5 Cerita mengerikan tawuran pelajar
Merdeka.com - Tawuran di kalangan pelajar di sejumlah wilayah masih marak. Entah bagaimana awalnya, namun aktivitas pelajar dengan saling menyerang menggunakan batu, senjata tajam maupun benda tumpul seolah menjadi potret umum sehari-hari.
Tak jarang sejumlah pelajar terluka atau bahkan tewas karena serangan senjata tajam dan pukulan benda tumpul. Atau mungkin mengalami kecelakaan karena terdesak saat diserang oleh kelompok pelajar lain yang menjadi lawannya. Berikut 5 cerita mengerikan tawuran pelajar seperti dirangkum merdeka.com.
Bacok leher belakang
-
Kenapa para pelajar ini diamankan? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. "Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kapan apel pengarahan untuk pelajar yang terlibat tawuran dilakukan? Diketahui, belakangan viral di media sosial (medsos) pelajar konvoi dengan dalih berbagi takjil di wilayah Jakarta Pusat. Pada apel pengarahan ini hadir Polda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Pusat, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta.
-
Siapa yang diamankan dalam kasus tawuran pelajar ini? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. Polres Metro Jakpus mengamankan 140 pelajar diduga hendak tawuran dengan modus bagi-bagi takjil.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap ratusan pelajar yang terlibat tawuran? Total ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan. Terlibat Tawuran, Ratusan Pelajar Dikumpulkan di Balai Kota DKI Jakarta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Kapan kasus kekerasan antar pelajar meningkat? Data pengaduan yang dilaporkan ke KPAI pada awal 2024 tercatat sudah mencapai 141 kasus
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
Satu siswa SMK Sudirman Ungaran, Kabupaten Semarang atas nama Alga Hidayat (15) warga Pudakpayung Sewan, RT 5 RW 4 Kelurahan Pudakpayung, Kota Semarang tewas terkena bacokan pada leher belakang saat terlibat tawuran antar pelajar di Lingkungan Tambakboyo, Ambarawa, Jawa Tengah Jumat(27/9)sore.Korban sempat dibawa oleh warga yang saat itu berada di sekitar lokasi ke RSUD Ambarawa untuk menjalani perawatan. Namun karena terluka parah dan mengalami pendarahan banyak maka Alga akhirnya meninggal dalam perawatan tim medis, Jumat(27/9) sekitar pukul 23.40 WIB malam.Informasi yang berhasil dihimpun merdeka.com, polisi baik Polsek Bawen maupun Polsek Ambarawa sempat melakukan penyisiran di dua wilayah yakni Bawen dan Ambarawa yang ditengarai bakal menjadi tempat tawuran. Namun, polisi tidak menemukan adanya indikasi tawuran.Kasubag Humas Polres Semarang, AKP Endang Suprobo saat dikonfirmasi menyatakan, ketika melakukan pengecekan ke RSUD Ambarawa polisi mendapat keterangan bahwa tidak ada apa-apa atau tidak ada yang mengkhawatirkan tentang kondisi korban.
Telinga ditusuk
Puluhan pelajar dari dua SMK berbeda, yakni SMK Mandiri Legok dan SMK Yastrif terlibat tawuran di Kampung Baru, Desa Babak, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Kamis (6/9). Satu orang alumni SMK Mandiri bernama Suhendar alias Enday tewas dengan luka tusuk pada belakang telinga kanan.Peristiwa itu berawal ketika pelajar SMK Mandiri Legok meminta bantuan kepada Enday. Enday terkenal sebagai alumni yang pemberani dalam urusan tawuran."Mereka (pelajar SMK Mandiri) rencananya akan menyerang pelajar Yastrif di Parung Pajang Bogor. Namun, belum sampai di sekolah yang akan dituju, mereka sudah bertemu. Korban diajak adik kelasnya," kata seorang anggota Polsek Legok yang enggan disebutkan namanya.Dalam tawuran itu, korban dan siswa SMK Mandiri Legok mengalami kekalahan karena jumlahnya lebih sedikit.
Dua hari tiga tewas
Rabu (29/8), seorang siswa SMPN 06 Jakarta Timur, Jasuli (16), tewas tertabrak kereta di sekitar Stasiun Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur. Remaja ini kehilangan nyawanya karena tertabrak kereta api saat dirinya dikejar oleh kelompok pelajar lain. Dalam keadaan panik Jasuli bahkan sempat beberapa kali berlari dari satu jalur kereta api ke jalur kereta lainnya hingga tiba-tiba sebuah kereta api dari arah Stasiun Kota menuju Stasiun Bekasi menabrak dan menyeret tubuhnya.Masih gara-gara tawuran, Kamis (30/8), seorang pria paruh baya Rahiman (64) warga asal Dusun Gempol Jaya RT 5 RW 2, Karawang tewas tertabrak kereta karena menghindari tawuran antar pelajar di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur. Saat itu Rahiman hendak menyeberang jalan melihat adanya tawuran antar pelajar. Dia panik dan menyeberang rel kereta tanpa melihat adanya kereta.Masih di hari yang sama, seorang pelajar bernama Ahmad Yani (16), salah seorang siswa kelas 1 SMK 39, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, akhirnya meregang nyawa di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), Rumah Sakit Islam, Pondok Kopi, Jakarta Timur. Korban tewas kehabisan banyak darah setelah dibacok di bagian punggung oleh kelompok pelajar lainnya saat terlibat tawuran di Fly Over Pondok Kopi sekitar pukul 17.00 WIB. Akibat peristiwa itu, 16 pelajar dari kedua belah pihak berhasil diamankan di Polsek Duren Sawit.
Bekali diri pakai pisau dan onderdil
Sembilan pelajar di Kota Padang diamankan Kepolisian Resor setempat karena diduga terlibat tawuran dan membawa senjata tajam, saat pengumuman hari kelulusan Ujian Nasional 2013.Kabag Ops Polresta Padang Kompol Yudi Sulistyo mengatakan, sembilan pelajar diamankan saat akan melakukan tawuran di kawasan RTH Imam Bonjol Padang, dan untuk mencegahnya mereka semua digiring ke Makopolresta."Bersama sembilan orang tersebut juga diamankan senjata tajam jenis pisau, dan juga onderdil kendaraan bermotor yang diduga benda tersebut akan dijadikan sebagai alat untuk tawuran," kata Yudi di Padang, Jumat ( 24/5).Sembilan pelajar yang diamankan tersebut dari pendataan yang dilakukan pihak kepolisian setempat terdiri dari pelajar kelas I, kelas II, dan kelas III, dari SMK 1 Padang, SMK Kosgoro, dan SMK Muhammadiyah.
Siram air keras
Polres Metro Jakarta Timur berhasil mengamankan pelaku penyiram air keras ke bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol. Aksi itu menyebabkan 13 orang penumpang mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya.Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP M. Shaleh mengatakan, pelaku utama yang menyiramkan air keras ke bus PPD 213 adalah seorang pelajar yang masih duduk di kelas XII di SMK 1, Jakarta Pusat."Namanya Ridwan Nur alias Tompel pelajar kelas XII SMK 1 atau biasa dikenal STM Boedoet. Ia ditangkap semalam saat sedang nongkrong dengan teman-temannya," kata Shaleh kepada merdeka.com, Minggu (6/10).Shaleh mengatakan, Tompel kini masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Jakarta Timur untuk dimintai keterangan. Shaleh mengatakan Tompel adalah pelaku tunggal dalam kasus ini."Motifnya belum kami ketahui karena masih dalam pemeriksaan. Dia menyiram seorang diri, dan barang bukti sedang kita amankan," paparnya. (mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski sederhana, cerita pengalaman lucu dapat menghangatkan suasana ketika sedang berkumpul bersama.
Baca SelengkapnyaMemberikan cerita lucu dalam bahasa Jawa kepada anak sekolah memiliki beberapa manfaat penting.
Baca SelengkapnyaBerharap segera mendapat sumber penghidupan, dia pun terpukul dengan fakta jika mencari pekerjaan ternyata tak semudah yang dibayangkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ratusan pelajar di Kampar tercatat sebagai pemilih pemula di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaCerita lucu mengandung pesan moral ini bisa jadi pembelajaran yang menyenangkan.
Baca SelengkapnyaAnekdot merupakan cerita pendek dan lucu yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kritik terhadap kejadian tertentu.
Baca Selengkapnyapelaku beralibi bukan sebagai sebagai pelaku, malah mencurigai pihak lain.
Baca SelengkapnyaKetujuh pelajar itu dibariskan kepala sekolah lantaran mereka membuat masalah saat magang di kantor camat.
Baca SelengkapnyaMenyimak cerita lucu memang menjadi hiburan tersendiri di waktu senggang.
Baca Selengkapnya