Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada Badai Siklon Tropis, Wali Kota Kupang Minta Para Nelayan Tidak Melaut

Ada Badai Siklon Tropis, Wali Kota Kupang Minta Para Nelayan Tidak Melaut Siklon Nyatoh. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Wali Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jefri Riwu Kore meminta para nelayan di daerah ini untuk sementara tidak melaut. Karena adanya ancaman bibit badai siklon tropis yang ikut berdampak ke daerah itu.

"Kami berharap para nelayan tidak dulu melaut mencari ikan karena kondisi cuaca sangat buruk dengan adanya badai siklon tropis yang dampaknya sampai ke daerah ini," kata Jefri Riwu Kore di Kupang, dikutip dari Antara Minggu (26/12).

Menurut dia, berdasarkan informasi BMKG Kupang dampak badai siklon tropis menyebabkan terjadinya angin kencang dan hujan lebat serta gelombang tinggi di wilayah perairan Kupang.

Tingginya gelombang laut sangat membahayakan keselamatan para nelayan apabila memaksakan diri turun melaut mencari ikan.

"Kami ingatkan agar menunda dulu melaut. Sebab kondisi cuaca di perairan Kupang sangat membahayakan keselamatan para nelayan karena terjadi angin kencang dan gelombang tinggi," katanya.

Wali Kota berharap, para nelayan di Kota Kupang untuk tetap mengikuti informasi perkembangan cuaca dari BMKG sebelum melakukan aktifitas di laut demi keselamatan para nelayan.

Sementara itu, Dulla (40) seorang nelayan di Oeba yang ditemui secara terpisah mengaku sudah dua hari tidak melaut karena terjadi angin kencang dan gelombang tinggi di perairan Kupang.

"Banyak nelayan di Kota Kupang sudah beberapa hari ini tidak melaut karena kondisi cuaca sangat buruk," kata Dulla.

Apa Itu Badai Siklon Tropis

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) mengidentifikasi peningkatan potensi pembentukan pola sirkulasi siklonal (pusaran angin) di sekitar perbatasan wilayah laut Timor dan Arafura atau sekitar perairan selatan Kepulauan Tanimbar (Saumlaki). Potensi ini dapat meningkat menjadi suspect area bibit siklon tropis.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan suspect area bibit siklon tropis akan terbentuk dalam periode dua hari ke depan seiring dengan menguatnya pola sirkulasi dan kecepatan angin sistem tersebut.

Berdasarkan pemodelan, probabilitas bibit siklon menjadi siklon tropis terjadi pada Kamis (23/12) atau dalam 24 jam ke depan dengan potensi masih rendah. Namun, pada Jumat (24/12) atau 48 jam ke depan, potensinya meningkat dari rendah hingga sedang.

Kemudian pada Sabtu (25/12) atau 72 jam ke depan, potensi siklon tropis meningkat lagi dari sedang hingga tinggi. Hingga pada Minggu (26/12) atau dalam 96 jam ke depan, potensinya diperkirakan menjadi tinggi.

Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala Putra menjelaskan detail tentang siklon tropis. Dia menyebut, siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar.

Proses pembentukan dari bibit siklon menjadi siklon tropis tak bisa dipastikan. Hanya saja, prosesnya kadang bisa terjadi dalam waktu 6 sampai 12 jam atau berhari-hari.

Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C. Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam.

"Secara teknis, siklon tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam," jelasnya kepada merdeka.com, Rabu (22/12).

Yang dimaksud dengan kecepatan angin maksimum ialah angin permukaan rata-rata 10 menit tertinggi yang terjadi di dalam wilayah sirkulasi siklon. Angin dengan kecepatan tertinggi ini biasanya terdapat di wilayah cincin di dekat pusat siklon, atau jika siklon ini memiliki mata, berada di dinding mata.

Menurut Agie, kadangkala di pusat siklon tropis terbentuk wilayah dengan kecepatan angin relatif rendah dan tanpa awan yang disebut dengan mata siklon. Diameter mata siklon bervariasi mulai dari 10 hingga 100 km.

Mata siklon ini dikelilingi dengan dinding mata, yaitu wilayah berbentuk cincin yang dapat mencapai ketebalan 16 km. Ini merupakan wilayah terdapat kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar.

Dia menjelaskan, masa hidup siklon tropis rata-rata berkisar antara 3 hingga 18 hari. Karena energi siklon tropis didapat dari lautan hangat, maka siklon tropis akan melemah atau punah ketika bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan.

"Siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah di muka bumi, yaitu badai tropis atau typhoon atau topan jika terbentuk di Samudra Pasifik Barat, siklon atau cyclone jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan hurricane jika terbentuk di Samudra Atlantik," paparnya.

Agie mengatakan, ukuran siklon tropis bervariasi, mulai dari 50 km (Cyclone Tracy, 1977) hingga 1100 km (Typhoon Tip, 1979). Daerah pertumbuhan siklon tropis mencakup Atlantik Barat, Pasifik Timur, Pasifik Utara bagian barat, Samudera Hindia bagian utara dan selatan, Australia dan Pasifik Selatan.

Sekitar dua per tiga kejadian siklon tropis terjadi di belahan bumi bagian utara. Sekitar 65 persen siklon tropis terbentuk di daerah antara 10° sampai 20° dari ekuator, hanya sekitar 13 persen siklon tropis yang tumbuh di atas daerah lintang 20°. Sedangkan di daerah lintang rendah (0°-10°) siklon tropis jarang terbentuk.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita

Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.

Baca Selengkapnya
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti

Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.

Baca Selengkapnya
TNI Diserang KKB Usai Pengamanan Natal di Papua Barat, 1 Gugur dan 1 Luka Tembak di Perut
TNI Diserang KKB Usai Pengamanan Natal di Papua Barat, 1 Gugur dan 1 Luka Tembak di Perut

Almarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperti Ini
Pemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperti Ini

Pemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperit Ini

Baca Selengkapnya
Lutung Jawa Lifa dan Tingting Dilepasliarkan di Hutan Kawasan Bromo
Lutung Jawa Lifa dan Tingting Dilepasliarkan di Hutan Kawasan Bromo

Dua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).

Baca Selengkapnya
Pembunuh Wanita dalam Koper Ditahan di Polsek Cikarang Barat
Pembunuh Wanita dalam Koper Ditahan di Polsek Cikarang Barat

Terduga pembunuh wanita yang jasadnya ditemukan dalam koper di Kalimalang, Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi akhirnya tertangkap.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Menengok 'Kota Mati' di Depok, Berbulan-bulan Terisolir Dibuat Banjir
Menengok 'Kota Mati' di Depok, Berbulan-bulan Terisolir Dibuat Banjir

Banjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya