadap pengeluaran Covi-19 secara masif. Untuk itu, polisi tetap tidak memberikan izin kepada para warga masyarakat yang akan melakukan aksi, apalagi kegiatan yang menimbulkan kerumunan masa.
“Namun tetap pada siang hari ini kita menerjunkan 563 personel Polresta Surakarta, diback up oleh Polda Jateng dan unsur TNI serta pemerintah kota, Mulai pukul 14.00 ini kita melakukan antisipasi pengamanan,” terang Ade.
Pantauan merdeka.com di Bundaran Gladag, hingga pukul 15.00 WIB, belum terlihat massa yang akan melakukan aksi unjuk rasa. Kota Solo bahkan diguyur hujan. Untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran protokol kesehatan, tim gabungan juga melakukan operasi masker di lokasi akan diadakannya demonstrasi.
Selain pengamanan aksi demonstrasi, tim gabungan juga bertugas untuk mengamankan obyek-obyek vital di kota Solo. Di antaranya gedung DPRD yang berada di Jalan Adi Sucipto, Karangasem Solo.
“Kita berharap aksi unjuk rasa atau penyampaian pendapat dimuka umum ini disampaikan dengan cara yang bertanggung jawab. Ada hak warga negara untuk menyampaikan pendapat dimuka umum, namun ada juga kewajiban yang secara bersamaan harus dilakukan. Menghargai pengguna jalan lainnya, tidak mengganggu Kamtibmas dan lainnya,” katanya.
Sementara itu berdasarkan selebaran yang beredar di media sosial, undangan peliputan ditujukan untuk media dalam aksi di Bundaran Gladag hari ini. Aksi demonstrasi tersebut mengkritisinya disahkannya Undang Undang Cipta Kerja. Dalam undangan tersebut terdapat logo HMI, IMM, PMII dan GMNI.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi melanjutkan penyelidikan tabrak lari yang melibatkan Putra Mahkota Kasunanan Surakarta Hadiningrat KGPH Purbaya, meski korban telah mencabut laporan.
Baca SelengkapnyaIa membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca SelengkapnyaSoal pelaku yang dikabarkan sempat melarikan diri usai menabrak pedagang kacang, Kompol Fani menyatakan tidak benar
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut para tahanan dapat meloloskan diri dengan cara melewati ventilasi ruang sel.
Baca SelengkapnyaPara pelaku tampak dikawal hingga tiba di kantor polisi.
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan itu terjadi pada Minggu (31/12) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaKedua personel berstatus di Bawah Kendali Operasi (BKO) dari Ditsamapta Kepolisian Daerah Sumbar.
Baca SelengkapnyaJalan lintas Sumatera terpantau macet parah sepanjang 12 kilometer pada Jumat (5/4) sore.
Baca Selengkapnya