536 Desa di Aceh Belum Dapat Akses Internet, 149 Tanpa Sinyal Seluler
Merdeka.com - Sebanyak 536 dari 6.497 gampong atau desa di Aceh belum memiliki akses internet. Kondisi ini dipengaruhi kondisi geografis yang berbukit-bukit.
"Saat ini ada 536 desa yang belum bisa mengakses internet atau 12 persen dari jumlah desa di Aceh," kata Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Aceh Marwan Nusuf, Selasa (26/7).
Marwan menyebutkan, dari 536 desa tersebut, ada 387 desa yang sudah memiliki sinyal G/2G, namun belum dapat mengakses internet. Kemudian 149 desa lainnya masuk kategori blankspot alias tidak ada sinyal dan internet.
Terbanyak di Aceh Jaya dan Simeulue
Menurutnya, jika provider memasang tower jaringannya di salah satu tempat dengan jangkauan lima kilometer, itu belum tentu menjangkau daerah terdekat yang letaknya di bawah perbukitan.
"Kalau letak desanya di bawah belum tentu dapat jaringan, malah kemungkinan didapatkan desa yang lebih jauh kalau ketinggiannya sama. Jadi kondisi geografis mempengaruhi," ujarnya.
Dari 23 kabupaten/kota di Aceh, tutur Marwan, tiga daerah paling banyak desanya yang belum terakses internet, yakni Kabupaten Simeulue, Aceh Jaya, dan Gayo Lues.
"Di Simeulue ada 96 desa yang belum memiliki akses internet. Aceh Jaya ada 98 desa. Kemudian di Kabupaten Gayo Lues terdapat 77 desa," sebutnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wilayah ini memiliki 99 pulau besar maupun kecil dan memiliki luas daratan mencapai 135 km persegi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.202 gempa bumi terjadi di wilayah Aceh.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan letak geografis Provinsi Aceh dimana di sebelah barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Buah yang dihasilkan dari pohon sagu tersebut kerap dijadikan rujak, asinan, hingga manisan oleh masyarakat Aceh sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaSebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaSaat penggeledahan, ditemukan 15 unit ponsel dan smartphone. Para pemiliknya rata-rata pengungsi perempuan.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan aksi warga itu karena masyarakat menolak desa mereka ditempatkan etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaWarga menilai pengungsi Rohingya memanfaatkan kebaikan orang Aceh.
Baca SelengkapnyaRumoh Aceh, tempat tinggal mayarakat Aceh yang penuh filosofis dan makna yang mendalam.
Baca Selengkapnya