Ada aroma kolusi di penjaringan anggota Paskibra Kotawaringin
Merdeka.com - Persaingan tidak sehat terendus dalam proses penjaringan anggota Pasukan Pengibar Bendera di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Pelaksana tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Najmi Fuadi, melihat proses penjaringan banyak disusupi kepentingan pejabat setempat.
"Kita katakan demikian karena faktanya memang seperti itu, yang lolos atau terpilih menjadi anggota Paskibra pada umumnya titipan dari beberapa pejabat dan hal itu terjadi sejak dulu," kata Najmi di sela rapat pembahasan anggaran di DPRD Kotawaringin Timur. Demikian dikutip dari Antara, Senin (28/11).
Hal itu, kata Najmi, membuat proses penjaringan tidak lagi mengedepankan kualitas pemuda. Penjaringan untuk menjadi anggota Paskibra di Kotawaringin Timur selama ini hanya sebatas formalitas belaka, karena tim seleksi telah mengantongi deretan nama-nama anggota Paskibra.
Selain titipan pejabat, yang menjadi anggota Paskibra juga anak orang dari kalangan ekonomi mapan atau banyak uang.
"Sebetulnya ini bukan sebuah rahasia umum karena banyak diketahui sebagian besar masyarakat terutama para orangtua yang anaknya ikut dalam penjaringan anggota paskibra," katanya.
Najmi mengatakan, dirinya banyak mengetahui proses penjaringan anggota Paskibra karena pernah terlibat dari bagian tim tersebut.
"Pernah pada saat itu pelatih Paskibra mengancam jika nama calon anggota Paskibra yang mereka ajukan tidak diterima maka oknum pelatih tersebut akan mundur, setelah usut punya usut ternyata nama calon tersebut adalah anak dari komandannya," ucapnya.
Sayangnya, dirinya saat itu tidak dapat banyak berbuat karena hanya sebagai bawahan dan bukan pemegang kebijakan.
"Saya berharap praktik seperti itu ke depannya bisa benar-benar dihapus, sebab akibat kepentingan oknum pejabat itu pemuda yang memang memiliki prestasi tersingkir, terutama mereka anak petani dan mungkin anak orang tidak mampu," katanya.
Lebih lanjut Najmi mengatakan, adanya titipan oknum pejabat juga tidak hanya terjadi pada penjaringan anggota Paskibra, namun juga terjadi pada seleksi atlet pada beberapa kejuaraan.
"Yang sering terjadi atlet yang dikirim pada sebuah kejuaraan adalah bukan atlet yang berprestasi, namun mereka yang menjadi titipan oknum pejabat dan atlet kesayangan sang pelatih. Praktik yang seperti itulah yang membuat Kotawaringin Timur miskin prestasi baik di tingkat provinsi maupun nasional," demikian Najmi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tetap Awet dan Tidak Bau Berbulan-bulan, Ini Cara Praktis Simpan Daun Bawang di Kulkas
Selama berbulan-bulan, daun bawang dapat tetap segar dan mengeluarkan aroma harumnya ketika disimpan di dalam lemari pendingin. Ini langkah-langkahnya.
Baca SelengkapnyaTetap Awet dan Tidak Bau Berbulan-bulan, Ini Cara Praktis Simpan Daun Bawang di Kulkas
Selama berbulan-bulan, daun bawang dapat tetap segar dan mengeluarkan aroma harumnya ketika disimpan di dalam lemari pendingin. Ini langkah-langkahnya.
Baca SelengkapnyaPria Ini Perlihatkan Suasana IKN di Malam Hari, Pemandangannya Indah Memukau
Pria ini memperlihatkan suasana IKN di malam hari yang begitu indah. Banyak pepohonan dan lampu-lampu yang bersinar terang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sambil Menahan Air Mata, Ibu ini Minta ke Kapolri Anaknya jadi Polisi 'Gantikan Kakaknya yang Gugur oleh KKB'
Berikut momen saat seorang Ibu meminta Kapolri agar anaknya jadi polisi gantikan kakaknya yang gugur oleh KKB.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Warga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca Selengkapnya6 Cara Atasi Perut Kembung Saat Puasa
Perut kembung saat berpuasa tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi pertanda bahwa tubuh sedang tidak dalam kondisi sehat.
Baca SelengkapnyaBaru Saja Berbuka Puasa, Api Berkobar Hebat Hanguskan Puluhan Rumah di Palangka Raya
Belum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak karena tim pemadam kebakaran sedang melakukan pendinginan sisa kobaran api
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaMenikmati Sensasi Berendam di Pemandian Air Panas Ngasinan Magelang, Biasa untuk Terapi Penyakit Kulit
Sumber air panas ternyata masih bisa ditemui di sekitar pemandian itu
Baca Selengkapnya