Aksi Para Tahanan Rutan Makassar Ikut Kegiatan Pramuka
Merdeka.com - Di rumah tahanan (rutan) ada Pramuka. Anggotanya tentu para warga binaan. Seperti yang terlihat di Rutan Kelas I Makassar, satu-satunya lembaga pemasyarakatan di Sulawesi Selatan yang memfasilitasi para tahanan berkegiatan Pramuka.
Setelah lama 'tidur', gerakan Pramuka kembali menggeliat di Rutan ini. Jika sebelumnya hanya dibina oleh petugas Rutan, kini langsung oleh pembina Pramuka setelah menggandeng Kwartir Cabang Makassar.
Sudah setahun terakhir, organisasi kepanduan yang mendidik anggotanya lebih disiplin, cakap bekerja sama, suka menolong, jujur dan mandiri ini berkegiatan di dalam Rutan.
Mendengar sebutan tahanan atau warga binaan Rutan, mungkin yang terpikir adalah orang-orang berperilaku liar atau berperilaku pesimis dan sulit diatur. Namun di hari Kamis (25/3), yang terlihat jauh berbeda. Para tahanan itu terlihat gagah dengan seragam Pramuka.
Mereka begitu disiplin dan cakap saat mempersembahkan ketangkasan baris berbaris tanpa komando atau robotic, serta parade semafor bendera yang memberikan isyarat alfabet usai pelantikan pengurus.
"Ketangkasan baris berbaris ini, anggota Pramuka warga binaan kami ini butuh waktu tiga minggu untuk menguasainya. Adapun parade semafor benderanya butuh waktu satu bulan. Itu semua berhasil dikuasainya karena mereka cukup disiplin, patuh pada arahan," kata kepala Rutan Kelas I Makassar, Sulistyadi.
Dijelaskan, jumlah warga binaan saat ini ada 1.500 orang. Yang disasar untuk aktif di Pramuka adalah para tahanan berusia muda yakni usia 19 hingga 30 tahun dan memiliki minat. Yang ikut Pramuka kini kurang lebih 100 orang. Ada yang berlatar belakang kasus narkoba. Namun lebih banyak kasus pidana umum.
"Di antara mereka lebih banyak yang tidak pernah mengenal Pramuka saat sekolah. Dari hasil evaluasi, terlihat ada perubahan perilaku hasil pembinaan kepribadian melalui Pramuka. Mereka lebih disiplin. Indikatornya, sel hukuman disiplin kini sudah lama kosong artinya tidak ada yang melanggar," tandas Sulistyadi.
Abdul Qadir Jaelani (25), salah satu warga binaan yang turut tampil pada parade semafor. Terkadang lukisan tatonya menyebul di balik lengan seragam coklatnya. Dia berada di Rutan karena masus KDRT terhadap istrinya. Ternyata dia pernah pemimpin Paskibraka saat sekolah.
"Ikut pramuka di sini, mengingatkan masa-masa sekolah dulu. Pernah ditunjuk pimpin Paskibraka saat masih duduk di bangku SMP. Karena terjebak kenakalan remaja, saya ikut tatoan. Masuk di Rutan ini karena kasus KDRT," ujar Abdul.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
770 Tahanan di Rutan Makassar Tidak Bisa Mencoblos, Ini Penyebabnya
Ada dua penyebab 770 tahanan di Rutan Makassar tidak bisa menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaTerpidana Perkara Makar di Papua Meninggal, Ini Penjelasan Kalapas Takalar
Seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Takalar, Yoran Pahabol meninggal dunia di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Kamis (21
Baca SelengkapnyaDasa Darma Pramuka dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari, Jadi Pedoman Anggota Pramuka
Dasa Darma Pramuka adalah seperangkat nilai dan prinsip dasar yang menjadi pedoman bagi anggota Pramuka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menguak Rahasia Besar Kehidupan Purbakala di Situs Bumiayu Brebes, Jadi Saksi Bisu Terbentuknya Pulau Jawa
Jutaan tahun yang lalu, Bumiayu merupakan rumah bagi peradaban kehidupan purbakala
Baca SelengkapnyaMengapa Banyak Budaya Menganggap Tabu untuk Membuka Payung di Dalam Ruangan?
Mengapa sejumlah budaya sama-sama mengganggap tabu untuk membuka payung di dalam ruangan? Ketahui penjelasannya mengapa hal ini terjadi.
Baca SelengkapnyaSaat Upacara Penutupan Prajurit Dikmaba Kopassus, Salah Satu Orangtua Ingin Sang Anak Jadi 'Bintang Lima'
Banjir tangis haru mewarnai Upacara Penutupan Pendidikan Pertama Bintara Kopassus Tahun 2023. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaMengintip TPS 901 yang Dipakai Para Tahanan di Rutan Bareskrim
Ada 100 tahanan yang terdaftar akan menggunakan hak suaranya pada 14 Februari.
Baca SelengkapnyaPenampakan Rumah Berumur 206 Tahun di Rembang, Sudut-Sudut Ruangannya Bikin Penasaran
Siapa sangka, kediaman tersebut sarat benda-benda unik nan antik.
Baca SelengkapnyaTernyata, Pengeluaran Rata-Rata Masyarakat Jakarta Hampir Rp3 Juta Setiap Bulan
Untuk pengeluaran komoditas non makanan mencakup perumahan dan fasilitas rumah tangga, aneka barang dan jasa, pakaian, alas kaki, dan tutup kepala.
Baca Selengkapnya